Kaskus

News

ndutsetiawanAvatar border
TS
ndutsetiawan
Yang Ringan Dari Serba-Serbi Pendidikan Indonesia
Beda Pendidikan Dulu Dengan Sekarang


Yang Ringan Dari Serba-Serbi Pendidikan Indonesia


Jaman dulu dan jaman sekarang, pastilah berbeda. Ada sedikit perbedaan, bahkan beda 360 derajat pun ada juga.

Demikian juga beberapa beda yang terjadi di dalam pernak-pernik pendidikan. Beda yang muncul dan menjadi pengalaman lucu, ringan, sederhana bahkan yang serius, juga ada.


Beberapa perbedaan itu antara lain :

1. Syarat memasuki jenjang pendidikan.

Syarat masuk jenjangan pendidikan seperti TK atau SD.

Dulu, jaman aku kecil. Masuk sekolah gampang syaratnya.

Yang penting mau sekolah, usia kurang jadi ukuran. Bahkan lucunya dulu, untuk masuk SD syaratnya hanya salah satu tangan dilewatkan kepala untuk memegang telinga di sisi yang lain. Ha... ha... ha... Asal bisa pegang telinga, beres --- bisa masuk sekolah deh.

Sekarang, selain umur yang cukup, kemampuan dasar juga harus dikuasai. Ini syarat ketat masuk ke sekolah negeri. Kalau tidak memenuhi syarat itu, terpaksa sekolah di SD Swasta.


Yang Ringan Dari Serba-Serbi Pendidikan Indonesia


Dokpri


Ini anakku Bagong Ganesha terpaksa masuk SD Swasta karena belum cukup umur. Hi... hi... hi...

Masuk SD harus sesuai umur yaitu 7 tahun, kurang nggak boleh.
Harus ikut ujian masuk. Test calistung, tes wawancara segala.

Untuk jenjang pendidikan lebih tinggi harus lewat test masuk. Apapun jenjang pendidikannya baik SMP, SMA dan PT.

2. Periode ajaran pendidikan

Periode pendidikan dari masa ke masa, mengalami perubahan juga.
Tahun ajaran biasa terhitung selama 1 tahun diluar liburan sekolah.


Dulu, aku kecil, periode yang dipakai adalah catur wulan atau empat bulanan.
Sehingga satu tahun ajaran terbagi menjadi 3 catur wulan. Atau istilahnya, Cawu 1, Cawu 2 dan Cawu 3.

Selanjutnya dijenjang pendidikan berikutnya menggunakan periode enam bulanan atau semester.

Kini, sistem cawu dan semester dipakai bergantian membingungkan dan bikin kedersaja.


3. Jurusan

- Ini pasnya masa seragam putih abu-abu. Perubahan dari Kurikulum terdahulu.
Jurusan di SMA semula hanya dua yaitu IPA dan IPS saja.

Mulai Kurikulum 1984, jurusan diubah menjadi, A1 ( Fisika ), A2 ( Biologi ), A3 ( Sosial ) dan A4 ( Bahasa ).

- Kini, jurusan di SMA kembali lagi ke IPA ( Ilmu Pasti ) dan IPS ( Ilmu Sosial ) lagi.

Entah sampai kapan ini bertahan?


4. Ujian Akhir dan Ujian Masuk

- Dulu, ujian kenaikan kelas, ujian akhir atau kelulusan dan ujian masuk sekolah memakai cara Ujian Tulis dan Ujian Praktek saja.

- Kini, ada ujian tengah semester, ujian semester, ujian negara, ujian berbasis komputer, belum lagi ujian praktek

- Hasil ujian itu dituangkan ke dalam rapor, untuk kenaikan kelas.
Kalau jenjang SD, SMP, SMA sekarang ada istilah rapor kompentensi, setandar nilainya berupa deskripsi nilai bukan angka.

- Nilai ujian akhir, selain ada STTB atau Ijazah dikenal juga dengan nama NEM atau Nilau Ujian Akhir Murni ( Nilai Evaluasi Murni )

- Nilai NEM inilah yang menjadi standar pertama saringan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.


5. Istilah jenjang pendidikan

Jaman dulu, hanya jenjang standar yang paten yaitu.

Dulu:
- Pendidikan awal yaitu Taman Kanak-Kanak.
- Pendidikan Dasar yaitu SD kelas 1 sampai kelas 6
- Pendidikan Menengah Pertama yaitu Sekolah Menengah Tingkat Pertama, SMP kelas 1 sampai kelas 3
- Pendidikan Menengah Tingkat Atas yaitu SMA atau SLTA kelas 1 sampai kelas 3
- Pendidikan Tinggi atau Perguruan Tinggi, bisa jenjang Diploma, jenjang Sarjana dan Pasca Sarjana.

Namun, setelah masa dan jaman berubah. Jenjang pendidikan menjadi berubah dan menjadi tambah luas dan beragam.


Kini:

- Pendidikan Usia Dini
yaitu : PAUD, Kelompok Belajar dan Taman Kanak-Kanak, Raudatul Anthfal

Munculnya program wajib belajar penerintah 9 tahun, maka jenjang pendidikan pun berubah.
- Pendidikan Dasar [/I]yaitu l kelas 1 sampai kelas 6

SD, Madrasah Ibtidaiyah dan Kejar Paket A

- [I]Pendidikan Dasar
yaitu kelas 7 sampai kelas 9

SMP, Madrasah Tsanawiyah dan Kejar Paket B

- Pendidikan Menengah yaitu kelas 10 sampai kelas 12.

SMA, SMK, Madrasah Aliyah dan Kejar Paket C

- Pendidikan Tinggi, Diploma, S1, S2 dan S3

Perguruan Tinggi, Akedemi, Institut. Sekolah Tinggi, Politeknik dan Universitas.

6. Zonasi

Satu lagi hampir lupa, penerapan Zonasi untuk masuk ke salah satu sekolah Negeri ( biasa sekolah favorit ). Sebenarnya, pemerintah niatnya baik. Namun kesiapan pengelola pendidikan yang di lapangan belum siap benar.

Yang terpenting untuk sosialisasi harus diperbanyak, disampaikan alasan dan tujuan dilakukan sistem penerimaan Zonasi ini. Sampai untung ruginya.

Agar orang tua anak didik, tidak kebingungan menghadapi sistem yang baru ini.


Yang Ringan Dari Serba-Serbi Pendidikan Indonesia
Dokpri


Ini, anakku Lintang, sudah ngalami perubahan periode pendidikan dari Cawu ke Semester, juga kurikulum yang berubah-ubah.


Kalau aku bapaknya sudah kenyang ngalami itu semua. Dari cawu, semester, dari jurusan, rapor, NEM, harus ikut ujian, belum lagi ngalami perubahan kurikulum. Hadehhh!

Bagaimana, ngalamin seperti aku dan anak-anakku alami, nggak?

Pasti seru khan. Yuk, berbagi pengalaman serunya di kolom komentar!


Woke, ditunggu, ya!
Selamat siang
----------------------
JAGAT ALIT

Yang Ringan Dari Serba-Serbi Pendidikan Indonesia


DOKPRI
iissuwandiAvatar border
CahayahalimahAvatar border
trifatoyahAvatar border
trifatoyah dan 3 lainnya memberi reputasi
4
604
19
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan