Layaknya sebuah struktur bangunan, pendidikan diibaratkan seperti cakar ayam yang berfungsi sebagai pondasi. Jika pondasinya rapuh maka dipastikan bangunan tersebut akan runtuh.

Begitu juga dengan sebuah bangsa, jika anak-anak dan generasi mudanya tidak mendapatkan pendidikan yang baik maka cepat atau lambat bangsa tersebut juga akan hancur.


Harus diakui bahwa sebagai sebuah negara berkembang, sesungguhnya sistem pendidikan di Indonesia relatif masih jauh dari kata sempurna. Masih banyak hal yang harus dibenahi terutama pada sistem kurikulum, kompetensi guru, dan fasilitas pendukung.

Bahwa setiap bangsa memiliki karakter pendidikannya masing-masing. Sebagaimana negara Finlandia, Jepang, dan Singapura yang sukses dalam membangun sistem pendidikan modern yang profesional dan terintegrasi.

Ada banyak negara maju yang menitikberatkan pada pendidikan moral dan akhlak. Terutama pada fase awal pendidikan usia dini. Para pelajar di negara maju justru fokus pada pentingnya pendidikan tentang moral dan nilai nilai kemanusiaan.

Sedangkan di Indonesia kita malah berkutat pada persoalan ujian, ranking, dan seabreg mata pelajaran yang harus dikuasai.....


Sekali Lagi Ini Soal Moral & Akhlak


Gambar : smanasionalmalang.sch.id

Lalu sistem apa yang baik bagi pendidikan Indonesia?Buat saya secara pribadi, bahwa hal paling penting sekaligus paling utama dalam pendidikan di Indonesia adalah penekanan pada nilai-nilai moral, akhlak, dan kemanusiaan secara universal.

Ketika anak-anak Indonesia sudah diajarkan tentang pentingnya pendidikan moral dan akhlak sejak dini. Maka niscayalah setiap anak bangsa di republik ini akan memiliki mental yang sesuai dengan karakter dasar manusia Indonesia. Yaitu agamis, ramah, penuh cinta kasih, dan suka bergotong royong.


Gambar : jabar.tribunnews.com

Untuk apa Indonesia punya jutaan pelajar yang mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah mahal jika akhlaknya ambrol? Sering membohongi orangtua, suka membolos, hobi pamer, doyan membuli, rajin tawuran, dan seabrek kekurangajaran lainnya.


Gambar : tribunstyle.com

Apa manfaatnya bagi bangsa ini ketika ada puluhan, ratusan, bahkan ribuan orang yang mengaku berpendidikan tapi masih suka korupsi, kolusi dan nepotisme?

Buat apa punya segudang sarjana dan profesor jika masih bermental maling dan suka disuap atau menyuap?

Oleh karena hindari dulu sistem pendidikan yang berbelit belit. Apalagi sampai mencekoki anak-anak dengan banyak pelajaran yang sulit. Biarkan anak anak Indonesia tumbuh dan berkembang dengan wajar. Biarkan anak-anak bersosialisasi dengan alam dan manusia lain di sekitarnya. Jangan membebani mereka dengan rumus dan PR yang setiap malam harus dikerjakan seolah sedang kejar tayang.

Dalam beberapa tahun terakhir ini kita sering mendengar tentang revolusi mental yang kerap di gemborkan oleh pemerintah. Tapi apa hasilnya? Nol besar! Semua hanya teori instan dan retorika belaka.....Semua serba tidak jelas mau dibawa kemana arahnya.

Oleh karena itu, mari kita kembalikan sistem pendidikan Indonesia pada khitahnya. Yaitu penanaman moral, nilai, dan akhlak yang berkelanjutan. Dan yang paling terpenting adalah tolong kembalikan pelajaran Pendidikan Moral Pancasila sekarang juga!

Sehingga bangsa ini kelak memiliki generasi muda yang berjiwa pancasilais, jujur, amanah, dan tidak berkelakuan busuk......


Maju terus pendidikan Indonesia!





Oleh : davinof 2019@kaskus


Source of Pictures : Google Images