Kaskus

Story

kripikirAvatar border
TS
kripikir
Bocah Polos, Ingin Menjadi Anak Pramuka
Bocah Polos, Ingin Menjadi Anak Pramuka
اَلسلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Selamat datang di thread ane
Bocah Polos, Ingin Menjadi Anak Pramuka

Hembusan udara dingin dan suara hangat di pagi hari membangunkan si bocah polos. "Bangun nak, ini sudah pagi. Segera siap-siap berangkat sekolah", suara lembut si Ibu bocah. Sang bocah hanya menjawab "Hmmm...." dengan mata yang terasa malas mulai terbuka. Setiap hari selalu di awali dengan pagi penuh kemalasan, walau dia adalah bocah penuh semangat. Setelah beranjak dari tempat tidur, akhirnya si bocah ini mulai mempersiapkan diri. Dari mandi, merapikan tempat tidur, hingga sarapan sebelum akhirnya siap untuk pergi ke sekolah. "Kamu belum berangkat juga nak? ini sudah setengah tujuh lebih", terdengar suara tegas nan lembut, "Iya pak, ini akan segera berangkat. Saya pamit berangkat sekolah dulu" di timpali dengan teriakan "Bu aku berangkat sekolah".

Hari itu adalah hari seperti biasanya selayaknya anak yang duduk di bangku sekolah dasar. Pelajaran hanya bahasa Indonesia, olahraga, dan sedikit ilmu kewarganegaraan. Sesampainya di sekolah, si bocah penuh semangat bercengkrama dengan teman-temannya, membicarakan topik kehidupan di usianya. Dari perualangan bermain di kebun hari kemarin, kemenangan dia bermain petak umpet, hingga cerita serial kartun penuh imajinasi. Keramaian pagi hari itu terhenti setelah terdengan suara bel pertanda pelajaran di mulai. Di awali dengan pelajaran bahasa Indonesia, yang masih saja membahas cerita si Ani, Budi, Toni, dan teman-teman lainnya. Di lanjut dengan pelajaran yang di sukai oleh semua anak-anak, yaitu olahraga.

Baca Lainnya: Awas! Gara-gara Screen Protector Pecah, Jempol Orang ini hampir di Amputasi

Kelas saat itu riuh, ada yang teriak "Ayo siap-siap ke lapangan, Pak Guru sudah menunggu", keriuhan semakin menjadi-menjadi hingga ke seluruh sekolah, karena anak-anak mulai berlari. "Hari ini, kita akan olahraga lempar bola. Itu bola-bola yang ada di kardus tolong di bawa kemari" sahut anak-anak lainnya "Iya pak". Olahraga lempar bola membuat lelah si bocah nan penuh semangat serta teman-temannya. "Semua tolong kumpul, Bapak mau beri pengumuman", anak-anak langsung berlarian dan mengerubungi pak guru olahraga. "Kemarin bapak dapat tugas, untuk mengajak kalian ikut perkemahan Pramuka. Nanti selama tiga hari kalian akan belajar mengenai pramuka, sebelum kita berkemah". Dengan nada terdengar malas dan sedikit riuh, anak-anak menjawab "Iya Pak". Di kelas jadi ada obrolan baru, membicarakan semua tentang Pramuka. Dan hari ini berakhir dengan pelajaran kewarganegaraan.

Keesokan harinya, ritual pagi hari si bocah penuh semangat terulang kembali. Namun hari ini pelajarannya ada yang berbeda, di awali dengan pelajaran matematika yang membuat tidak bersemangat. "Selamat Pagi anak-anak", "Selamat pagi pak" jawab anak-anak yang sedikit kurang bersemangat, "Hari ini kita, tidak ada pelajaran, kalian akan belajar mengenai Pramuka, untuk persiapan kemah nanti" mendengar pengumuman itu, kelas tidak begitu riuh, tetapi anak-anak saling berbincang dengan nada bisik-bisik. "Kalian bisa langsung segera ke lapangan", anak-anak mulai bergegas keluar kelas, tetapi tidak ada yang berlari, mereka berjalan pelan bergerombol, dengan ekspresi penuh ketidak tahuan. Tiba-tiba si bocah penuh semangat bertanya "Hari ini kira-kira kita mau ngapain?", sahut teman lainnya "Tidak tahu, tapi yang pasti belajar tentang Pramuka".

Bocah Polos, Ingin Menjadi Anak Pramuka

Sesampainya di lapangan, anak-anak di sambut Pak guru olahraga "Anak-anak, siang ini kita mulai belajar tentang Pramuka. Untuk persiapan kegiatan kemah nanti", anak-anak hanya menjawab dengan mengangguk sambil mendengarkan, "Dan kalian kalian akan di ajari oleh kakak pembina Pramuka", tiba-tiba mulai riuh kecil, "Ini kakak pembinannya", sahut suara "Hallo adik-adik, saya kakak pembina Pramuka. Kalian mulai belajar dengan saya ya", anak-anak langsung menjawab "Iya kak". Untuk pertama-tama si bocah penuh semangat dan teman-temannya di ajari tepuk Pramuka, kemudian di ajari mengenai Dasa Darma Pramuka dan Dwi Darma, sambil di selingi dengan nyanyian khas Pramuka. Yang awalnya mereka agak ragu, mejadi bersemangat di hari pertama belajar Pramuka.

Baca Lainnya: Tanpa Benda-Benda Ini, Seorang Rich Brian Merasa Tidak Bisa Hidup

Si bocah penuh semangat menjadi tambah bersemangat setelah hari pertama belajar tentang Pramuka. Saat di rumah pun dia memikirkan, kira-kira besok akan belajar mengenai apa?, karena Pramuka ternyata seru baginya.

Saking semangatnya belajar mengenai Pramuka, si bocah penuh semangat, pagi harinya berbeda, dia langsung bergegas bangun, serta tak sabar ingin segera berangkat ke sekolah. Sesampainya di sekolah, si bocah penuh semangat tidak memikirkan lagi pelajaran hari itu. Dia hanya memikirkan kegiatan latihan Pramuka nanti, yang baru akan di mulai pada jam pelajaran kedua.

Bocah Polos, Ingin Menjadi Anak Pramuka

Kegiatan Pramuka hari ini, belajar mengenai tali temali dan anak-anak di bagi menjadi tiap regu. Si bocah penuh semangat dan teman-temannya seperti di ajak bermain tali, mereka juga di ajarkan untuk saling kerjasama. Di akhir kegiatan kakak pembina Pramuka memberikan tugas, untuk mencari nama dari regu masing-masing, regu laki-laki memakai nama hewan sedangkan regu perempuan nama bunga. Selesai kegiatan hari itu, anak-anak tidak langsung pulang. Mereka malah asik saling berdiskusi mengenai nama regu mereka. Si bocah penuh semangat dan teman-temannya juga tidak mau kalah, mereka saling mengeluarkan pendapat untuk nama regunya. Di hari itu, nama regu si bocah penuh semangat belum di ketemu, akhirnya di lanjut besok.

Di rumah, si bocah penuh semangat tak henti-hentinya memikirkan nama yang bagus untuk regunya. Keesokannya, semangatnya pergi ke sekolah terasa agak berbeda, mungkin karena hari itu adalah hari terakhir persiapan belajar Pramuka. Sesampainya di sekolah, si bocah penuh semangat di panggil teman-temannya "Hey! sini", si bocah penuh semangat bergegas ke arah temannya. Ternyata mereka membahas nama regu mereka,"Gimana dengan nama regu kita?", tanya temannya,"Apa kamu punya ide?" sahut teman lainnya. "Bagaimana kalau namanya regu Macan saja" jawab si bocah penuh semangat, "Jangan, nama itu sudah di pakai regu lain" sahut temannya, "Kalau Serigala apa sudah ada yang pakai?", "Sepertinya belum" jawab temannya dan teman lainnya sambil menggelengkan kepala. "Ya sudah, nama regu kita Serigala" kata si bocah penuh semangat, teman lainnya hanya mengangguk dan tersenyum.

Bocah Polos, Ingin Menjadi Anak Pramuka

Kegiatan terakhir belajar Pramuka hari itu adalah membuat tenda dan gapura untuk mempercantik penampilan. Ilmu tali temali yang di ajarkan kemarin akhirnya mereka gunakan, dan anak-anak menjadi bersemangat, karena bisa membuat tenda. Regu Serigala si bocah penuh semangat, akhirnya berhasil mendirikan tenda bersama teman-temannya. Mereka tinggal membuat gapura untuk mempercantik tendanya. "Jika kalian perlu bantuan bisa bilang ke kakak, atau jika sudah selesai boleh langsung pulang", ujar sang kakak pembina. Regu Serigala si bocah penuh semangat ternyata sudah bisa menyelesaikan gapuranya, mereka saling bersorak bahagia.

***

Dua hari berselang, di jam pelajaran setelah istirahat, tiba-tiba Pak Kepala Sekolah masuk ke kelas. "Selamat siang anak-anak", sambut Pak Kepala Sekolah, "Siang Pak..." jawab anak-anak, "Kemarin kalian sudah belajar mengenai Pramuka, kalian sudah siap untuk mengikuti kegiatan kemah lusa?" tanya Pak Kepala Sekolah, "Siap pak..." sahut anak-anak.

Baca Lainnya: Video Porno Politikus Tersebar di Internet, jadi Alat Menjatuhkan Lawan Politiknya

"Apa ada yang tidak ikut perkemahan nanti?" tanya lagi Pak Kepala Sekolah, anak-anak diam, dan saling melihat ke teman-temannya yang lain. Tiba-tiba si bocah penuh semangat angkat tangan. Pak Kepala Sekolah yang melihat kemudian bertanya "Kamu tidak mau ikut perkemahan?", si bocah penuh semangat menjawab "Iya Pak", "Kenapa?" tanya lagi Pak Kepala Sekolah. Dengan rasa takut dan malu si bocah penuh semangat menjawab "Saya bingung, nanti saat kemah, mandi dan buang air besarnya gimana. Karena saya tidak bisa mandi dan buang air besar di kamar mandi orang", Pak Kepala Sekolah terkejut dan tersenyum kecil. Teman-temannya langsung menimpali "Terus kenapa kamu kemarin ikut kita belajar Pramuka? Kamu terlalu manja", tiba-tiba ada teman yang lain menimpali "Tapi waktu latihan kamu tidak apa-apa kotor-kotoran".

"Kalau kegiatan seperti kemarin aku suka, tapi kan nanti butuh mandi dan buang air besar juga", jawab si bocah penuh semangat. "Ayolah ikut, masak cuma gara-gara itu tidak ikut", sahut temannya yang lain, si bocah penuh semangat hanya bisa menggeleng sambil menundukkan kepala.

***

Ternyata pada hari kedua si bocah penuh semangat belajar Pramuka, dia baru bercerita kepada ibunya, bahwa dia akan ada kegiatan berkemah. Sang ibu menjelaskan dan bertanya kepadanya, gimana nanti dia jika mau mandi dan buang air besar. Karena bagi si bocah penuh semangat, kegiatan itu tidak bisa di lakukan di sembarang tempat. Sejak si bocah penuh semangat berada di taman kanak-kanak, dia selalu menangis ketika mau buang air kecil, karena tidak mau buang air kecil di kamar mandi sekolah, hanya mau di kamar mandi rumah. Saat ini jika si bocah penuh semangat sudah mau buang air kecil di kamar mandi sekolah, tetapi saat ingin buang air besar dia lebih memilih menahan hingga pulang sekolah.

Baca Lainnya: Color Assimilation Grid Illusion: Mengecoh Mata, Foto Hitam Putih Bisa Jadi Berwarna

Sang ibu hanya bisa berjanji, jika si bocah penuh semangat tidak mau ikut karena alasan itu, Ibunya akan meminta ijin ke pihak sekolah. Kenapa di hari terakhir latihan Pramuka si bocah penuh semangat terlihat tidak begitu semangat, ternyata penyebabnya itu. Pelatihan Pramukanya yang penuh semangat, seperti sia-sia, karena akhirnya si bocah penuh semangat tidak bisa mengikuti kegiatan perkemahan.

- THE END -
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
752
1
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan