Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.




Tanpa disadari, semakin hari dunia bergerak semakin cepat, termasuk dalam hal teknologi. Kurang lebih lima belas tahun yang lalu, hape candybarmasih merupakan barang mewah, meski masih dengan fitur terbatas, yakni hanya bisa melakukan panggilan dan pesan singkat (SMS) saja. Lima tahun kemudian, era smartphone mulai di produksi. Orang sudah mampu berkomunikasi dengan fitur chat meski bentuk layarnya masih berbentuk candybar juga.

Sumber Gambar

Selang beberapa tahun kemudian, perkembangan teknologi jauh lebih cepat. Tak hanya fitur chat teks, orang sudah bisa melakukan panggilan video call secara real time. Bentuk layarnya pun sudah berubah menjadi layar datar berukuran besar. Fitur - fitur yang disematkan pada alat komunikasi ini juga semakin lengkap, tak hanya semata - mata untuk berkomunikasi. Melalui layar smartphone kita bisa melakukan berbagai kegiatan, termasuk untuk membeli barang secara online, memanggil ojek secara online, membeli makanan secara online, dan berbagai kegiatan online lainnya.

Bagaimana dengan pendidikan? Apakah juga tersentuh dengan hal - hal berbau online? Tentu saja. Mungkin kita sudah familiar dengan salah satu merek bimbingan online (bimbel) yang iklannya setiap hari wara - wiri di layar televisi kita. Tapi tenang, thread ini tidak akan membahas merek bimbel yang satu itu kok. Saya hanya akan membahas mengenai adanya fenomena bimbel ini apakah menguntungkan ataukah merugikan bagi kita.

Layaknya hal - hal berbau online lainnya, diawal - awal kemunculannya tentu akan menjadi pro kontra. Bagi orang - orang yang suka akan perubahan, bimbel online merupakan salah satu inovasi yang memudahkan, baik bagi anak didik maupun bagi pengajar. Namun bagi sebagian lainnya, kehadiran bimbel online ini mengancam eksistensi bimbel - bimbel konvensional yang telah lebih dulu ada. Yah, fenomena ini telah lebih dulu dialami oleh ojek. Diawal kehadiran ojek online, banyak ojek pangkalan yang melakukan demo karena lahannya dikuasai oleh ojek online. Tapi lama - kelamaan mereka akhirnya banyak juga yang justru beralih menjadi driver ojek online, karena mereka sadar bahwa mau tak mau, suka tak suka dunia terus bergerak dan kita akan tergilas jika tak mau mengikutinya.

Hal yang sama harusnya juga diikuti oleh para pelaku bimbel. Alih - alih mengeluh, ada baiknya mereka bisa bergabung untuk menjadi pengajar di bimbel online. Karena setau saya, para bimbel online tersebut juga memberi kesempatan bagi mereka untuk mendaftar sebagai pengajar di bimbel online tersebut.

Sumber Gambar

Bagi pengguna atau anak didik sendiri, kehadiran bimbel online jelas sangat menguntungkan. Selain karena biaya yang jauh lebih murah dibanding bimbel konvensional pada umumnya, metode pengajaran pada bimbel online juga lebih menyenangkan layaknya bermain game di smartphone. Waktu yang digunakan untuk belajar pun lebih fleksibel. Tak perlu butuh waktu khusus sepulang sekolah layaknya bimbel biasa, belajar melalui bimbel online bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Bahkan kalau mau, di kamar mandi pun kita juga bisa sembari belajar. Belum lagi, penyajian materi melalui contoh - contoh soal dan penyelesaian melalui bentuk video lebih mudah dicerna ketimbang dengan cara menghafal.

Dari sisi orang tua, selain mereka lebih hemat biaya, orang tua juga dengan lebih mudah mengawasi anak - anaknya. Bahkan kalau perlu, orang tua ikut menemani dan belajar bersama sembari memperhatikan kemampuan anaknya dalam menyerap materi yang diajarkan. So, kehadiran bimbel online merupakan jawaban bagi sebagian besar orang tua yang selama ini mengeluh biaya bimbel yang mahal. Materi yang diajarkan pun seragam tak seperti bimbel konvensional pada umumnya. Tak peduli kota besar atau pelosok desa akan mendapat materi pengajaran yang sama, sehingga bimbel online juga dapat membantu upaya pemerintah dalam mewujudkan keadilan dalam hal pendidikan. Andai saja sistem seperti ini dapat dikembangkan oleh pemerintah dan dibuat gratis, maka akan keadilan dalam hal pendidikan yang sebenar - benarnya akan terwujud. Semoga.





Disclaimer : Asli tulisan TS
Sumur Gambar : Om Google
Referensi : Opini Pribadi TS