- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tolong Biarkan Mereka Berkembang


TS
sukamakanteman
Tolong Biarkan Mereka Berkembang
Quote:
Assalamu'alaikum
Kemarin tanggal 17 agustus 2019 adalah hari kemerdekaan Indonesia yang ke 74. Pada kesempatan itu pula tim nasional usia 18 tahun berlaga melawan saudara serumpun, musuh bebuyutan dan rival kita dalam sepak bola maupun luar sepak bola yaitu Malaysia. Bahkan ada kata-kata gak papa kita tidak juara asal jangan sampai kalah dalam hal apapun dari malaysia.
Ekspetasi berlebihan jelas ditujukan kepada tim nasional U-18 kita. Setelah menjuarai AFF U-18 beberapa tahun lalu dan menjalani pelatihan intensif di negeri dimana sepak bola berasal yaitu Inggris. Diharapkan mereka dapat mengulangi prestasi yang sama yang di lakukan beberapa tahun yang lalu. Akan tetapi kenyataannya walaupun sempat tertinggal terlebih dahulu dan skornya di samakan kembali. Akhirnya langkah Indonesia terhenti oleh Malaysia di babak semifinal piala AFF U-18

sumber
Di dunia maya banyak sekali respon dari para netizen Indonesia. Yang mereka menyalahkan rumput lapangan tidak sesuai dengan standard internasional. Permainan yang sangat brutal dan pemain andalan kita khususnya Supriadi beberapa kali di jatuhkan. Sehingga menjadi pemain dengan baju paling "bersih" pada pertandingan tersebut. Selain itu tekanan yang pasti sangat besar di rasakan oleh para pejuang bangsa di bidang sepak bola ini. Dimana mereka harus memberikan kemenangan karena melawan musuh bebuyutan di hari kemerdekaan kita. Beban seperti ini sebenarnya belum mampu di ambil oleh anak berusia di bawah 18 tahun. Akhirnya mereka tampil kurang maksimal dan tidak menunjukan kemampuan yang sebenarnya.
Akan tetapi banyak pula netizen Indonesia yang waras. Yang menggagap kekalahan ini wajar dan bisa menjadi pengalaman berharga bagi mereka kedepannya. Saya mengakui bahwa generasi ini adalah generasi terbaik dari tim nasional kelompok umur. Bahkan lebih baik daripada generasi Evan Dimas dan koleganya yang beberapa pemainnya menjadi tulang punggung dari tim nasional Indonesia. Akan tetapi dengan tekanan dan hal yang tidak perlu bibit yang unggul ini bisa saja menjadi layu. Oleh karenanya perlu penanganan yang tepat sehingga bunga ini bisa di petik secara maksimal tanpa campur tangan apapun. Oleh karena itu saya menohon untuk orang yang berkepentigaan maupun para penikmat biarkan mereka berkembang jangan taruh beban besar di pundaknya. Karena memanen lebih dulu akan mendapatkan hasil yang tidak maksimal kedepannya.
Kemarin tanggal 17 agustus 2019 adalah hari kemerdekaan Indonesia yang ke 74. Pada kesempatan itu pula tim nasional usia 18 tahun berlaga melawan saudara serumpun, musuh bebuyutan dan rival kita dalam sepak bola maupun luar sepak bola yaitu Malaysia. Bahkan ada kata-kata gak papa kita tidak juara asal jangan sampai kalah dalam hal apapun dari malaysia.
Ekspetasi berlebihan jelas ditujukan kepada tim nasional U-18 kita. Setelah menjuarai AFF U-18 beberapa tahun lalu dan menjalani pelatihan intensif di negeri dimana sepak bola berasal yaitu Inggris. Diharapkan mereka dapat mengulangi prestasi yang sama yang di lakukan beberapa tahun yang lalu. Akan tetapi kenyataannya walaupun sempat tertinggal terlebih dahulu dan skornya di samakan kembali. Akhirnya langkah Indonesia terhenti oleh Malaysia di babak semifinal piala AFF U-18

sumber
Di dunia maya banyak sekali respon dari para netizen Indonesia. Yang mereka menyalahkan rumput lapangan tidak sesuai dengan standard internasional. Permainan yang sangat brutal dan pemain andalan kita khususnya Supriadi beberapa kali di jatuhkan. Sehingga menjadi pemain dengan baju paling "bersih" pada pertandingan tersebut. Selain itu tekanan yang pasti sangat besar di rasakan oleh para pejuang bangsa di bidang sepak bola ini. Dimana mereka harus memberikan kemenangan karena melawan musuh bebuyutan di hari kemerdekaan kita. Beban seperti ini sebenarnya belum mampu di ambil oleh anak berusia di bawah 18 tahun. Akhirnya mereka tampil kurang maksimal dan tidak menunjukan kemampuan yang sebenarnya.
Akan tetapi banyak pula netizen Indonesia yang waras. Yang menggagap kekalahan ini wajar dan bisa menjadi pengalaman berharga bagi mereka kedepannya. Saya mengakui bahwa generasi ini adalah generasi terbaik dari tim nasional kelompok umur. Bahkan lebih baik daripada generasi Evan Dimas dan koleganya yang beberapa pemainnya menjadi tulang punggung dari tim nasional Indonesia. Akan tetapi dengan tekanan dan hal yang tidak perlu bibit yang unggul ini bisa saja menjadi layu. Oleh karenanya perlu penanganan yang tepat sehingga bunga ini bisa di petik secara maksimal tanpa campur tangan apapun. Oleh karena itu saya menohon untuk orang yang berkepentigaan maupun para penikmat biarkan mereka berkembang jangan taruh beban besar di pundaknya. Karena memanen lebih dulu akan mendapatkan hasil yang tidak maksimal kedepannya.
Quote:
sumber gambar dari google
0
255
Kutip
0
Balasan


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan