1. Kesenian Ndolalak


referensi in here

Tarian ndolalak, berasal dari tempat lahir TS, Purworejo. Tarian ini merupakan peninggalan Belanda. Ndolalak, berasal dari kata do dan la. Dulunya ndolalak hanya diiringi dua nada tersebut.

Seiring berkembangnya waktu, ndolalak mengalami beberapa perubahan. Yang dulunya dimainkan penari pria, sekarang kebanyakan penari ndolalak adalah remaja putri. Tarian ndolalak bisa kita jumpai saat hajatan atau pesta rakyat. Bahkan untuk melestarikan warisan budaya ini, banyak anak di desa yang dilatih tarian ini.


Dokpri

2. Jaran kepang atau kuda lumping



Dokpri

Seperti halnya ndolalak, jaran kepang juga merupakan tarian khas Jawa Tengah. Mungkin di beberapa daerah ada perbedaan nama dan penampilan. Di Banyumas misalnya, jaran kepang di sini disebut ebeg.

Tarian ini lazimnya dimainkan oleh penari putra. Ndolalak dan jaran kepang memiliki beberapa persamaan, penari sama-sama mengalami kesurupan. Saat kesurupan, seakan mereka hilang kesadaran. Biasanya mereka memakan barang-barang yang tak lazim. Seperti bunga mawar, kelapa, bahkan makan beling.

Semakin banyak pemain yang kesurupan, jaran kepang akan semakin ramai.

3. Kenthongan atau thek thek



Kenthongan adalah kesenian khas kota ngapak, Banyumas. Kenthongan bisa kita jumpai pada hajatan, atau acara resmi di desa. Kesenian ini mengedepankan kekompakan grup. Keselarasan antara pemain musik, penari juga penyanyi.



referensi in here

Karena begitu banyak anggota, setiap orang memiliki tugas masing-masing. Pada barisan depan biasanya di isi oleh para penari putri, sebagai daya tariknya. Barisan selanjutnya diisi oleh para pemain musik yang merangkap sebagai penyanyi. Nah, daripada penasaran, berikut TS sertakan contoh kesenian kenthongan.



4. Lengger



referensi in here

Masih berupa tarian, hanya saja lengger umumnya dimainkan oleh dua hingga empat orang perempuan. Lengger juga diiringi musik gamelan dan alunan suara sang sinden.

Memang, lengger sudah jarang kita jumpai di jaman sekarang. Lengger sudah tergantikan dengan kenthongan dan ebeg yang banyak peminatnya.

1. Mendoan



Mendoan, berasal dari kata mendo yang artinya setengah matang. Kalau di tempat lain, tempe biasanya digoreng sampai garing dan kriuk. Sedangkan di Banyumas, mendoan digoreng setengah matang.

Seperti tempe goreng pada umumnya, mendoan memiliki rasa gurih. Apalagi ditemani dengan segelas kopi, hmmm dijamin nagih.😊

2. Soto Sokaraja



Soto khas Banyumas ini berisi suiran ayam, toge, ketupat serta beberapa sayur lainnya. Yang membedakan adanya taburan bumbu kacang sebagai pelengkap soto sokaraja.

3.Gethuk goreng

Gethuk, salah satu makanan olahan dari singkong. Biasanya gethuk hanya berupa singkong direbus lalu ditumbuk campur gula. Warga Banyumas, berinovasi dengan olahan gethuk yang berbeda yaitu dengan digoreng.

4. Cimplung



Cimplung, berasal dari kata nyemplung atau nyelup ke dalam air. Cimplung biasanya berupa singkong yang di cemplungkan ke air nira atau badeg lalu di masak. Setelah matang, jadilah cimplung. Makanan ini didominasi rasa manis. Jadi untuk penyuka manis, cimplung jadi referensi makanan yang patut anda coba kalau berkunjung ke Banyumas.

5. Gembus



Makanan olahan singkong satu ini berbentuk bulat, tapi bukan bola pingpong😊. Gembus, terbuat dari parutan singkong yang direbus lalu di bentuk. Selanjutnya di goreng. Rasanya, jelas gurih dong.😊

6. Lupis



Lupis, makanan manis satu ini sangat cocok dimakan untuk sarapan. Karena terbuat dari beras ketan, lupis mengenyankan perut. Apalagi ditambah dengan parutan kelapa dan kuah gula merah. Makin lengkap asupan gizi agan-sista.

referensi makanan