Kaskus

Story

IndriaandrianAvatar border
TS
Indriaandrian
Malam Perjusami
Malam Perjusami

Hari ini Ibeng ceria luar biasa, kemarin Budi mengajaknya untuk ikut membantu malam PERJUSAMI (Perkemahan Jumat sabtu minggu)di sekolahnya.

Malam Perjusami
Perjusami

Peserta perjusami kali ini adalah anak-anak kelas 10 yang diwajibkan ikut pramuka di sekolah. Sebagai tamu ambalan mereka akan dilantik sebagai Penegak bantara. Acara pelantikan dan perkemahan akan diadakan di lapangan dekat sekolah. Malam pertama diadakan semacam jurit malam untuk mengasah dan menguji keberanian para tamu ambalan, sementara malam kedua ada acara api unggun dan pelantikan bantara.

Membayangkan anak-anak kelas satu yang unyu-unyu, menjadi motivasi utama Ibeng ikut.

" Ingat ya Beng, jangan berlebihan nakutinnya. Kita ngga mau ada masalah di belakang nantinya." Budi berkali-kali mengingatkan Ibeng. Maklumlah Ibeng memang terkenal agak usil.

"Tenang aja Bud, ane ama Anto udah nyiapin baik-baik kok, semua pasti aman," sahut Ibeng pede.

Hari pertama dibuka dengan membuat kemah, baris berbaris, ujian tentang sandi, morse dan tali temali. Ibeng jadi ingat saat pelantikan angkatannya sebagai bantara dia menembak Ayu, kakak kelasnya dengan bendera semaphore. Saat harus menyampaikan 'malam api unggun' dengan bendera semaphore, Ibeng justru menyampaikan 'I love Ayu'. Acara yang semula serius jadi heboh penuh tawa.

Meski sangat inspiratif dan mengundang tawa, akhirnya Ibeng tetap kena hukuman selain karena tidak sesuai memberi kode semaphore, juga karena Ayu ternyata pacar dari Dito ketua Pradana mereka saat itu.
Taun kemarin cintanya pada kakak kelas kandas, tahun ini Ibeng berniat mencari gebetan dari adik kelasnya.

Menjelang malam Ibeng, Anto dan beberapa teman yang bertugas sebagai hantu berpencar di area pekuburan yang akan dilewati regu sangga adik-adik kelasnya. Ibeng, Anto dan Agus bertugas sebagai pocong yang menghadang dari sebelah kiri kuburan.

Dengan kain putih dan bedak putih tebal, penampilan mereka kelihatan pas sebagai pocong di pemakaman, Ibeng cs tampak terkekeh-kekeh membayangkan ekspresi kaget dan takut adik-adik kelasnya terutama yang cewek.

Malam semakin larut, tapi regu yang ditunggu belum kelihatan juga. Bahkan tidak terlihat satu anak pun yang lewat.

Malam Perjusami
Jurit malam


Agus mulai resah, dia yang paling penakut di antara mereka bertiga. "To, Beng kok belum ada yang datang ya?"

"Iya Gus, jangan-jangan kita salah tempat nih." Ibeng mendesah heran.

" Tadi kan kamu Beng, yang dikasih tau tempatnya sama Budi, yakin ngga neh ini tempatnya?" Tanya Anto kesal.

" Enak aja, ente nyalahin ane. Tadi ente denger juga kan Gus, tempatnya di sini?"

"Iya to, tadi aku juga liat denahnya, coba sana kamu tanya Budi lagi Beng?"

" Ogah ah, capek. Ente aja Gus yang balik markas nyari Budi. "

" Udah, aku aja yang balik, kalian tunggu disini kali aja ada regu yang datang, "ujar Anto sambil berlalu.

Tidak berapa lama Anto pergi, Ibeng mulai merasa udara makin dingin. "Gus, ente berasa ngga kalo hawanya tambah dingin, jadi merinding ane, " keluh Ibeng.

" Kita juga cuma berdua, katanya kalau cuma berdua yang ketiga pasti setan," sambung Ibeng sambil bergidik.

" Jangan nakutin Gua Beng, ini udah hampir tengah malam. Jangan mengundang yang ngga harus diundang." Agus mulai panik.

Tiba-tiba terdengar ada suara isakan di belakang mereka, dibarengi aroma wangi yang menguar. Ibeng dan Agus berpandangan dengan muka pucat, belum sempat menoleh ke belakang terdengar suara.

"Kaakkk .... "

' Deg', Ibeng dan Agus terlonjak saat ada sepasang tangan dingin menyentuh bahu mereka. Serentak mereka berdua lari terbirit-birit tanpa menoleh lagi ke belakang

Suasana di perkemahan mendadak heboh, saat Ibeng dan Agus datang berlari sambil berteriak panik. "Setann, ada setaan!"

" Jangan bercanda Beng, Gus, ngga lucu becanda begitu," tegur Budi.

" Siapa yang bercanda Bud, beneran tadi ane ama Agus denger ada yang manggil trus megang bahu kita, hiiyyy, " sahut Ibeng sambil terengah-engah."

"Kakakk, tungguuu ... " tiba- tiba terdengar seruan. Seorang gadis dengan seragam pramuka tampak berlari mendekat sambil terengah-engah.

" Kakak kenapa aku ditinggal, tadi ditinggalin sama teman-teman, ngga liat jalan, manggil kakak malah kakak berdua lari ninggalin aku, tega banget sih, " gadis itu berseru sambil terisak-isak

" Hah, jadi?"
" Whua ha ha ha ha ... "

Semua orang serentak tertawa dan menyoraki Ibeng dan Agus.
***

Malam kedua atau malam terakhir PERJUSAMI, acara api unggun menjadi penutup PERJUSAMI tahun ini. Suasana mulai santai para bantara yang baru dilantik berbaur dengan kakak kelasnya, tidak terlihat kaku seperti di awal acara. Ibeng dan Agus menjadi lebih terkenal oleh anak-anak kelas 10, " Pocong penakut" jadi sebutan mereka berdua.

Malam Perjusami
Api unggun


Anak perempuan kelas 10 yang malam itu membuat Ibeng terbirit-birit bernama Maya, anaknya mungil dan manis, malam ini tujuan Ibeng di acara api unggun adalah pedekate dengan Maya. Menurutnya pertemuan di kuburan kemarin malam adalah tanda berjodoh dari Tuhan.

Pelan-pelan Ibeng mendekati Maya yang tampak sendirian menatap api unggun. Aroma parfum yang segar menguar harum, 'wangi banget, kirain kemarin bau lelembut ternyata bau bidadari,' batin Ibeng geli.


"Maya apal dasa dharma kan, coba sebutin yang ketiga?" tanya Ibeng membuka percakapan.

"Patriot yang sopan dan ksatria bang," jawab maya lugas.

" Begitupun abang May, sopan dan ksatria." ternyata Ibeng memulai rayuannya.

"Sebagai pramuka kita harus melaksanakan dasa darma May, kamu mau ngga?" Lanjut Ibeng.

"Iya bang, jawab Maya ragu. 'modus ngga neh pertanyaannya' batin Maya curiga.

" Kalau gitu dasa darma kedua pas banget buat kita, cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. Kita saling mencintai dan menyayangi sebagai perwujudannya," sahut Ibeng sambil tersenyum penuh kemenangan.

"Cieee ... " tiba-tiba terdengar sorakan di belakang mereka. Ternyata teman-teman yang lain sudah berkumpul di belakang mereka dan berhamburan mendekat.

" Nembak pake dasa darma, bisa ae lo," ujar Anto sambil terbahak-bahak.

Mereka beramai-ramai mendekat menggoda Ibeng. Sementara Maya yang melihat kesempatan, langsung berdiri dan berlari menuju kemah, sementara Ibeng hanya mengumpat dalam hati karena gagal mendapat jawaban Maya.

Malam Perjusami pelantikan penegak bantara tahun ini kembali meninggalkan cerita dengan pernyataan cinta Ibeng. Apakah Maya menerima Ibeng? Biarkan waktu yang mengikat simpul-simpul cinta mereka seperti tali temali dalam pramuka.

Terimakasih kunjungannya
emoticon-Big Kissemoticon-Big Kiss

SALAM PRAMUKA!


Link pict:
perjusami

jurit malam

api unggun
Diubah oleh Indriaandrian 08-08-2019 18:39
anna1812Avatar border
ilafitAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan 18 lainnya memberi reputasi
19
2.6K
48
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan