Kaskus

Story

.nona.Avatar border
TS
.nona.
Indahnya Kisah Asmara Tunas Kelapa


Indahnya Kisah Asmara Tunas Kelapa

Indahnya Kisah Asmara Tunas Kelapa

Sumber Gambar


Hari itu mentari sedang meninggi, nampak beberapa kawanku bercucuran peluh, namun mereka tetap setia berada di tengah lapangan. Berusaha membuat tandu yang terbaik dan itu nantinya akan diadakan lomba oleh gudep di sekolah terkenal di kotaku.

"Aini.. ada air..." ucap kawanku Siska.

"Ada nih.." ujarku.

"Thxs ya... "

Aku dan Siska kembali merajut tandu dengan simpul-simpul yang sudah di ajarkan pembinaku. Matahari mulai meninggi jam pun menandakan angka 12, kami pun kembali untuk istirahat sejenak menarik nafas karena tandu sudah terlihat bentuknya.

"Selesai" ujar Siska.

"Akhirnya.. " selorohku.

"Nah hari ini kalian boleh pulang, siapa yang tandunya sudah beres silahkan ambil buku SKU dan silahkan pulang" ujar pembina.

"Ayo siapa yang sudah selesai..??" Tanya pembina kembali.

"Kami Pak" ucapku serentak dengan Siska.

Lalu kami berduapun di perbolehkan pulang, seperti biasa Siska dijemput ibunya menggunakan mobil mewahnya sedangkan aku mengambil sepeda ontelku untuk kembali ke rumah.

***

Tibalah saat perlombaan hatiku sangat dag dig dug, tapi segera dapat kunetralisir dengan memberikan semangat pada diriku agar aku tak mudah menyerah.

Panitia lomba pun sibuk mempersiapkan perlengkapan seperti bambu, tali bahkan ada juga bendera semaphore, semua ketrampilan pramuka memang di perlombakan disini, namun untuk kelompok sekolahku secara berkelompok mengerjakan tandu, dalam satu kelompok terdiri dari 6 orang dan membuat tandu sebanyak 3 buah.

Diantara ramainya peserta ada salah seorang yang kukenal dialah Leon dari sekolah yang berbeda denganku, dia teman SD ku tapi hubungan silaturahmi kami tetap tak putus, baru-baru ini ia menyatakan cinta padaku tapi aku masih bimbang aku belum menerimanya sedangkan ia tetap sabar untuk menunggu.

Perlombaan pun dimulai, aku dan kelompokku bekerja sangat keras, tapi entah mengapa senyuman Leon seakan menggangguku.

"Heii Aini kamu kenapa..?"

"Maaf Sis.. "aku terlihat sedang tak konsen.

"Ayo cepat Aini setelah itu kita bantu yang lain.." tangan siska sibuk membalut bambu dengan simpul-simpul yang sudah diajarkan.

"Iya.."

Tak berapa lama tandu kami selesai lalu langsung membantu rekan yang lain dan inilah dasar dari Pramuka, kebersamaan saling kerja sama dan juga gotong royong. Akhirnya tandu kami selesai lebih dulu.

***

Setelah matahari ingin kembali ke peraduannya, panitia lomba pun memberikan kememangan kepada kelompok kami. Sudah tentu kegembiraan terpancar dari wajah-wajah kawanku. Namun saat itu aku mencari keberadaan mahluk yang bernama Leon.

Kulihat ia memberikan selamat kepada Siska, tetapi Siska memeluk Leon dan sambutan Leon pun sama. Hatiku bergemuruh nampaknya ada cemburu dan rasa yang aneh ketika melihat itu semua.

"Jahattt.. "ucapku.

Tak terasa titik air pun mulai keluar dari kelopak mata, bagaikan di iris sembilu terasa batinku hampa dan nestapa.

"Heyyy....Aini.. " teriak Siska memanggilku.

Ku usap air mataku, dan berusaha untuk tegar menghadapi kenyataan kalau Leon adalah kekasih Siska. Memang semua salahku sudah dua minggu Leon tak kuberikan jawabannya.

"Iya... Sis... "

Mereka mendatangiku, kulihat Siska agak berlari kearahku.

"Aini.. kenalin ini Leon.."

"Aku hanya mengangguk.."

Seuntai senyum diberikan untukku, ohh Tuhan mengapa aku seperti ini rasa pedihku semakin menghampiri.

"Heii.. kalian kenapa diam..?" tanya Siska.

"Inilah gadis yang sering kuceritakan padamu Sis.."

"Waitt... jadi dia.. dia.. Aini.."

Aku pun bingung apa maksud mereka, Siska pun tahu melihat tampangku yang penuh dengan tanya.

"Leon ini sepupuku, dia sering cerita tentang seorang gadis yang ia suka bahkan bisa dibilang tergila-gila tapi gadis itu hanya diam ketika ia mengutarakan rasa cintanya, aku juga ga tahu ternyata gadis itu kamu !!"

Aku sempat tersentak kaget, kembali aku ada harapan ternyata ia bukan kekasihnya melainkan hanya sepupu. Tubuhku gemetar menahan rasa.

"Apakah kamu mau menerima cintaku.. ?" Tanya Leon.

Aku hanya mengangguk, lalu Leon memberikan cincin dengan lambang Pramuka berupa tunas kelapa.

"Ohhh so sweet" ucap Siska.

Hari itu adalah hari terindah dalam hidupku, dari kegiatan Pramuka kini aku tak jomblo lagi semuanya terasa sangat indah tak bisa di ungkapkan dengan kata-kata.

Iringan langkah kami dibalut oleh cerita cinta yang entah sampai kapan, karena saat ini benih-benih cinta sudah di tabur.


Tamat




anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1K
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan