- Beranda
- Komunitas
- Female
- Fashionista
Kebaya, Busana Berfilosofis Magis yang Menyulap Wanita Menjadi Anggun


TS
Mata.Elang084
Kebaya, Busana Berfilosofis Magis yang Menyulap Wanita Menjadi Anggun
Satu kata yang terlintas di kepalaku saat melihat jajaran kebaya yang ditampilkan di deretan pertokoan adalah anggun. Kesan feminin tak lepas dari kebaya. Pemakai kebaya dapat berubah drastis dari penampilan sebelumnya secara cepat. Perempuan tomboy pun bisa langsung berubah seketika menjadi manis bila mengenakan baju adat asli Indonesia yang satu ini. Kebaya seolah menyulap perempuan - perempuan boyish menjadi lebih anggun.
Siapa sangka dibalik anggunnya kebaya itu tersimpan sebuah filosofi menarik yang menggambarkan tingkah laku bagaimana seharusnya seorang wanita bersikap. Filosofi magis yang menjadikan aura feminin wanita menjadi keluar ketika memakainya.
Kebaya pada zaman dahulu dipakai oleh wanita - wanita yang tinggal di kawasan Yogyakarta, Surakarta dan beberapa daerah lain di sekitar Jawa Tengah. Pelengkap kebaya berupa kemben, kain tapih pinjung dan stagen.
Kebaya telah menjadi busana yang dikenakan sebagai fashion sehari-hari maupun di acara formal. Pengguna baju kebaya tidak terbatas untuk kalangan wanita berdarah biru saja melainkan juga rakyat biasa. Zaman dahulu orang memakai kebaya masih mengikuti pakem dimana kebaya dipadukan dengan jarik batik dan tatanan rambut digelung (disanggul) serta memakai aksesoris seperti cincin, kalung, anting dan kipas maupun gelang.
Pakaian harian wanita Jawa adalah kemben yang dibalut stagen dan jarik. Penggunaan kemben berfungsi sebagai penutup dada, ketiak dan punggung. Hal ini dikarenakan kain kemben ini lumayan panjang dan lebar. Cara pemakaian stagen dilingkarkan di sekitar perut demi mengikat tapihan pinjung supaya tidak gampang terlepas dari ikatannya.
Kebaya bukan hanya sebatas busana tradisional saja. Bentuknya yang simplemencerminkan kesederhanaan wanita Indonesia. Dari model yang bersahaja tersebut terkandung filosofi berupa kepatuhan, sifat kalem dan tindak tanduk wanita yang harus lemah lembut.
Kain pinjung yang membalut tubuh wanita secara langsung akan membuat wanita yang mengenakannya tidak leluasa bergerak cepat. Oleh karena itu wanita Jawa identik dengan pribadi yang lemah gemulai.
Fungsi stagen adalah untuk ikat pinggang. Bentuknya yang seperti kain panjang mengandung nilai filosofi luhur berupa anjuran untuk selalu bersikap bersabar. Pantas saja ya, seorang wanita tomboy bisa langsung berubah menjadi berbeda ketikaa menggunakan kebaya.
Sudahkah sista - sista disini bertingkah laku selayaknya seorang wanita Indonesia yang tercermin dalam filosofi kebaya?
Siapa sangka dibalik anggunnya kebaya itu tersimpan sebuah filosofi menarik yang menggambarkan tingkah laku bagaimana seharusnya seorang wanita bersikap. Filosofi magis yang menjadikan aura feminin wanita menjadi keluar ketika memakainya.
Kebaya pada zaman dahulu dipakai oleh wanita - wanita yang tinggal di kawasan Yogyakarta, Surakarta dan beberapa daerah lain di sekitar Jawa Tengah. Pelengkap kebaya berupa kemben, kain tapih pinjung dan stagen.
Kebaya telah menjadi busana yang dikenakan sebagai fashion sehari-hari maupun di acara formal. Pengguna baju kebaya tidak terbatas untuk kalangan wanita berdarah biru saja melainkan juga rakyat biasa. Zaman dahulu orang memakai kebaya masih mengikuti pakem dimana kebaya dipadukan dengan jarik batik dan tatanan rambut digelung (disanggul) serta memakai aksesoris seperti cincin, kalung, anting dan kipas maupun gelang.
Pakaian harian wanita Jawa adalah kemben yang dibalut stagen dan jarik. Penggunaan kemben berfungsi sebagai penutup dada, ketiak dan punggung. Hal ini dikarenakan kain kemben ini lumayan panjang dan lebar. Cara pemakaian stagen dilingkarkan di sekitar perut demi mengikat tapihan pinjung supaya tidak gampang terlepas dari ikatannya.
Kebaya bukan hanya sebatas busana tradisional saja. Bentuknya yang simplemencerminkan kesederhanaan wanita Indonesia. Dari model yang bersahaja tersebut terkandung filosofi berupa kepatuhan, sifat kalem dan tindak tanduk wanita yang harus lemah lembut.
Kain pinjung yang membalut tubuh wanita secara langsung akan membuat wanita yang mengenakannya tidak leluasa bergerak cepat. Oleh karena itu wanita Jawa identik dengan pribadi yang lemah gemulai.
Fungsi stagen adalah untuk ikat pinggang. Bentuknya yang seperti kain panjang mengandung nilai filosofi luhur berupa anjuran untuk selalu bersikap bersabar. Pantas saja ya, seorang wanita tomboy bisa langsung berubah menjadi berbeda ketikaa menggunakan kebaya.
Sudahkah sista - sista disini bertingkah laku selayaknya seorang wanita Indonesia yang tercermin dalam filosofi kebaya?
Diubah oleh Mata.Elang084 24-11-2019 17:35


tata604 memberi reputasi
1
1.8K
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan