Kaskus

Entertainment

I.W.a.KAvatar border
TS
I.W.a.K
Perbedaan Itu Indah, Pelaku Tindakan Rasisme Terindikasi Kurang Piknik!
Perbedaan Itu Indah, Pelaku Tindakan Rasisme Terindikasi Kurang Piknik!

Baru saja kita merayakan HUT kemerdekaan RI yang ke 74 pada tanggal 17 Agustus 2019 yang lalu. Namun seperti yang kita ketahui sesaat sebelum hari H ada kejadian yang merusak makna dari kemerdekaan bangsa ini terkait tindakan rasis yang dialami oleh saudara - saudara kita dari tanah Papua.

Menurut berita kronologi kejadiannya berawal pada 15/08/2019 di kota Malang, Jatim. Saat itu sekelompok mahasiswa yang hendak melakukan demo di balai kota dalam rangka memperingati 57 tahun Perjanjian New York dengan tema "Amerika Serikat harus bertanggung jawab terhadap penjajahan yang terjadi di West Papua" dihadang oleh polisi karena tidak mengantongi izin demo. Penghadangan ini berakhir rusuh dan pada saat itu beredar isubahwa pejabat ingin memulangkan warga Papua.

Keesokan harinya di kota Surabaya, asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan di gerebek ratusan warga yang tergabung dalam berbagai ormas setelah mendengar isu bahwa warga Papua di asrama tersebut tidak mau mengibarkan dan membuang Bendera Merah Putih. Warga yang tersulut emosinya menantang duel penghuni asrama bahkan ada yang meneriaki dengan kata - kata rasis.

Perbedaan Itu Indah, Pelaku Tindakan Rasisme Terindikasi Kurang Piknik!

Melihat kondisi yang mulai tidak kondusif pada 17/08/2019 para penghuni asrama yang berjumlah 43 orang dievakuasi ke kantor polisi sembari dimintai keterangan mengenai kejadian tersebut. Pada keesokan harinya mereka dikembalikan ke asrama setelah diperiksa satu persatu. Dan belum ada satupun keterangan atau bukti yang bisa menjadikan salah satu dari mereka sebagai tersangka pembuangan Bendera Merah Putih.

Dua kejadian itulah yang katanya menjadi pemicu kerusuhan yang terjadi di daerah Papua. Para petinggi dari masing - daerah mengambil sikap atas kejadian yang intinya kira - kira sama yaitu meminta maaf atas kejadian yang menimpa warga Papua di daerah mereka. Mengenai isu pemulangan warga Papua di Malang, petinggi setempat menyatakan bahwa mereka sama sekali tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti itu. Itu adalah berita hoax yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok yang ingin memecah persatuan NKRI dengan memanfaatkan momen yang terjadi saat itu.

Begitu juga dengan kejadian di Surabaya, petinggi setempat menyatakan tindakan rasis yang dilakukan oleh oknum warganya tidaklah mencerminkan keseluruhan warga kota tersebut. Intinya Kota Malang, Surabaya maupun kota - kota lain di Indonesia menyambut baik para pendatang dari manapun asalnya di negeri ini termasuk Papua.
°°°
Ya tindakan rasis memang bukanlah cerminan jati diri kita di nusantara ini. Mereka yang menyebarkan isu tidak benar, memprovokasi dengan rasis hingga memicu munculnya tindakan anarkis adalah orang jahat, kuper, yang tidak mengerti akan indahnya perbedaan.

Entah bagaimana dulunya saat di bangku sekolah mereka mempelajari sejarah dan geograpi bangsa ini. Atau bisa saja mereka lupa apa itu wawasan nusantara.

Perbedaan Itu Indah, Pelaku Tindakan Rasisme Terindikasi Kurang Piknik!

Menjadi korban rasis amatlah menyakitkan, bukan fisik lagi yang diserang tapi hati. Korban rasis akan merasa dikucilkan, direndahkan, tidak dianggap walaupun ada. Sakitnya hati lebih berbahaya dari sakit apapun karena akan menyebabkan dendam yang bisa berujung pada pertikaian.

Ingat kita manusia tidak pernah bisa memilih bagaimana biodata kita saat lahir. Semuanya sudah di atur oleh Yang Maha Kuasa. Semuanya berbeda tapi ada satu modal yang sama yang diberikan olehNya yaitu nafas. Oleh karena itu pergunakanlah nafas kita untuk hidup yang baik, bersikap dan berpikir yang baik.

Stop rasisme,
Main yang jauh supaya, lihat indahnya perbedaan di negeri ini.

Terimakasih.
alizazetAvatar border
alizazet memberi reputasi
1
800
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan