

TS
DeYudi69
Dunia Pendidikan Indonesia Di Era Moderen
Pendidikan dan teknologi

Membahas masalah dunia pendidikan pasti tidak akan pernah ada habisnya, karena ilmu pengetahuan dan media belajar itu akan semakin maju dan berkembang seiring perubahan zaman.
Bersyukurlah kita yang mengenyam bangku sekolah di era moderen saat ini. Pada zaman dahulu sebelum ada pensil, pulpen dan buku tulis, proses belajar mengajar lebih banyak kendalanya.
Orang-orang zaman dulu menggunakan papan tulis dari kayu yang berukuran kecil, sebagai tempat menulis saat menerima pembelajaran. Papan tulis kecil ini disebut dengan sabak.

Jadi saat kita menerima materi pelajaran baru, materi yang sudah kita tulis pada sabak harus dihapus. Alhasil hanya mengandalkan daya ingat yang kuat, dan alat yang digunakan untuk menulis pada sabak disebut dengan grip. Berbentuk seperti pensil namun hanya bisa digunakan untuk menulis pada papan sabak.

Sangat berbeda ya, Gan-Sis, dengan keadaan kita di era moderen sekarang ini. Teknologi digital sudah mulai mendominasi.
Buku pelajaran pun sudah berbentuk ebook, atau BSE (Buku Sekolah Elektronik). Dimana dengan adanya ebook dapat mengurangi penggunaan kertas. Secara otomatis dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat dari proses produksi kertas tersebut.

Adanya buku sekolah elektronik juga dibarengi dengan teknologi yang semakin maju, para siswa sekolah tidak lagi harus membawa buku pelajaran yang terlalu banyak dalam tas sekolahnya.

Mereka bisa menggunakan komputer atau laptop sebagai pengganti buku pelajaran. Berbagai ilmu pengetahuan bisa di unduh melalui jaringan internet dengan perangkat elektronik itu. Misalnya dengan mencari materi pelajaran pada mesin pencarian seperti google.
Tak hanya dengan komputer atau laptop, sekarang melalui ponsel pintar pun bisa kita gunakan sebagai alat untuk mencari ilmu pengetahuan di internet.
Bila dahulu kala seorang guru sangat ditakuti dan dihormati, juga cara mengajar mereka yang sangat terperinci karena masih kurangnya sumber informasi pada saat itu.

Beda dengan sekarang, seorang guru zaman sekarang lebih akrab dengan muridnya, bahkan tak sedikit yang berteman akrab sampai setelah lulus sekolah. Cara mengajar guru zaman sekarang pun tak sekiller zaman dahulu, kebanyakan guru mengajar dengan santai dan mengutarakan point-pointnya saja, para siswa bisa mencari sendiri sumber informasi melalui buku atau internet, dengan cara individu atau belajar kelompok dalam menyelesaikan setiap tugas yang diberikan.
Guru sekolah ane sendiri dulu pernah memberi petuah kepada ane, beliau mengatakan bahwa di sekolah itu kita mencari 20 persen ilmu dan 80 persen pendidikan budi pekerti. Karena kelak setelah lulus sekolah, yang paling bermanfaat di dunia kerja adalah pendidikan budi pekerti.
Sebuah perusahaan akan sangat menerima pekerja yang memiliki budi pekerti yang baik, tidak memiliki catatan kriminal. Seorang wirausahawan akan melejit usahanya apabila bersaing secara sehat.
Jadi, pendidikan memang sangat berguna untuk memajukan suatu bangsa.
Pendidikan pun tidak hanya secara formal, pendidikan secara informal juga tidak kalah pentingnya.
Ya, pendidikan formal kita peroleh di sekolah, sedangkan pendidikan informal kita peroleh dari keluarga atau orang tua kita di rumah. Keduanya saling mendukung dalam membangun karakter seorang anak. Karena pesatnya perkembangan teknologi juga dapat berakibat buruk apabila tidak adanya pengawasan dari orang tua di rumah.
Sumber Referensi
DI SINI
DI SINI

Membahas masalah dunia pendidikan pasti tidak akan pernah ada habisnya, karena ilmu pengetahuan dan media belajar itu akan semakin maju dan berkembang seiring perubahan zaman.
Bersyukurlah kita yang mengenyam bangku sekolah di era moderen saat ini. Pada zaman dahulu sebelum ada pensil, pulpen dan buku tulis, proses belajar mengajar lebih banyak kendalanya.
Orang-orang zaman dulu menggunakan papan tulis dari kayu yang berukuran kecil, sebagai tempat menulis saat menerima pembelajaran. Papan tulis kecil ini disebut dengan sabak.
Gambar Sabak

Sumber Gambar DI SINI
Jadi saat kita menerima materi pelajaran baru, materi yang sudah kita tulis pada sabak harus dihapus. Alhasil hanya mengandalkan daya ingat yang kuat, dan alat yang digunakan untuk menulis pada sabak disebut dengan grip. Berbentuk seperti pensil namun hanya bisa digunakan untuk menulis pada papan sabak.
Gambar Grip

Sumber gambar DI SINI
Sangat berbeda ya, Gan-Sis, dengan keadaan kita di era moderen sekarang ini. Teknologi digital sudah mulai mendominasi.
Buku pelajaran pun sudah berbentuk ebook, atau BSE (Buku Sekolah Elektronik). Dimana dengan adanya ebook dapat mengurangi penggunaan kertas. Secara otomatis dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat dari proses produksi kertas tersebut.

Sumber gambar DI SINI
Adanya buku sekolah elektronik juga dibarengi dengan teknologi yang semakin maju, para siswa sekolah tidak lagi harus membawa buku pelajaran yang terlalu banyak dalam tas sekolahnya.

Sumber gambar DI SINI
Mereka bisa menggunakan komputer atau laptop sebagai pengganti buku pelajaran. Berbagai ilmu pengetahuan bisa di unduh melalui jaringan internet dengan perangkat elektronik itu. Misalnya dengan mencari materi pelajaran pada mesin pencarian seperti google.
Tak hanya dengan komputer atau laptop, sekarang melalui ponsel pintar pun bisa kita gunakan sebagai alat untuk mencari ilmu pengetahuan di internet.
Bila dahulu kala seorang guru sangat ditakuti dan dihormati, juga cara mengajar mereka yang sangat terperinci karena masih kurangnya sumber informasi pada saat itu.

Sumber gambar DI SINI
Beda dengan sekarang, seorang guru zaman sekarang lebih akrab dengan muridnya, bahkan tak sedikit yang berteman akrab sampai setelah lulus sekolah. Cara mengajar guru zaman sekarang pun tak sekiller zaman dahulu, kebanyakan guru mengajar dengan santai dan mengutarakan point-pointnya saja, para siswa bisa mencari sendiri sumber informasi melalui buku atau internet, dengan cara individu atau belajar kelompok dalam menyelesaikan setiap tugas yang diberikan.
Guru sekolah ane sendiri dulu pernah memberi petuah kepada ane, beliau mengatakan bahwa di sekolah itu kita mencari 20 persen ilmu dan 80 persen pendidikan budi pekerti. Karena kelak setelah lulus sekolah, yang paling bermanfaat di dunia kerja adalah pendidikan budi pekerti.
Sebuah perusahaan akan sangat menerima pekerja yang memiliki budi pekerti yang baik, tidak memiliki catatan kriminal. Seorang wirausahawan akan melejit usahanya apabila bersaing secara sehat.
Jadi, pendidikan memang sangat berguna untuk memajukan suatu bangsa.
Pendidikan pun tidak hanya secara formal, pendidikan secara informal juga tidak kalah pentingnya.
Ya, pendidikan formal kita peroleh di sekolah, sedangkan pendidikan informal kita peroleh dari keluarga atau orang tua kita di rumah. Keduanya saling mendukung dalam membangun karakter seorang anak. Karena pesatnya perkembangan teknologi juga dapat berakibat buruk apabila tidak adanya pengawasan dari orang tua di rumah.
Sumber Referensi
DI SINI
DI SINI
Diubah oleh DeYudi69 17-05-2020 10:48






Rapunzel.icious dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.1K
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan