

TS
rahmata.p
4 serba serbi pendidikan menurut ane

Spoiler for INTRO:
Halo gan, sis ane timbul lagi setelah menghilang di telan bumi. eh ane ngemeng apaan si, kok malah curhat ? berhubung karena ada epen lomba menulis serba - serbi pendidikan indonesia, maka ane nyangkut dah di thread ini bermaksud untuk menuangkan harapan serta pendapat ane mengenai pendidikan di negeri kita tercinta in. okeh tanpa basah-basah lagi, eh basa - basi, langsung saja menuju ke TKP.
Spoiler for TKP:
1. kurangnya fasilitas pendidikan di daerah terpencil

Foto diatas merupakan salah satu ilustrasi fasilitas pendidikan di desa - desa terpencil, pemandangan semacam ini nih tentunya sering ente jumpai, kerap kali timbul di layar kaca kita tuh, bahkan sampai ada yang mengabadikannya menjadi karya tulis buku, bahkan tidak jarang juga ada yang mengadopsi kisah kurangnya fasilitas pendidikan tersebut di dalam sebuah film. hal semacam ini juga ane alami, namun di tempat ane mengenyam pendidikan waktu SD (Sekolah Dasar) terdahulu tidak begitu berada di daerah terpencil. tapi tetap ane merasakan kekurangan fasilitas pendidikan. entah karena ane maruk, atau mungkin memang benar - benar fasilitasnya yang kurang.
fasilitas yang kurang memadai yang pernah ane rasakan diantara yaitu, kurangnya buku-buku di perpustakaan sekolah ane. yah, kalau jaman sekarang sih, mungkin sangat mudah untuk mengakses buku-buku digital seperti E-book, PDF file, dan lain sebagainya. namun yang ane rasakan kala itu, sekitar tahun penjajahan belanda. maksud ane sekitar jaman firaun, waduh ko makin tua ya? maksud ane sekitar tahun 2000an, untuk membawa perangkat elektronik kesekolah itu terbilang susah, bukan karena berat atau di larang sih. ya karena memang kami ga punya aja, jadi ga bawa ke sekolah, padahal kalau kita bawa gadget kesekolah kan bisa di pakai untuk bermain game berjamaahh, eh maksud ane belajar bersama. tapi apa mau dikata, waktu itu memang perkembangan teknologi belum sebuncit sekarang.
poin yang pengen ane tekankan pada pembahasan kurangnya fasilitas pendidikan kali ini yaitu, ane aja yang sekolahnya ga terpencil - terpencil amat masih kekurangan fasilitas pendidikan seperti, ruangan kelas yang pengap, jendela - jendela yang berkarat dengan kaca yang retak, lantai yang pecah - pecah pintu sekolah yang susah di tutup, kamar mandi yang baunya pesing minta ampun. serta peralatan belajar mengajar seperti papan tulis, kapur, dan penggaris. bahkan Guru sekalipun. kerap kali menggunakann jurus menghilang. perihal guru yang tiba - tiba menghilang ketika jam pelajaran tiba sih itu masih menuai kontroversi sih hingga saat ini.
pasalnya kebanyakan murid - murid mendambakan hal tersebut terjadi di sekolah mereka ketika proses belajar - mengajar akan tiba. hingga suatu ketika kita menyadari bahwa, beruntungnya kita yang masih bisa bersekolah walaupun dengan fasilitas yang belum terbarukan, namun masih bisa di bilang memenuhi SNI belajar mengajar, kayak helm aja ya?
coba kita bandingkan dengan mereka yang bersekolah di desa-desa terpencil, menurut ane di kepala ente udah banyak banget gambaran tentang kurangnya fasilitas pendidikan di daerah-daerah terpencil, hal tersebut bisa kita bandingkan dengan kita yang mendapatkan sekolah yang layak pakai. tentunya konklusi yang kita peroleh yaitu, kita akan bersyukur karena kita masih bisa mengenyam pendidikan tanpa harus bersusah payah seperti mereka di daerah terpencil sana.
harapan ane sih, memang pembentukan atau perbaikan sekolah - sekolah di daerah terpencil sudah sejak lama berjalan dan sudah membuahkan hasil, namun masih saja ada tuh yang terekspos media tentang minimnya fasilitas pendidikan di daerah terpencil di karenakan salah satunya oleh letak geografisnya, sehingga mungkin pemerintah cenderung susah mengakses logistik dan bahkan tenaga pengajar ke daerah - daerah semacam itu. ga percaya? coba aja ente search di google dah. pasti berbagai media pernah memuat berita tentang minimnya fasilitas pendidikan di daerah terpencil, entah itu surat kabar online, artikel, website dan lain sebagainya. sekali lagi harapan ane untuk hal ini adalah, semoga perbaikan fasilitas pendidikan di daerah-daerah terpencil semakin cepat dan tepat sasaran.
Spoiler for TKP:
2. kurikulum

di tempat selanjutnya ada kurikulum gan, bukan kulum - kulum ya!
nah menurut wikipedia tuh, kurikulum merupakan perangkat-perangkat dalam suatu mata pelajaran dalam bentuk program pendidikan yang di dalemnya tuh berisi rancangan -rancangan pelajaran yang nantinya akan di ajarkan kepada peserta didik biasanya dalam satu priode pendidikan, misalnya kurikulum 2013.
dalam hal kurikulum menurut pengalaman ane sih ya, ya jelas aja pengalaman ane, masa ane tulis pengalaman ente. kan kita belum pernah bertemu sebelumnya.
entah mengapa pergantian kurikulum di sekolah - sekolah indonesia tuh kadang tidak merata gitu, soalnya dulu kan nih sekolah ane di pulau sulawesi tuh, waktu tu masih esempe si, di sekolah ane tu menggunakan kurikulum 2004, namun ketika ada masa dimana ane telfonan sama sepupu ane yang bersekolah di jawa, tepatnya di jawa timur, ane kala itu hanya sekedar tanya aja si di tengah obrolan - obrolan ringan, waktu itu ane bertanya
ane : " Beb, kurikulum di skolahanmu dengan sekolahanku sama kan?"
si Beb : " iya sama, kenapa emangnya?"
ane : ya nanya aja si, kali aja ada tugas mata pelajaran yang ga bisa aku kerjain, kan bisa minta bantuan dirimu"
si Beb : heleh, bilang aja kalau males, masa sampai ngerjain tugas nanyain kurikulum segala!"
ane : "iya si, sebenarnya aku juga ga begitu ngerti kurikulum itu apaan, yang jelasnya sekolahanku pakai kurikulum 2004"
si Beb : lah, kurikulum di sekolahanku udah pakai kurikulum 2006 tau, masa ia tahun segini masih pakai kurikulum 2004 aja?
Ane : masa sih, berarti aku ga bisa minta di kerjain PR sama kamu dong beb !
si Beb : ya kerjain sendirilah, masa gitu aja ga bisa!
NB: Beb adalah nama samaran. kepanjangan dari ( Beban Keluarga)
nah seinget ane, percakapan ane waktu itu seperti yang diatas, dan ternyata setelah ane telusuri lagi ternyata memang benar sekolahan ane tuh kurikulumnya bisa di bilang ketinggalan gitu sama sekolah - sekolah yang di jawa. ane berharap si tidak ada kesenjangan dalam penetapan kurikulmu si, namun ane juga tidak bisa nafikan kalau mungkin perubahan kurikulumnya tuh lagi dalam proses atau lagi dalam masa pertumbuhan. atau mungkin mempertimbangkan berbagai aspek, milsakan kualitas pengajar dan murid - murid yang belum siap untuk memenuhi kurikulum terbaru atau mungkin pergantian kurikulum yang memakan proses panjang.
Spoiler for TKP:
3. minat membaca

minat membaca, yah minat atau kemauan untuk membaca. bukan baca status wea ya gan. ane baca dari berbagai media nih gan ya, salah satunya media surat kabar online mengatakan bahwasanya, wiss ane keren yak? pertanyaan sampah macam apa itu? ah sudahlah, mari kita coba serius dikit aja, berdasarkan surpei dunia nih gan, mengatakan bahwa orang - orang indonesia tuh tidak suka membaca, hal tersbut di utarakan berdasar pada peringkat dari minat baca anak-anak di negeri ini berada di posisi bawah, yaitu paringkat 60 dari 61 negara.
survei ini berdasarkan survei CCSU yang di rilis pada tahun 2016.
kita cukupkan tentang surpei-surpei, ente bisa akses informasi yang lebih mendalam dari berbagai lembaga survei lainnya, namun agar tidak terlalu bertele - tele dan tidak melenceng jauh dari pembahasan awal kita. ane ingin bercerita aja, waktu sekolah dulu tuh emang minat untuk membaca ane dan temen - temen tuh sangat kurang. sesekali ada hasrat yang membabi buta dengan gairah yang membuncah untuk membaca saat itu. namun yang kami baca adalah buku gambar. yah, kami lebih suka membaca buku gambar, karena tulisannya sangat sedikit, atau bahkan tidak ada. yang di tampilkan hanya gambar - gambar saja.
kebiasaan malas membaca itu di lingkungan temen sepermainan ane sih, mungkin di pengaruhi karena kurangnya bimbingan dari para guru di sekolah, ya kadang sih emang ada yang selalu memperingatkan gitu pada kami agar rajin membaca. namun cara penyampaiannya menurut ane sih membosankan, jadi wajarlah jika atensinya itu hanya masuk telinga kanan keluar telinga kiri atau tak di hiraukan sama sekali.
ya menurut ane perlu ada perubahan metode agar menumbuhkan minat baca bagi anak anak bangsa, salah satunya dengan membuat taman bacaan, namun lebih spesifik misalnya, taman bacaan khusus mereka yang menggemari sejarah, ilmu sosial, sains, dan lain sebagainya. maap matematika ga ane sebut sebelumnya, soalnya baca buku matematika tuh rumit. kayak kamu.. iyaa kamu !

seinget ane ada pepatah yang mengatakan, "belajar itu tidak hanya di dalam kelas!" ane kaga tau ni pepatah namanya siapa dan darimana asalnya, tapi yang dia katakan ada benernya juga. kita bisa belajar dimana aja, namun bayangin jika di dalam kelas aja kita males baca buku, bagaimana di luar kelas?" dari pertanyaan ini kita bisa memunculkan berbagai ide - ide dan gagasan yang baru mungkin saja ente pengen sematkan di kolom komentar, silahkan aja, gratis kok.
harpaan ane sih, rajin - rajin aja membaca gan meski ane ga rajin. ini harpaan macam apa si?

pokoknya harapan ane peringkat minat baca anak negeri ini meningkat itu aja dah.
Spoiler for TKP:
4. kosong

yang terakhir ane udah bingung mau nulis apa lagi, ada banyak bet masalah pendidikan di negeri ini yang berkecamuk di kepala ane, mulai dari ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan, subsidi untuk mereka yang kurang mampu, serta biaya - biaya pendidikan yang tidak pernah turun, maunya naik mulu. tapi ga apa - apa sih, pendidikan itu emang mahal.
ane mohon maaf nih sebelumnya kalo tulisan ane kurang berbobot dan cenderung ngalor - ngidul. ini mungkin juga bisa menjadi akibat permasalahan pendidikan di negeri ini yang carut - marut sehingga mengakibatkan anak - anak bangsa ini enggan untuk terlalu memikirkannya, yang mengakibatkan kurangnya minat mereka untuk mengejar prestasi di bidang pendidikan. meskipun di satu sisi ada juga yang anak baik, eh bangsa yang mengharumkan nama bangsa ini melalui prestasi pendidikannya. namun ane terpaku pada mereka yang masih tertinggal, karena ane sadari juga kalo ane ni masih ketinggalan jauh kualitas pendidikannya. mengingat revolusi industri yang di barat sana sudah menyentuh angka 4.0 sedangkan ane masih gini - gini aja.
yah poin ke empat ini ane isi dengan kata kosong biar ente - ente bisa menafsirkan sendiri, kekosongan apa yang menerpa dalam kehidupan pendidikan kalian. bolehlah kita sharing di kolom komentar. untuk berfikir sistematis sendiri contohnya untuk membuat suatu thread yang berbobot tentunya kita harus memiliki ilmu pengetahuan yang mumpuni. dan hal tersebut ga semerta -merta kita dapatkan dengan cara yang instan seperti posting komen di bawah.
jadi selamanya kita harus terus berproses, dalam hal ini proses untuk meningkatkan taraf pendidikan kita, untuk pendidikan sendiri kita butuh banyak referensi, tidak seperti thread ini yang referensinya hanya secuil doang. namun hal yang paling terpenting menurut ane sih ada pada poin ke tiga, yaitu rajin membaca buku. meskipun harus ada lembaga pendidikan yang kita naungi agar berfikir sistematis, namun membaca akan secara tidak langsung mengantarkan ente ke cara berfikir sistematis, mulai dari hal - hal yang bersifat umum ke hal khusus.
hal tersebut ane percaya mampu meningkatkan taraf hidup kita karena pendidikan adalah salah satu sejata paling ampuh yang harus di miliki setiap orang untuk terus bertahan hidup.
yah daripada ane kebanyakan bacot, mending ane udahi sekian aja ya thread ini. silahkan di kecam di kritik di caci maki di kolom komentar, biar kita berdiskusi tentang permasalahan pendidikan ini.
keep ngaskus gan
Spoiler for penutup:
terimakasih kepada mimin dan momod serta pembaca yang budiman, semoga ente - ente ga gila membaca thread ini.
Spoiler for sumur:
isi kepala ane yang kosong
google image
google image


darmawati040 memberi reputasi
1
469
Kutip
0
Balasan


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan