Teman teman semuanya di sisni saya akan sedikit menceritakan tentang  pengalaman saya mendapatkan beasiswa, sebelumnya saya akan memeberi pesan kepada anda semua bahwasanya kesuksesan tidak akan di capai dengan usaha biasa- biasa saja, harus adanya usaha dan kerja keras yang maksimal.

Perkernlkan dulu nama saya doni saya lulusan man 1 kota samarinda pada tahun 2008, pada waktu itu hal yang paling kursial yang di alami oleh anak kelas 12 SMA seperti saya adalah memikirkn dn melanjutkan kuliah, jurusan apa dan di tempat mana. Bagaiman jika keinginan tersebut tidak sesuai dengan keinginan orang tua seperti masalah biaya dan lain sebagainya, apalagi bagi anak yang biasa saja seperti saya. Pada waktu kelas 11 saya sempat sakit tidak bisa masuk sekolah, selama beberapa bulan. Ketika itu saya baru nyadar bahwasanya saya, telah jauh tertinggal dari teman teman saya , namun saya ingin melanjutkan kuliah, jika hanya mendapatka biaya dari orang tua itu sangat tidak  mungkin, maka dari aku harus dapat mendapatkan beasiswa.

Lah dengan begi dan sejak itu pula saya mulai rajin dan browsing tentang jurusan perkuliahan dan beasiswa. Apa saja yang harus saya persiapkan dan deadline segalanya . saya pun mulai menghitung hari secara realistis mendekati UN dan menghitung beberapa banya kiranya  materi yang belum saya kuasai, dan tibalah saya di hadapkan oleh dua pilihan yang berbeda. Yaitu focus ujian nasional ataupun mempersiapkan kuliah dengan beasiswa. Pendaftaran belajar di perguruan tinggi luar negri sudah mulai di buka semenjak saya semester 1 di kelas 12, yaitu sejak bulan September kemarin.

Di saat teman teman pada sibuk mempersiapka ujian nasional, dengan cara nengikuti bimbingn belajar saya malah hanya milih ikut bimbingan belajar gratisan yang sudah di sediakan oleh sekolah, selain karena memikirkan biaya juga karena target saya tidak muluk muluk, yang penting bisa kuliah dengan beasiswa, bukan lulus ujian dengan nilai yang super.

Bersama dengan teman teman kami yng ingin mendapatkan kuliah gratis khusunya di luar negeri, kami pun menyampaikan hai ini terhadap pihak sekolah, di luar prediksi ternyata pihak sekolah dan para guru kami pun sangat mendukung, ya disinilah yang membuat kami semkin semangat. Dan alloh membuka jalan kami untuk meraih keinginan saya, kami pun di izinkan untuk mengikuti bimbingan toefel di sekolah. Dan yang bertugas memandu dan membantu kami waktu itu adalah ka amel, beliau sering memebimbing anak anak yang ingin keluar negeri, tentu banayak sekali ilmu yang kami dapat.

gambara: www.finansialku.com

Sehingga pada akhirnya saya di terima juga di kampus faforit saya yaitu di amasterdam . berkah usaha yang gigig dan ridho dari alloh swt, saya sangat bersukur sekali.

Sumber: pengalaman pribadi