Pak Dubes menyesalkan Habib Rizieq yang tanpa koordinasi membacakan doa di pemakaman Mbah Moen.

AKURAT.CO, Dewan Pakar PKPI Teddy Gusnaidi menertawakan sikap Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang disebut menyerobot doa. Kejadian itu dikatakan oleh Dubes Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel.

Di media sosial ramai dipertanyakan keberadaan Habib Rizieq yang disebut memimpin pembacaan doa pemakaman ulama kharismatik KH Maimun Zubair atau Mbah Moen.

Aksi Habib Rizieq ini kemudian mendapat respon dari Teddy Gusnaidi. "Udah salah lubang, nyerobot lagi.. Lu sebenarnya mau jadi apa sih?" tulis @TeddyGusnaidi melalui Twitter dengan emoji tertawa.


Tweet Teddy Gusnaidi. Screencapture
Penjelasan Dubes Indonesia untuk Arab Saudi Soal Prosesi Pemakaman Mbah Moen

Agus Maftuh mengatakan, memang proses pemakaman Mbah Moen dipadati banyak orang. Saat itu dia menunggu di pemakaman Ma'la dengan para staf KBRI.

"Saat itu memang datang jenazah dengan tutup kafan warna biru yang langsung dikerubuti oleh banyak jemaah di situ. Para jemaah memang saya lihat sudah bersiap-siap di beberapa lubang pemakaman di kiri kanan penuh sesak. Karena saya tahu penutup jenazah Mbah Moen adalah warna hitam seperti jubah kebesaran Saudi, saya tidak ikut berebut jenazah dan menunggu jenazah Mbah Moen yang belum sampai di makam," kata Agus Maftuh, Rabu (7/8/2019).

Agus Maftuh juga mengatakan jika Habib Rizieq hadir di kerumunan pelayat. Namun, Habib Rizieq disebut Agus Maftuh datang di lubang pemakaman yang salah.

"Saya lihat MRS (Muhammad Rizieq Shihab) memang hadir sejak awal dan berkerumun di lubang yang salah. Saya tahu nomer lubang karena yang mengurus di Provinsi Mekah adalah tokoh NU Saudi yaitu, KH Dr Fahmi, Dr Fahmi lah yang menemui pejabat provinsi Mekah dan dipastikan Mbah Moen dimakamkan di posisi yang sangat strategis di kompleks Ma'la," ujar dia.

"Terjadi saling rebut jenazah sebelum dimasukkan ke liang pemakaman. Nah setelah selesai pemakaman, saya lihat ada orang yang membacakan talkin tanpa diminta. Dalam tradisi NU, kalau ada kiai besar wafat jarang ditalkin, dan kalaupun ditalkin harus dilakukan oleh seorang kiai yang selevel. Sebenarnya ini sangat tidak etis dan 'kewanen' terlalu berani dan su'ul adab (tak etis), apalagi talkin-nya model 'reguler'," kata Agus Maftuh menambahkan.

Kemudian, terdengar seseorang yang membacakan talkin setelah proses pemakaman Mbah Moen selesai. Setelah itu, Habib Rizieq langsung membacakan doa dengan suara keras.

"Selanjutnya tanpa aba-aba, Habib MRS membacakan doa dengan suara keras di tengah kerumunan jemaah. Setelah itu baru saya bisa masuk ke kerumunan bersama Bapak Menteri Agama dan kemudian kita berdoa bersama-sama untuk Mbah Moen dan Pak Menag berpesan kepada kita untuk selalu meneladani Mbah Moen," katanya.

Ia menyesalkan Habib Rizieq yang tanpa koordinasi membacakan doa di pemakaman Mbah Moen.

"Ini yang saya sebut sebagai 'ketidak-etisan'. Meski saya muda saya ini jadi Bapak seluruh WNI yang ada di Arab Saudi dan saya sebagai shohibul bait (yang punya hajat). Saya heran ada orang tanpa koordinasi dengan shohibul bait memposisikan diri sebagai pembaca doa," ujar dia.

Sebenarnya, Agus tidak masalah ada orang yang berdoa di makam Mbah Moen. Namun menurutnya, ada budaya di NU yang harus dihormati oleh semua pihak.[]