sumber

Assalamualaikum ...
Dewakere is here

Netizen Indonesia lagi panas tentang salah satu ustad yang beken sedang terpleset ucapannya karena diduga menghina salah satu simbol agama lain. Buat saya menghina ataupun tidak menghina kembali lagi kepada setiap orang dan bagaimana cara kita menerima video tersebut. Tapi gua juga penasaran gimana sih kok bisa jadi gini.

Gua sempat riset mini pertama pengalaman gua sendiri sebagai muslim yang pernah bersekolah di salah satu SMA yang berlatar belakang islam di kota gua. Tiap habis dzuhur pasti ada sedikit 10-15 menit khutbah. Karena memang beberapa agama itu bersinggungan seperti Islam, Kristen dan Yahudi pasti secara tidak langsung pasti akan membahas agama tersebut. Tidak ada sesuatu yang mau di nomor duakan. Apalagi di kaumnya sendiri. Terus bagaimana sebuah kaum dalam hal ini agama untuk menjadi superior dibandingkan dengan agama lain. Cara paling instan ya menjelek-jelekan kaum yang lain. Karena golongan kita sendiri pasti tau kelebihan dan kekurangan golongan kita sendiri.



Setelah itu ane sempat bertanya ke beberapa teman di real life maupun beberapa kaskuser yang non muslim. Apakah hanya ada di muslim ceramah ataupun khutbah yang mengecilkan kaum yang lain. Yah ternyata sama saja di agama lain juga sering sekali menjelek-jelekan agama khususnya Islam karena di Indonesia menjadi agama mayoritas. Karena kembali lagi di depan orang lain saja pasti sebuah aliran ataupun agama ingin menjadi yang terbaik apalagi di depan kaumnya sendiri hehehe.

Sekarang pendapat ane nih gan. Coba agan yang muslim maupun non muslim kembali meruntut hidup agan selama ini. Apakah ada khutbah maupun ceramah dalam agamanya yang menjelek-jelekkan orang lain. Menurut saya pasti ada. Jadi solusi dari saya ayok kita kumpulkan sekalian para penceramah itu kita laporkan bersama ke kantor polisi agar tidak ada lagi ceramah maupun khutbah yang toxic ataupun memecah belah agama kita, atau kita harus sadar diri dan memaklumi karena memang ketiga agama itu bersinggungan dan karena memang itu di kajian yang tertutup jadi sebenarnya hanya untuk kaumnya agar terlihat superior di kaumnya sendiri. Coba kalau kata orang jawa Wang sinawang tidak usah bawa minoritas tidak usah bawa mayoritas posisikan kaum agan yang video khutbah internalnya tersebar apa yang akan agan lakukan.

Kembali renungi dan cari sumber masalahnya lagi. Jujur saya sering tiap jumatan di masjid tertentu mendengarkan ceramah tentang toxic maupun yang politis tapi kembali lagi ke fitrah maunusia dan sifatnya lagi. Bagaimana agan merespon hal tersebut itu yang membedakan agan dengan manusia lainnya. Selain itu kita juga harus cari tau siapa penyebar video pertama ceramah tersebut dan apa maksud oleh di sebarkan video tersebut agar semua menjadi terang dan tidak ada ke abu-abuan.