Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dellesologyAvatar border
TS
dellesology
PERSAMI DAN MITOS SEKOLAH ANGKER
PERSAMI DAN MITOS SEKOLAH ANGKER



Quote:


Kisah ini dimulai saat PERSAMI waktu menjadi siswa tingkat menengah pertama di salah satu sekolah negeri di kota J (tempat detail disamarkan).


"Murid-murid besok sekolah akan mengadakan kegiatan persami pramuka dalam rangka memperingati hari pramuka yang jatuh 14 Agustusdan acaranya ini diwajibkan untuk semua anak kelas 7 dan 8". Ucap Kepala sekolah saat selesai upacara.

PERSAMI DAN MITOS SEKOLAH ANGKER

Sumber: Google.com


Dalam hati sebenernya aku agak malas dengan kegiatan persami pramuka menurutku kegiatan tersebut sedikit kurang bermanfaat untuk dilakukan dan kegiatannya cenderung gak ada kaitannya dengan pelajaran yang ada selama ini di kelas.

"Hufft ren persami padahal sabtu minggu adalah waktu bersama keluarga"gumamku pada Reni sahabatku.

"Ah gapapa kar lagi hanya sekali ga tiap bulan, lagi pula aku bisa lebih dengan sama Renald" Ujar Reni.

"Yee!!!! Centil".

Oh ya sebelumnya perkenalkan aku Karina, disekolah aku terkenal anak yang apatis namun cerdas ntah aku merasa hal-hal yang kurang bermanfaat dalam hidupku aku berasa cuek dan masa bodo, sama seperti halnya persami ini, selama aku sekolah dasar saat ada persami aku tak pernah ikut dengan alasan sakit dan kurang enak badan.

Nah!!! Setelah pengumuman kepala sekolah tadi, kepala sekolah mengumumkan kembali bahwa persami akan diadakan dilingkungan sekolah saja, dan ini membuatku tambah tak bersemangat mengikuti acara ini.

"Hah!!! Disekolah, gak salah lu semua tau gak kata salah satu penjaga sekolah dulu ada setan disekolah ini katanya ada nenek rante tepatnya sih katanya ada di samping toilet dekat ruang OSIS yang ruangannya selalu ketutup", Ujar Reza.

"Yaelah Za masih aja percaya hal-hal gituan", timpal Reni.

"Tau nih Reza kaya ga percaya tuhan", timpalku, tapi sih dalam hati aku juga berfikir jika apa yang dikatakan Reza gimana ya. Tapi akhirnya ku mencoba menyingkirkan pikiran tersebut dan langsung kembali ke kelas setelah olahraga.

Setelah upacara kepala sekolah menyuruh kepada setiap wali kelas untuk memberikan informasi apa saja yang akan dibawa saat persami nanti, Ok jadinya sebenernya persami ini dimulai sabtu pagi dan selesai sabtu siang, dan setelah di beritahu apa saja yang akan dibawa....

"Ya tuhan mau nginep 1 hari aja ribet banget bawaannya". gumamku.

Setelah pulang sekolah aku dan Reni memutuskan untuk membeli perlengkapan yang akan dibawa untuk persami hari sabtu esok, Kenapa siapin perlengkapannya 4 hari sebelum acara karena aku tipikal anak yang gamau ngerjain saat mepet waktu.

HARI H PERSAMI


Pada hari H persami kita dibagi beberapa kelompok sesuai dengan kelas, kelas 7 dengan kelas 7 dan kelas 8 dengan kelas 8. akhirnya ku sekelompok dengan Reni dan Tyas, serta Renald. Selama kegiatan berlangsung aku sangat tidak semangat mengikuti kegiatan ini namun beda dengan Reni dia semangat karena ada pujaan hatinya dalam grup kami, memang sih walaupun cuman sekedar cinta monyet tapi bagi orang yang lagikesemsem umur ga menentukan.

Kegiatan pagi hari diawali dengan apel pagi, setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan belajar sandi morse, tali menali, membuat tenda, dan ishoma. Menjelang malam banyak orang tua yang datang buat ngeliat keadaan anaknya ada yang bawa makanan, obat-obatan, sampe khawatir anaknya sakit.

Malampun tiba saat setelah maghrib ada lomba masak memasak yang harus kita masak perkelompok, dan dengan kecaperan Renipun mulai menyibukkan diri dengan Renald.

"Ya ampun Kar liat si Reni padahal ini kelompokkan tapi berasa kita obat nyamuk".

"Haha.... Gapapa Yas biar Reni senang kapan lagi bisa sedekat ini dengan Renald".

"Kar Yas" Reza memanggil kami.

"Kenapa Za?". Jawab Tyas.

"Gapapa gue pengen ngajak lu uji nyali nanti malam pas abis api unggun buat kelantai 3 yang ruangan ditutup itu". Ajak Reza

"ehhh..... ngapain bego udahlah ga usah cari penyakit". Ujar Tyas.

"Ya mau buktiin katanya itu angker".

"GAK MAU!!!". Ujarku dan Tyas.

Malam Setelah api unggun kami naik keatas berhubung tempat tidur cewe diruang matematika di lantai 3 seberang ruang OSIS dan ruang kosong yang disebut Reza angker aku dan Tyas mulai merasa takut, sesekali saat yang lain berganti pakaian kami menunggu diluar sambil memandang ruang kosong.

PERSAMI DAN MITOS SEKOLAH ANGKER
Sumber: Google.com



"Dorrrr!!!!". 

"Apaan si lu Ren gak lucu". gumamku dan Tyas.

"Kenapa sih kalian percaya omongannya Reza". Jawab Reni.

aku dan Tyas mengangguk.

"haha gila sejak kapan kalian anak apatis peduli hal kaya gitu".

"ayo kita turun ke lantai 2 lewat ruangan itu". Ajak Reni.

Akhirnya kamipun mengikuti Reni, saat didepan ruang OSIS tiba-tiba kami bertiga mendengar suara ketukan dari dalam ruang kosong tersebut dan kamipun lari langsung kembali ke ruangan tidur kami.

Setelah kejadian itu Aku, Reni dan Tyas saat itu tidak bisa pejamkan mata.

"OK gengs pejamin mata lumayan pada masih ada yang bangun". Ujarku.

"TapiKar gue tuh masih takut kayanya yang dibilang Reza beneran deh". Ujar Tyas

"Ya kayanya, maafin gue ya Kar Yas".

"Udah lupain kita tidur biar besok subuh gak kesiangan anggap aja gak ada apa-apa".

Akhirnya kami tidur dengan bergandeng tangan saking takut dan parnonya, dan pada saat tengah malam Tyas dan Reni makin erat meluk badan aku, dan aku merasa ada sinar yang datang. Dalam hati "Waduh matilah kayanya setannya marah deh". dan akhirnya ku membuka sedikit mata dan langsung teriak.

Dari kehebohan tersebut sontak ngebangunin semua teman-teman yang tidur, ternyata cahaya tersebut senter dari kaka pembina yang sedang ngecheck. Akhirnya si kaka menyuruh kami semua istirahat kembali.

Keesokan pagi selepas sholat Shubuh kami menceritakan semuanya pada Reza dan reaksinyapun sampe tertawa dan dia bilang.

"Haha Trio apatis masih ada rasa percaya pada hal kaya gitu juga ya."

Akupun merasa malu sebenarnya namun apa boleh buat apa yang kami alami semalam jelas sekali dan kami bertiga mendengarnya. Sesampai dirumahpun aku menceritakan cerita yang aku alami pada Ibu, namun Ibu hanya berpesan "Jika kita tidak menantang mereka, merekapun gakkan nunjukkin eksistensi mereka pada kita".


Spoiler for Pesan Cerita:



Sejak saat itu mungkin pengalaman horor pertama dan terakhir aku ikut persami, tapi menganjak dewasa aku berfikir kadang mitos terbentuk dari apa yang kita bayangkan sepertinya.

OK Sekian cerpen yang masih belum sempurna ini pada pembaca akhir kata Terimakasih.


Spoiler for SUMBER:




anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1.3K
0
Thread Digembok
Thread Digembok
Komunitas Pilihan