- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Persami berujung tragedi part 1


TS
rahmata.p
Persami berujung tragedi part 1

Spoiler for INTRO:
terimakasih telah berkunjung ke thread ini gan. kali ini ane pengen bercerita tentang persami, ya untuk memenuhi unsur sayembara cerpen pramuka ini sih. langsung aja ke tkp gan. yuk !
Spoiler for TKP:
hari itu langit terlihat cerah, udara yang bertiup melalui rongga jendela menyapa siswa - siswi yang sedang memperhatikan seorang guru memberikan arahan untuk melakukan kegiatan pramuka, kegiatan di luar lingkungan sekolah.
guru : "jadi besok kalian sudah bisa tebak kan, kita akan melakukan apa?" tanya pak guru berambut cepak itu. sambil memperbaiki posisi kacamata yang ia pakai..
mendengar pertanyaan dari pak guru, murid - murid di kelas XI itu mulai riuh, mereka sesaat saling menatap teman sebangku satu sama lain. mereka bertannya - tanya kecil, kegiatan apa yah kira - kira yang akan pak guru instruksikan kepada mereka.
akhirnya salah seorang murid bernama Poteng dengan segenap keberaniannya mengacungkan jari tengah kearah guru. eh bukan, maksud ane jari telunjuk. kemudian ia bertanya
si Poteng : " kita akan melakukan kegiatan apa pak?" tanya anak berwajah tidak simetris itu.
pak guru : "apalagi kalau bukan kegiatan pramuka poteng. kita akan melakukan kegiatan pramuka."
si Poteng : "kegiatan pramuka itu ada banyak pak, ada semapoer, persami, morse,dan masih bnyak lagi pak"
Pak guru : coba tebak kita akan melakukan kegiatan apa, di hari sabtu minggu besok?" tanya pak guru berkulit putih itu.
si Poteng : " saya tau pak, kita akan melakukan kegiatan perburuan mahluk astral kan pak, kaya di tipi tipi itu?" ucap poteng, mata bulatnya mengkilap.
pak guru : bukan, masa iya kalian bapak suruh untuk berburu hantu. daripada suruh berburu hantu mending bapak suruh lunasin hutang negara." jawab pak guru sambil tersenyum.
si Poteng : "iya juga sih pak, soalnya terakhir kali saya berburu hantu, dunia mereka menjadi gempar. mereka takut melihat sosok saya di kediaman mereka pak." ujar poteng dengan penuh kebanggaan.
pak guru : " ada ada aja kamu ini nak, besok itu kita akan melakukan kegiatan pesami. perkemahan sabtu minggu. setuju tidak ?"
mendengar pernyataan itu, sontak seluruh siswa - siswi di kelas itu bersorak - sorai gembira
"yeeaay asik"
keesokan harinya, sisw - siswi telah berkumpul di lapangan sekolah SMA Negeri 1 kota Lolotown. mereka menggunakan seragam pramuka, sambil membopong tas ransel berisi perlengkapan untuk berkemah. setelah semua siswa - siswi kelas XI A itu berkumpul, mereka kemudian bergegas berangkat menggunakan bus menuju ke lokasi perkemahan.
beberapa waktu kemudian, tibalah kelompok pramuka itu di lokasi perkemahan. hutan itu terlihat rimbun nan sejuk, udara siang itu tidak terasa panas. suara - suara hewan penghuni hutan pun bersahut - sahutan. sungguh tenang suasana di tempat itu.
pak guru : "okey anak - anak kita akan mendirikan tenda kemah di sini. untuk kalian yang cowo - cowo bebagi tugas. sebagian pergi mencari kayu untuk perapian. sebagiannya lagi di sini memasang tenda. dan sebagian yang lainnya pasti mencari - cari kesempatan untuk tidak mengerjakan apa - apa." komando pak guru, kepada anak - anak muridnya."
beberapa saat kemudian, sambil memikul kayu si poteng berbincang dengan teman nya
si Poteng : eh bontet, hutan ini ko serem amat ya, kayak ada manis - manisnya gitu, katanya hutan ini nih angker.
bontet : heh, jangan sembarangan ngomong, ntar kualat baru tau rasa.
poteng : tapi aku denger - denger emang hutan ini angker, dan anehnya lagi, udah tau angker kenapa masih aja di tempatin buat persami.
bontet : mungkin karena budgetnya rendah kali, atau nggak lokasinya yang pas buat berkemah, soalnya semua ada, mulai dari sungai, hutan, tebing, jurang sampe habitat alam di dalamnya.
poteng : "bener juga sih, tapi gimana nanti kalo ada yang kesurupan? kan ngeri tuh. hahaha"
ungkap poteng sambil tertawa
bontet : huss malah makin ngaur, udah ah, mending kita lanjut nyari kayu bakar aja. butuh banyak kayu untuk buat api unggun loh.
mereka kemudian melanjutkan mencari kayu bakar tak jauh dari tempat mendirikan kemah.
tak terasa waktu bergulir, hari mulai gelap. matahari perlahan bersembunyi di balik bumi.
pak guru ; "oke anak - anak, sekarang kita akan memulai sebuah permainan." ucap pak guru di hadapan anak - anak muridnya yang sedang duduk berkumpul di hadapannya.
"jadi permainannya adalah mencari harta karun, kalian akan bapak bagi menjadi 4 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 10 orang. biar adil dan pas dengan jumlah kalian yang hadir disini. selanjutnya untuk rules permainan mencari harta karun ini, masing - masing kelompok di tugaskan untuk mencari harta karun yang sebelumya sudah bapak letakkan di sekitar hutan ini. ada berbagai macam jenis harta karunnya, namun hanya ada satu harta karun utama, harta karun itu tersimpan dalam peti berwarna coklat. dan bagi kelompok yang menemukannya berhak memiliki harta karun tersebut. untuk lokasi titik - titik harta karun, masing - masing kelompok akan di berikan peta sebagai petunjuk untuk mencari harta tersebut. nah untuk koordinasi kerja sama kelompok sendiri, itu tergantung dari ketua kelompok yang terpilih. jadi setiap kelompok diharuskan memilih satu orang sebgai ketua kelompoknya. jadi jumlah ketua kelompok ada 4 orang. mengerti !" terang pak guru kepada murid - muridnya yang antusias memperhatikannya memberi keterangan.
di tengah kerumunann, salah satu siswi kemudian bertanya kepada pak guru
"pak saya ingin bertanya" ucap gadis itu, suaranya terdengar merdu.
"iya silahkan sarah, mau tanya apa. sebelum kita mulai sebaiknya yang masih bingung bertanya. sahut pak guru.
Sarah : isi harta karun nya apaan pak?
pak guru : rahasia dong, makanya kalian harus mendapatkannya biar tau apa isinya. jawab pak guru. sambil membenarkan ikatan kacu di lehernya.
sesaat kemudian si poteng memotong pembicaraan mereka.
si Poteng : jangan - jangan isi peti harta karunnya cuman permen. kan gak greget
bontet : iya juga ya, nanti udah cape - cape nyariin tau tau isinya permen doang. aih ga seru.
si poteng : atau jangan - jangan isinya cuman harapan kosong.
pak guru : "pokoknya nanti kalian akan tau sendiri isi harta karun itu apaan. makanya harus semangat , karena isi peti harta karun nya pasti tak terduga oleh kalian." balas pak guru. "udah tidak ada lagi yang di pertanyakan? sekarang kalian bersiap - siap dan membentuk kelompok.
persiapkan alat - alat
1. head lamp (senter)
2. kaus tangan
3. bekal
4. sepatu
5. jaket
6. p3k
7. peta
8. kompas
bapak beri waktu sampai jam 12 malam ini. pokoknya harus berkumpul di sini semua sesuai dengan waktu yang di tentukan, mengerti !" lanjut pak guru.
beberapa menit kemudian, setelah melakukan perundingan antar semama murid - murid mereka kemudian telah terbagi dalam 4 kelompok, dan masing - masing kelompoknya telah di pilih ketuanya berdasarkan kesepakatan mereka masing - masing.
yang terpili sebagai ketua kelompok pencari harta karun itu adalah
kelompok 1 di pimpin oleh bontet, cowo gendut dengan wajah yang bulat. kelompok dua di pimpin oleh roni, cowo tampan mirip artis ikbal ramadhan, dan kelompok tiga di pimpin oleh si poteng. cowo dekil berambut ikal. serta kelompok 4 di pimpin oleh sarah, gadis cantik dengan rambut panjang yang lurus, berkulit putih.
si poteng : "terimakasih teman - teman sudah memilih saya menjadi ketua kelompok kalian, pokoknya aturan dalam kelompok ini adalah tidak ada aturan. gunakan skill kalian untuk bertahan hidup dan mencari harta karun yang di janjikan itu. yang harus kita pegang yaitu saling percaya, kompak dan tidak gegabah. itu aja" ucap si poteng di hadapan anggota kelompok 3. beberapa hanya mengangguk pelan, yang lainnya malah asik dengan kesibukann mereka sendiri. poteng tidak benar - benar di perhatikan.
Bontet : saya berdiri disini sebagai ketua kelompok kalian mengutarakan revolusi indonesia, kita adalah merupakan kesatuan kebangsaan, kita adalah satu kesatuan tekat, dan kita adalah satu kesatuan kenegaraan. oleh karena itu, jangan pernah menyerah anak muda, revolusimu belum selesai.
"kamu ngomong apaan si tet, biasa aja kali. belum juga jadi presiden, blagunya udah minta ampun" ucap Jodi, salah satu anggota kelompok 1 cowo yang berbadan kecil berkumis tipis.
bontet : "ahaha bisa aja, dalam kelompok ini, kita harus mengutamakan kesehatan. jadi kalo ada yang sakit atau cedera jangan di pendem sendiri. sebaiknya di omongin okey biar kita saling membantu satu sama lainnya. selamat berburu teman - teman"
Roni : "terimakasih banyak untuk teman - teman yang memberikan saya kesempatan untuk menjadi ketua dalam kelompok ini. yang harus kita utamakan dalam kelompok ini adalah keamanan. kita harus saling menjaga keamanan kelompok kita. saya yakin kalian semua pasti kuat - kuat dan kita bisa saling kompak. kita harus menjadi kelompok tercepat yang mendapatkan harta karun itu. pokoknya jangan sampai ada kelompok lain yang mengalahkan kita. teman teman harus semangat smua oke !"
sarah : senang banget saya di amanahkan sama kalian untuk menjadi ketua kelompok ini, jadi yang menjadi keutamaan kelompok kita yaitu, persediaan makanan. jadi kita harus menjaga ketersediaan makanan selama perjalanan kita berburu harta karun. jangan sampai ada satu orang pun dalam kelompok kita yang kelaparan. jadi kita harus mempersiapkan bekal yang cukup. dan bekal untuk persiapan di waktu tak terduga - duga. oke kelompok kesayanganku ayo kita berangkat.
setelah selesai penyampaian visi misi ketua kelompok selanjutnya mereka melakukan perburuan, waktu sudah menunjukkan jam 8 malam, itu adalah waktu untuk memulai perburuannya.
masing - masing kelompok berpencar, mencari jalan tercepat menuju ke harta karun. sambil memegang peta navigator yang telah di pilih oleh masing - masing kelompok mulai memberikan arahan. suasana malam itu sangat seru. penuh adrenalin.
si poteng : "teman - teman sebentar lagi kita sampai pada harta karun utama nih, tolong jangan berak di celana yah. ngahaahah" himbau si poteng di tengah perjalanan berburu bersama anggota kelompoknya.
satu jam kemudian, salah satu teman bontet ada yang pingsan, "sepertinya ia kelelahan, coba kita istirahat sebentar di tempat yang agak terbuka. suasana malam itu menegangkan, langit yang pekat tertutup rimbun pohon dengan gemuruh angin malam menambah tegang suasana. kemudian si bontet sebagai ketua memberikan instruksi lanjutan, " bagaimana kalo kita kembali berkumpul aja di perkemahan, kasian ini ada yang pingsan." ucap bontet, sambil menyiapkan tandu yang ia buat menggunakan kain sleeping bag. teman - teman kelompoknya ikut membantu. " elda ayo bangun, hey elda bangun...!" seru salah seorang anggota kelompok satu berkacamata. rambutnya pirang kecoklatan. parasnya anggun.
" dia sedang pingsan, bukan lagi tidur. jadi percuma saja kamu membangunkannya sisi." kata bontet kepada sisi. gadis berkacamata itu kemudian diam sejenak.
"mending sekarang kita angkat dia menuju ke perkemahan, untuk urusan harta karun belakangan dulu, yang paling penting itu kesehatan kita tetap terjaga.
belum sempat mengangkat elda yang sedang pingsan, tiba - tiba semuanya tersentak, mereka kaget bukan main, seorang siswa dari anggota kelompok 1 ada yang tumbang lagi. ia juga tak sadarkan diri. topi pramuka yang sebelumnya di kenakannya terlepas dari kepalanya. melihat kejadian itu, bontet sebagai ketua kelompok semakin gusar. ia lalu meniupkan sempritan yang tergantung di lehernya sebanyak empat kali, tiupan pendek, panjang , pendek, pendek
sebagai isyarat kepada kelompok lain untuk menunggu mereka. selanjutnya iya membunyikan isyarat dengan tiupan peluit panjang, pendek ,panjang, pendek, panjang. sebagai isyarat untuk memanggil anggota kelompok lainnya.
mendengar bunyi isyarat dari pluit tersebut, si poteng. sebagai ketua kelompok 3 memerintahkan kepada kelompoknya untuk berhenti. kemudian berbalik arah berjalan menuju sumber suara pluit teresbut. hal itu juga di lakukan oleh dua klompok lainnya.
20 menit kemudian, si bontet semakin panik ketika melihat lagi - lagi ada satu orang dari kelompoknya yang pingsan. "aduh aku harus bagaimana, ini sudah ada 3 orang yang pingsan?" si bontet mulai panik sembari menunggu kelompok lain.
5 menit setelah itu, kelompok poteng tiba di lokasi kelompok bontet, ia tercengang sesaat lalu bertanya " ada apa ini tet, kok anggotamu pada tiduran gitu, padahal kan harta karunnya masih jauh di dalam gua sana!"
bontet : " apaan sih teng, masih sempet aja becanda, ini anggota kelompokku pada pingsan gini, aku musti gimana?"
si poteng : " oh pingsan ya, kirain pada tidur!" nada suaranya pelan, ekspresinya biasa saja.
bontet : "iya teng pingsan" jelas bontet kepada poteng dengan sedikit bingung.
si Poteng : " haa !!! pingsan, mereka pingsan, astaga !!! si poteng terkaget- kaget, matanya membelalak, raut wajahnya berubah tegang.
bontet : "kagetnya telat teng !" kata bontet.
si poteng : kenapa kamu ga bilang daritadi tet. terus ini bagaimana ? coba kita kasi napas buatan, kamu kasi napas buatan buat dua cowo yang pingsan itu. si elda biar aku aja yang urus.
bontet : "enak aja, udah gausah banyak spekulasi, mending bantuin aku untuk mengangkat mereka ke tempat yang lebih nyaman."
si poteng : " oke, wahai anggota kelompokku yang baik hati dan tidak sombong, marilah kita bersama - sama membantu kelompok yang di timpa musibah ini !" himbau poteng kepada anggota kelompoknya. teman - teman sebayanya itu kemudian lekas bergegas membantu."
sesaat kemudian kelompok sarah dan roni tiba di lokasi, belum sempat bertanya mengenai apa yang terjadi di tempat itu tiba-tiba kejadian yang sama terjadi lagi, namun kali ini menimpa anggota kelompok sarah yang baru saja tiba. seorang siswi bertubuh gempal itu terduduk kemudian jatuh terlentang ke tanah. ia juga seketika tak sadarkan diri.
semua orang di tempat itu semakin panik, roni yang baru saja ingin membantu bontet pun bingung kenapa hal aneh itu bisa terjadi. " ada apa ini, kenapa mereka pada pingsan gini?" tanya roni kepada poteng yang sedang memperbaiki posisi rebah elda.
si Poteng : " heleh syahroni, udah tau mereka pada pingsan, masi aja pake nanya. bantu - bantu sini kek!" jawab poteng, wajahnya tetap tegang.
sekali lagi, 36 siswa - siswi yang masih sadarkan diri di lokasi itu di buat tercengang bukan kepalanng. seseorang gadis diantara mereka tiba - tiba berteriak kencang " aaaaaaaaaaaaa !!" suaranya melengking memecah kegelapan malam, setelah berteriak tubuhnya juga rubuh ke tanah. cewe berambut pendek itu juga pingsan seketika.
melihat kejadian itu semuanya yang masih sadar semakin panik, sarah pun sampai - sampai tak bisa menahan tangis karena ketakutan. " makanya apa aku bilang tadi, mustinya kita semua membawa bekal yang cukup biar tidak kecapean di jalan. kalo kayak gini kan jadi repot sendiri" ucapnya pelan, suaranya tetap terdengar merdu. sambil menguncir rambut panjangnya ia kemudian mengambil kotak p3k di dalam tas nya. tangannya gemetaran.
ia mengeluarkan sebotol minyak kayu putih untuk di berikan kepada mereka yang pingsan. satu persatu pelipis teman - temannya yang pingsan ia oleskan dengan minyak kayu putih, setelahnya ia mendekatkan botol minyak kayu putih tersebut ke hidung mereka.
" begini saja, bagaimana kalau salah satu dari kita pergi kembali ke perkemahan untuk memanggil pak mukidi. barangkali dia bisa menghubungi pihak sekolah untuk membantu kita!" ucap boni di tengah ketegangan itu.
si poteng kemudian merespon pendapat roni " syahroni oh syahroni, masa kembali ke perkemahan sendirian sih, coba bayangin gimana kalau di jalan menuju perkemahan ia juga pingsan, tak sadarkan diri, kemudian tubuhnya terjatuh ke jurang, tulangnya remuk, wajahnya tak berbentuk, kemudian ia di makan anakonda. gimana kalo gitu ? bisa tua kita nunggu dia untuk sampai ke perkemahan. makanya kalo duduk itu kakimu jangan di tekuk syahroni.
roni : "emangnya kenapa kalo kakiku di tekuk teng ?"
poteng : " kalo kakimu di tekuk tuh, aliran darah ke otakmu jadi terhambat, akibatnya kamu tidak bisa berfikir jernih, apalagi di kondisi genting kayak gini." ujar poteng sambil membersihkan bekas tanah di bajunya.
roni : " wah parah ni anak, kamu pikir otak ku ada di dengkul apa?" katanya sedikit heran.
si poteng : "nah itu tau jawabannya, bukan aku yang bilang otakmu di dengkul loh" jawab poteng sambil tersenyum kecil.
sarah kemudian memotong percakapan mereka , " ih apa - apaan si, kondisi kaya gini masih aja bercanda kamu poteng !" ungkapnya. mata indahnya tak berkedip.
" iya nih kalian berdua ini mending kembali aja ke perkemahan minta bantuan sama pak guru mukidi !" sahut bontet.
mendengar hal tersebut teman - teman lainnya di tempat tersebut serentak menjawab " iyaa benar ".
si poteng : " oke kalau begitu teman - teman, kalian tunggu di sini ya, ingat kalian harus tetap tenang. dan pastikan tidak ada teman lainnya tercecer. oia satu lagi, setegang - tegangnya kalian , tolong jangan berak di celana! tunggu aku akan pergi bersama roni ke perkemahan untuk meminta bala bantuan."
roni : "dasar di poteng, yaudah kalo kayak gini aku terpaksa ngikut aja deh"
ketika kedua orang itu baru berjalan lima langkah, dan terjadi lagi, angin bertiup kencang lalu 10 orang dari kumpulan yang akan mereka tinggalkan itu pingsan serentak. kejadian itu menambah panik semakin menjadi - jadi. sarah yang sebelumnya menangis pelan kini mulai mengeluarkan suara. ia terlihat ketakutan.
langkah poteng dan roni terhenti, ketika membalikkan badan, mereka semakin tersentak, sepuluh orang teman mereka pingsan lagi. " wah ada apa ini, kayak di filim - film zombie aja, mereka pada kompakan pingsannya " kata poteng. ia berusaha tetap tenang.
" sekarang kita tinggal ber 6 yang sadarkan diri, kita musti gimana, masa kita angkatin satu - persatu mereka yang pingsan" tanya bontet yang mulai pusing, fikirannya tak beraturan. ia tegang bukan main.
sambil berjalan mendekati bontet si poteng berkata " ide yang bagus tuh tet, mending kita angkat mereka yang pingsan satu persatu, kemudian kita buang kejurang, kemudian mereka jatuh kesungai, lalu terbawa arus hingga ke laut lepas, dan akhirnya terdampar di depan rumah sakit medika utama. di depan rumah sakit itu kan ada pantai tuh. mungkin cara ini bisa kita coba"
" kenapa kamu semakin bercanda aja setan, ini mereka pada pingsan berjamaah gini" jawab bontet sedikit marah, nada suaranya mengeras.
mendengarkan respon itu si poteng hanya tertawa kecil. di dekat mereka roni berusaha menenagkan sarah yang sedang menangis sejak tadi.
belum sempat melanjutkan obrolan , tiba - tiba dua orang lain diantara mereka yang sadar berteriak bersamaan, teriakannya sangat keras, mereka lalu berbicara dengan bahasa yang tidak di mengerti oleh keempat anak yang lagi - lagi tercengang melihat kejadian itu.
"hey hey tanng dulu teman - teman , jangan teriak - teriak!" kata si poteng
" woi poteng gila, mereka kesurupan ini, jangan becanda dulu" balas roni
" duh ini gimana , aku mau pulang saja" kata sarah sambil menagis sejadi - jadinya. ia semakin takut.
melihat kejadian itu bontet tak mampu lagi berbicara , ketegangannya juga berubah menjadi ketakutan yang mencekam.
" roni keluarkan tali tambang yang ada di dalam tas mu, sebaiknya kedua anak yang kesurupan ini kita iket di pohon dulu, biar nanti si bontet dan sarah yang menjaganya. kita sebaiknya segera menuju ke perkemahan bertemu pak mukidi!" tutur poteng, ia tetap tenang, namun senyumnya kali ini berubah menjadi seriius.
sambil memegang tali poteng dan roni kemudian berusaha mendekati dua orang temannya yang kseurupan itu secara perlahan. ketika mereka berhasil menangkap kedua orang itu tiba - tiba mereka langsung tak sadarkan diri.
bersambung...
guru : "jadi besok kalian sudah bisa tebak kan, kita akan melakukan apa?" tanya pak guru berambut cepak itu. sambil memperbaiki posisi kacamata yang ia pakai..
mendengar pertanyaan dari pak guru, murid - murid di kelas XI itu mulai riuh, mereka sesaat saling menatap teman sebangku satu sama lain. mereka bertannya - tanya kecil, kegiatan apa yah kira - kira yang akan pak guru instruksikan kepada mereka.
akhirnya salah seorang murid bernama Poteng dengan segenap keberaniannya mengacungkan jari tengah kearah guru. eh bukan, maksud ane jari telunjuk. kemudian ia bertanya
si Poteng : " kita akan melakukan kegiatan apa pak?" tanya anak berwajah tidak simetris itu.
pak guru : "apalagi kalau bukan kegiatan pramuka poteng. kita akan melakukan kegiatan pramuka."
si Poteng : "kegiatan pramuka itu ada banyak pak, ada semapoer, persami, morse,dan masih bnyak lagi pak"
Pak guru : coba tebak kita akan melakukan kegiatan apa, di hari sabtu minggu besok?" tanya pak guru berkulit putih itu.
si Poteng : " saya tau pak, kita akan melakukan kegiatan perburuan mahluk astral kan pak, kaya di tipi tipi itu?" ucap poteng, mata bulatnya mengkilap.
pak guru : bukan, masa iya kalian bapak suruh untuk berburu hantu. daripada suruh berburu hantu mending bapak suruh lunasin hutang negara." jawab pak guru sambil tersenyum.
si Poteng : "iya juga sih pak, soalnya terakhir kali saya berburu hantu, dunia mereka menjadi gempar. mereka takut melihat sosok saya di kediaman mereka pak." ujar poteng dengan penuh kebanggaan.
pak guru : " ada ada aja kamu ini nak, besok itu kita akan melakukan kegiatan pesami. perkemahan sabtu minggu. setuju tidak ?"
mendengar pernyataan itu, sontak seluruh siswa - siswi di kelas itu bersorak - sorai gembira
"yeeaay asik"
keesokan harinya, sisw - siswi telah berkumpul di lapangan sekolah SMA Negeri 1 kota Lolotown. mereka menggunakan seragam pramuka, sambil membopong tas ransel berisi perlengkapan untuk berkemah. setelah semua siswa - siswi kelas XI A itu berkumpul, mereka kemudian bergegas berangkat menggunakan bus menuju ke lokasi perkemahan.
beberapa waktu kemudian, tibalah kelompok pramuka itu di lokasi perkemahan. hutan itu terlihat rimbun nan sejuk, udara siang itu tidak terasa panas. suara - suara hewan penghuni hutan pun bersahut - sahutan. sungguh tenang suasana di tempat itu.
pak guru : "okey anak - anak kita akan mendirikan tenda kemah di sini. untuk kalian yang cowo - cowo bebagi tugas. sebagian pergi mencari kayu untuk perapian. sebagiannya lagi di sini memasang tenda. dan sebagian yang lainnya pasti mencari - cari kesempatan untuk tidak mengerjakan apa - apa." komando pak guru, kepada anak - anak muridnya."
beberapa saat kemudian, sambil memikul kayu si poteng berbincang dengan teman nya
si Poteng : eh bontet, hutan ini ko serem amat ya, kayak ada manis - manisnya gitu, katanya hutan ini nih angker.
bontet : heh, jangan sembarangan ngomong, ntar kualat baru tau rasa.
poteng : tapi aku denger - denger emang hutan ini angker, dan anehnya lagi, udah tau angker kenapa masih aja di tempatin buat persami.
bontet : mungkin karena budgetnya rendah kali, atau nggak lokasinya yang pas buat berkemah, soalnya semua ada, mulai dari sungai, hutan, tebing, jurang sampe habitat alam di dalamnya.
poteng : "bener juga sih, tapi gimana nanti kalo ada yang kesurupan? kan ngeri tuh. hahaha"
ungkap poteng sambil tertawa
bontet : huss malah makin ngaur, udah ah, mending kita lanjut nyari kayu bakar aja. butuh banyak kayu untuk buat api unggun loh.
mereka kemudian melanjutkan mencari kayu bakar tak jauh dari tempat mendirikan kemah.
tak terasa waktu bergulir, hari mulai gelap. matahari perlahan bersembunyi di balik bumi.
pak guru ; "oke anak - anak, sekarang kita akan memulai sebuah permainan." ucap pak guru di hadapan anak - anak muridnya yang sedang duduk berkumpul di hadapannya.
"jadi permainannya adalah mencari harta karun, kalian akan bapak bagi menjadi 4 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 10 orang. biar adil dan pas dengan jumlah kalian yang hadir disini. selanjutnya untuk rules permainan mencari harta karun ini, masing - masing kelompok di tugaskan untuk mencari harta karun yang sebelumya sudah bapak letakkan di sekitar hutan ini. ada berbagai macam jenis harta karunnya, namun hanya ada satu harta karun utama, harta karun itu tersimpan dalam peti berwarna coklat. dan bagi kelompok yang menemukannya berhak memiliki harta karun tersebut. untuk lokasi titik - titik harta karun, masing - masing kelompok akan di berikan peta sebagai petunjuk untuk mencari harta tersebut. nah untuk koordinasi kerja sama kelompok sendiri, itu tergantung dari ketua kelompok yang terpilih. jadi setiap kelompok diharuskan memilih satu orang sebgai ketua kelompoknya. jadi jumlah ketua kelompok ada 4 orang. mengerti !" terang pak guru kepada murid - muridnya yang antusias memperhatikannya memberi keterangan.
di tengah kerumunann, salah satu siswi kemudian bertanya kepada pak guru
"pak saya ingin bertanya" ucap gadis itu, suaranya terdengar merdu.
"iya silahkan sarah, mau tanya apa. sebelum kita mulai sebaiknya yang masih bingung bertanya. sahut pak guru.
Sarah : isi harta karun nya apaan pak?
pak guru : rahasia dong, makanya kalian harus mendapatkannya biar tau apa isinya. jawab pak guru. sambil membenarkan ikatan kacu di lehernya.
sesaat kemudian si poteng memotong pembicaraan mereka.
si Poteng : jangan - jangan isi peti harta karunnya cuman permen. kan gak greget
bontet : iya juga ya, nanti udah cape - cape nyariin tau tau isinya permen doang. aih ga seru.
si poteng : atau jangan - jangan isinya cuman harapan kosong.
pak guru : "pokoknya nanti kalian akan tau sendiri isi harta karun itu apaan. makanya harus semangat , karena isi peti harta karun nya pasti tak terduga oleh kalian." balas pak guru. "udah tidak ada lagi yang di pertanyakan? sekarang kalian bersiap - siap dan membentuk kelompok.
persiapkan alat - alat
1. head lamp (senter)
2. kaus tangan
3. bekal
4. sepatu
5. jaket
6. p3k
7. peta
8. kompas
bapak beri waktu sampai jam 12 malam ini. pokoknya harus berkumpul di sini semua sesuai dengan waktu yang di tentukan, mengerti !" lanjut pak guru.
beberapa menit kemudian, setelah melakukan perundingan antar semama murid - murid mereka kemudian telah terbagi dalam 4 kelompok, dan masing - masing kelompoknya telah di pilih ketuanya berdasarkan kesepakatan mereka masing - masing.
yang terpili sebagai ketua kelompok pencari harta karun itu adalah
kelompok 1 di pimpin oleh bontet, cowo gendut dengan wajah yang bulat. kelompok dua di pimpin oleh roni, cowo tampan mirip artis ikbal ramadhan, dan kelompok tiga di pimpin oleh si poteng. cowo dekil berambut ikal. serta kelompok 4 di pimpin oleh sarah, gadis cantik dengan rambut panjang yang lurus, berkulit putih.
si poteng : "terimakasih teman - teman sudah memilih saya menjadi ketua kelompok kalian, pokoknya aturan dalam kelompok ini adalah tidak ada aturan. gunakan skill kalian untuk bertahan hidup dan mencari harta karun yang di janjikan itu. yang harus kita pegang yaitu saling percaya, kompak dan tidak gegabah. itu aja" ucap si poteng di hadapan anggota kelompok 3. beberapa hanya mengangguk pelan, yang lainnya malah asik dengan kesibukann mereka sendiri. poteng tidak benar - benar di perhatikan.
Bontet : saya berdiri disini sebagai ketua kelompok kalian mengutarakan revolusi indonesia, kita adalah merupakan kesatuan kebangsaan, kita adalah satu kesatuan tekat, dan kita adalah satu kesatuan kenegaraan. oleh karena itu, jangan pernah menyerah anak muda, revolusimu belum selesai.
"kamu ngomong apaan si tet, biasa aja kali. belum juga jadi presiden, blagunya udah minta ampun" ucap Jodi, salah satu anggota kelompok 1 cowo yang berbadan kecil berkumis tipis.
bontet : "ahaha bisa aja, dalam kelompok ini, kita harus mengutamakan kesehatan. jadi kalo ada yang sakit atau cedera jangan di pendem sendiri. sebaiknya di omongin okey biar kita saling membantu satu sama lainnya. selamat berburu teman - teman"
Roni : "terimakasih banyak untuk teman - teman yang memberikan saya kesempatan untuk menjadi ketua dalam kelompok ini. yang harus kita utamakan dalam kelompok ini adalah keamanan. kita harus saling menjaga keamanan kelompok kita. saya yakin kalian semua pasti kuat - kuat dan kita bisa saling kompak. kita harus menjadi kelompok tercepat yang mendapatkan harta karun itu. pokoknya jangan sampai ada kelompok lain yang mengalahkan kita. teman teman harus semangat smua oke !"
sarah : senang banget saya di amanahkan sama kalian untuk menjadi ketua kelompok ini, jadi yang menjadi keutamaan kelompok kita yaitu, persediaan makanan. jadi kita harus menjaga ketersediaan makanan selama perjalanan kita berburu harta karun. jangan sampai ada satu orang pun dalam kelompok kita yang kelaparan. jadi kita harus mempersiapkan bekal yang cukup. dan bekal untuk persiapan di waktu tak terduga - duga. oke kelompok kesayanganku ayo kita berangkat.
setelah selesai penyampaian visi misi ketua kelompok selanjutnya mereka melakukan perburuan, waktu sudah menunjukkan jam 8 malam, itu adalah waktu untuk memulai perburuannya.
masing - masing kelompok berpencar, mencari jalan tercepat menuju ke harta karun. sambil memegang peta navigator yang telah di pilih oleh masing - masing kelompok mulai memberikan arahan. suasana malam itu sangat seru. penuh adrenalin.
si poteng : "teman - teman sebentar lagi kita sampai pada harta karun utama nih, tolong jangan berak di celana yah. ngahaahah" himbau si poteng di tengah perjalanan berburu bersama anggota kelompoknya.
satu jam kemudian, salah satu teman bontet ada yang pingsan, "sepertinya ia kelelahan, coba kita istirahat sebentar di tempat yang agak terbuka. suasana malam itu menegangkan, langit yang pekat tertutup rimbun pohon dengan gemuruh angin malam menambah tegang suasana. kemudian si bontet sebagai ketua memberikan instruksi lanjutan, " bagaimana kalo kita kembali berkumpul aja di perkemahan, kasian ini ada yang pingsan." ucap bontet, sambil menyiapkan tandu yang ia buat menggunakan kain sleeping bag. teman - teman kelompoknya ikut membantu. " elda ayo bangun, hey elda bangun...!" seru salah seorang anggota kelompok satu berkacamata. rambutnya pirang kecoklatan. parasnya anggun.
" dia sedang pingsan, bukan lagi tidur. jadi percuma saja kamu membangunkannya sisi." kata bontet kepada sisi. gadis berkacamata itu kemudian diam sejenak.
"mending sekarang kita angkat dia menuju ke perkemahan, untuk urusan harta karun belakangan dulu, yang paling penting itu kesehatan kita tetap terjaga.
belum sempat mengangkat elda yang sedang pingsan, tiba - tiba semuanya tersentak, mereka kaget bukan main, seorang siswa dari anggota kelompok 1 ada yang tumbang lagi. ia juga tak sadarkan diri. topi pramuka yang sebelumnya di kenakannya terlepas dari kepalanya. melihat kejadian itu, bontet sebagai ketua kelompok semakin gusar. ia lalu meniupkan sempritan yang tergantung di lehernya sebanyak empat kali, tiupan pendek, panjang , pendek, pendek
sebagai isyarat kepada kelompok lain untuk menunggu mereka. selanjutnya iya membunyikan isyarat dengan tiupan peluit panjang, pendek ,panjang, pendek, panjang. sebagai isyarat untuk memanggil anggota kelompok lainnya.
mendengar bunyi isyarat dari pluit tersebut, si poteng. sebagai ketua kelompok 3 memerintahkan kepada kelompoknya untuk berhenti. kemudian berbalik arah berjalan menuju sumber suara pluit teresbut. hal itu juga di lakukan oleh dua klompok lainnya.
20 menit kemudian, si bontet semakin panik ketika melihat lagi - lagi ada satu orang dari kelompoknya yang pingsan. "aduh aku harus bagaimana, ini sudah ada 3 orang yang pingsan?" si bontet mulai panik sembari menunggu kelompok lain.
5 menit setelah itu, kelompok poteng tiba di lokasi kelompok bontet, ia tercengang sesaat lalu bertanya " ada apa ini tet, kok anggotamu pada tiduran gitu, padahal kan harta karunnya masih jauh di dalam gua sana!"
bontet : " apaan sih teng, masih sempet aja becanda, ini anggota kelompokku pada pingsan gini, aku musti gimana?"
si poteng : " oh pingsan ya, kirain pada tidur!" nada suaranya pelan, ekspresinya biasa saja.
bontet : "iya teng pingsan" jelas bontet kepada poteng dengan sedikit bingung.
si Poteng : " haa !!! pingsan, mereka pingsan, astaga !!! si poteng terkaget- kaget, matanya membelalak, raut wajahnya berubah tegang.
bontet : "kagetnya telat teng !" kata bontet.
si poteng : kenapa kamu ga bilang daritadi tet. terus ini bagaimana ? coba kita kasi napas buatan, kamu kasi napas buatan buat dua cowo yang pingsan itu. si elda biar aku aja yang urus.
bontet : "enak aja, udah gausah banyak spekulasi, mending bantuin aku untuk mengangkat mereka ke tempat yang lebih nyaman."
si poteng : " oke, wahai anggota kelompokku yang baik hati dan tidak sombong, marilah kita bersama - sama membantu kelompok yang di timpa musibah ini !" himbau poteng kepada anggota kelompoknya. teman - teman sebayanya itu kemudian lekas bergegas membantu."
sesaat kemudian kelompok sarah dan roni tiba di lokasi, belum sempat bertanya mengenai apa yang terjadi di tempat itu tiba-tiba kejadian yang sama terjadi lagi, namun kali ini menimpa anggota kelompok sarah yang baru saja tiba. seorang siswi bertubuh gempal itu terduduk kemudian jatuh terlentang ke tanah. ia juga seketika tak sadarkan diri.
semua orang di tempat itu semakin panik, roni yang baru saja ingin membantu bontet pun bingung kenapa hal aneh itu bisa terjadi. " ada apa ini, kenapa mereka pada pingsan gini?" tanya roni kepada poteng yang sedang memperbaiki posisi rebah elda.
si Poteng : " heleh syahroni, udah tau mereka pada pingsan, masi aja pake nanya. bantu - bantu sini kek!" jawab poteng, wajahnya tetap tegang.
sekali lagi, 36 siswa - siswi yang masih sadarkan diri di lokasi itu di buat tercengang bukan kepalanng. seseorang gadis diantara mereka tiba - tiba berteriak kencang " aaaaaaaaaaaaa !!" suaranya melengking memecah kegelapan malam, setelah berteriak tubuhnya juga rubuh ke tanah. cewe berambut pendek itu juga pingsan seketika.
melihat kejadian itu semuanya yang masih sadar semakin panik, sarah pun sampai - sampai tak bisa menahan tangis karena ketakutan. " makanya apa aku bilang tadi, mustinya kita semua membawa bekal yang cukup biar tidak kecapean di jalan. kalo kayak gini kan jadi repot sendiri" ucapnya pelan, suaranya tetap terdengar merdu. sambil menguncir rambut panjangnya ia kemudian mengambil kotak p3k di dalam tas nya. tangannya gemetaran.
ia mengeluarkan sebotol minyak kayu putih untuk di berikan kepada mereka yang pingsan. satu persatu pelipis teman - temannya yang pingsan ia oleskan dengan minyak kayu putih, setelahnya ia mendekatkan botol minyak kayu putih tersebut ke hidung mereka.
" begini saja, bagaimana kalau salah satu dari kita pergi kembali ke perkemahan untuk memanggil pak mukidi. barangkali dia bisa menghubungi pihak sekolah untuk membantu kita!" ucap boni di tengah ketegangan itu.
si poteng kemudian merespon pendapat roni " syahroni oh syahroni, masa kembali ke perkemahan sendirian sih, coba bayangin gimana kalau di jalan menuju perkemahan ia juga pingsan, tak sadarkan diri, kemudian tubuhnya terjatuh ke jurang, tulangnya remuk, wajahnya tak berbentuk, kemudian ia di makan anakonda. gimana kalo gitu ? bisa tua kita nunggu dia untuk sampai ke perkemahan. makanya kalo duduk itu kakimu jangan di tekuk syahroni.
roni : "emangnya kenapa kalo kakiku di tekuk teng ?"
poteng : " kalo kakimu di tekuk tuh, aliran darah ke otakmu jadi terhambat, akibatnya kamu tidak bisa berfikir jernih, apalagi di kondisi genting kayak gini." ujar poteng sambil membersihkan bekas tanah di bajunya.
roni : " wah parah ni anak, kamu pikir otak ku ada di dengkul apa?" katanya sedikit heran.
si poteng : "nah itu tau jawabannya, bukan aku yang bilang otakmu di dengkul loh" jawab poteng sambil tersenyum kecil.
sarah kemudian memotong percakapan mereka , " ih apa - apaan si, kondisi kaya gini masih aja bercanda kamu poteng !" ungkapnya. mata indahnya tak berkedip.
" iya nih kalian berdua ini mending kembali aja ke perkemahan minta bantuan sama pak guru mukidi !" sahut bontet.
mendengar hal tersebut teman - teman lainnya di tempat tersebut serentak menjawab " iyaa benar ".
si poteng : " oke kalau begitu teman - teman, kalian tunggu di sini ya, ingat kalian harus tetap tenang. dan pastikan tidak ada teman lainnya tercecer. oia satu lagi, setegang - tegangnya kalian , tolong jangan berak di celana! tunggu aku akan pergi bersama roni ke perkemahan untuk meminta bala bantuan."
roni : "dasar di poteng, yaudah kalo kayak gini aku terpaksa ngikut aja deh"
ketika kedua orang itu baru berjalan lima langkah, dan terjadi lagi, angin bertiup kencang lalu 10 orang dari kumpulan yang akan mereka tinggalkan itu pingsan serentak. kejadian itu menambah panik semakin menjadi - jadi. sarah yang sebelumnya menangis pelan kini mulai mengeluarkan suara. ia terlihat ketakutan.
langkah poteng dan roni terhenti, ketika membalikkan badan, mereka semakin tersentak, sepuluh orang teman mereka pingsan lagi. " wah ada apa ini, kayak di filim - film zombie aja, mereka pada kompakan pingsannya " kata poteng. ia berusaha tetap tenang.
" sekarang kita tinggal ber 6 yang sadarkan diri, kita musti gimana, masa kita angkatin satu - persatu mereka yang pingsan" tanya bontet yang mulai pusing, fikirannya tak beraturan. ia tegang bukan main.
sambil berjalan mendekati bontet si poteng berkata " ide yang bagus tuh tet, mending kita angkat mereka yang pingsan satu persatu, kemudian kita buang kejurang, kemudian mereka jatuh kesungai, lalu terbawa arus hingga ke laut lepas, dan akhirnya terdampar di depan rumah sakit medika utama. di depan rumah sakit itu kan ada pantai tuh. mungkin cara ini bisa kita coba"
" kenapa kamu semakin bercanda aja setan, ini mereka pada pingsan berjamaah gini" jawab bontet sedikit marah, nada suaranya mengeras.
mendengarkan respon itu si poteng hanya tertawa kecil. di dekat mereka roni berusaha menenagkan sarah yang sedang menangis sejak tadi.
belum sempat melanjutkan obrolan , tiba - tiba dua orang lain diantara mereka yang sadar berteriak bersamaan, teriakannya sangat keras, mereka lalu berbicara dengan bahasa yang tidak di mengerti oleh keempat anak yang lagi - lagi tercengang melihat kejadian itu.
"hey hey tanng dulu teman - teman , jangan teriak - teriak!" kata si poteng
" woi poteng gila, mereka kesurupan ini, jangan becanda dulu" balas roni
" duh ini gimana , aku mau pulang saja" kata sarah sambil menagis sejadi - jadinya. ia semakin takut.
melihat kejadian itu bontet tak mampu lagi berbicara , ketegangannya juga berubah menjadi ketakutan yang mencekam.
" roni keluarkan tali tambang yang ada di dalam tas mu, sebaiknya kedua anak yang kesurupan ini kita iket di pohon dulu, biar nanti si bontet dan sarah yang menjaganya. kita sebaiknya segera menuju ke perkemahan bertemu pak mukidi!" tutur poteng, ia tetap tenang, namun senyumnya kali ini berubah menjadi seriius.
sambil memegang tali poteng dan roni kemudian berusaha mendekati dua orang temannya yang kseurupan itu secara perlahan. ketika mereka berhasil menangkap kedua orang itu tiba - tiba mereka langsung tak sadarkan diri.
bersambung...
Spoiler for penutup:
lagi asik nulis eh jumlah karakter tidak mencukupi gan, tunggu kelanjutannya di thread selanjutnya yah. terimakasih.


anasabila memberi reputasi
1
336
Kutip
2
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan