Kaskus

Story

Mahbubah127Avatar border
TS
Mahbubah127
Kemah Bersepeda
Kemah Bersepeda

Salam Pramuka!

Kemah Bersepeda

Siang ini kami sudah bersiap, memeriksa seluruh perlengkapan yang harus dibawa untuk kemah bersepeda hari ini. Rencananya perjalanan akan dimulai pada pukul 15.30 WIB setelah salat asar.

Aku mengecek seluruh anggota regu karena aku adalah ketua regu Padi. Ya, nama reguku adalah bunga Padi, yang memiliki arti semakin berisi semakin merunduk. Tidak jemawa saat sukses dan tidak patah saat angin kencang menerjang.

Obat-obatan, tongkat, bendera regu, kelengkapan dan atribut, tali air, pulpen, notes dan lain-lain sudah aku cek dalam tas. Hampir sempurna, tak ada yang ketinggalan. Memang, rencana rute perjalanan kemah bersepeda kali ini tidak terlalu jauh. Namun, segala sesuatunya harus dipersiapkan dengan baik. Terlebih soal kesehatan, tak boleh ada anggota reguku yang sakit. Jika pun ada, aku ingin mereka istirahat saja dulu di rumah demi menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

Kemah Bersepeda

Sesaat setelah adzan asar berkumandang, kami semua seluruh peserta kemah bersepeda melakukan salat asar berjamaah di masjid sekolah. Setelah salat, peluit berbunyi. Seluruh ketua regu diharap untuk berkumpul. Kami diberi arahan, untuk menyiapakan dan mengkondisikan anggota regu masing-masing.

Ada hal-hal yang perlu diperhatikan sepanjang perjalanan nanti. Yaitu, berlaku tertib dan sopan, saling membantu jika ada kawan seperjalanan membutuhkan bantuan meskipun itu bukan anggota regu kita, menjaga kekompakan, dan menghindari kericuhan dan kerusuhan. Intinya, kita harus menyiapkan fisik dan mental. Menjaga nama baik gugus depan, terutama di mata masyarakat agar nama Pramuka tidak tercemar.

Semua ketua regu kembali ke tempat masing-masing. Menyiapkan anggota yang sudah berada pada sepedanya dengan membawa perlengkapan seperlunya agar tidak terlalu berat mengingat perjalanan akan dilakukan dengan bersepeda. Maka sesi berikutnya adalah, mengawali start dengan membaca doa, dan perjalanan dimulai.

Rombongan kemah bersepeda kali ini tidak begitu banyak. Hanya lima regu didampingi tiga orang kakak pembina. Melewati kampung-kampung, menuju desa Banjar Kemuning yang terletak di pesisir pantai.

Tiba di desa Banjar kemuning hari sudah gelap. Pukul 20.00 WIB. Kami semua menginap di balai desa setempat. Sebelum tidur seluruh rombongan peserta kemah melaksanakan salat isyak berjamaah di masjid yang tak jauh dari balai desa.

Kegiatan ibadah selalu menjadi prioritas utama, sesuai dengan Dasa Darma Pramuka sila pertama yang berbunyi : "Kami, Pramuka Indonesia, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa"

Setelah salat kami makan malam bersama, lalu istirahat. Di antara kami ada yang berbincang-bincang, ada yang tiduran, ada yang berjalan-jalan di sekitar kampung, ada pula yang langsung tidur lelap karena kelelahan. Padahal tadi sewaktu tiba salat maghrib kami sudah beristirahat di masjid desa Tambak Yoso untuk melaksanakan rukun islam yang kedua. Namun, kondisi fisik masing-masing orang kan tidak sama.

Kalau aku sih sudah biasa berpetualang. Sering melakukan perjalanan dengan sepeda ke mana-mana. Setelah dirasa sudah terlalu larut, kami semua bersiap tidur supaya bisa bangun nanti malam untuk menjalani ritual renungan malam.

Acara kemah bersepeda ini menurutku lumayan asyik sih, karena tidak terlalu formal dan ketat seperti Persami atau perkemahan pada umumnya. Bahkan lebih mirip berwisata jalan-jalan. Buktinya? Ya, pagi ini setelah salat subuh kami makan di rumah penduduk dengan menu khas daerah setempat. Ikan segar goreng dengan sambal tomat plus nasi hangat yang masih mengepul menjadi menu sarapan kita pagi ini. Belum apa-apa air liurku rasanya mau menetes.

Selepas sarapan bersama kami para pramuka diajak kakak pembina untuk menikmati pemandangan di laut lepas dengan naik perahu nelayan yang biasa digunakan untuk mencari ikan. Tetap dengan memakai seragam pramuka lengkap, kami menyusuri muara yang lumayan panjang.

Sampailah kini kami di laut, itulah pertama kali kulihat laut lepas. Burung-burung bangau yang tak terhitung banyaknya terbang rendah untuk mencari mangsa. Tampak putih indah dengan kepak sayapnya. Menukik tajam lalu terbang dengan paruh mengapit ikan.

Terapung di atas perahu sembari menikmati pemandangan laut luas membentang, menatap langit biru dengan pendar cahaya matahari yang masih muncul malu-malu, membuat rasa bahagia dan bersyukur sekaligus kepada Allah atas segala ciptaan-Nya.

Setelah puas, kami kembali ke base camp. Mengemasi barang-barang, berpamitan pada Kepala Desa serta mengucapkan terima kasih. Perjalanan kami lanjutkan kembali, menggoes sepeda bersama-sama dengan tertib dan rapi agar tidak memenuhi jalan.

Dengan hati riang kami melewati jalan kecil dan besar. Sesekali berhenti untuk makan dan minum. Bahkan saat menempuh jalan pulang kami mampir di beberapa tempat yang layak untuk dikunjungi demi menambah wawasan. Di antaranya ialah, Departemen Perikanan, Museum Jalakaca yang terletak tak jauh dari bandara Juanda, dan menjalin silaturahmi dengan sekolah SMP Perdana yang saat itu sedang melaksanakan kegiatan Persami.

Lelah memang, tetapi sekaligus senang karena mendapatkan banyak pengalaman yang tak terlupakan.

Salam Pramuka! Praja Muda Karana.

Gambar diambil dari google
Diubah oleh Mahbubah127 07-08-2019 19:42
erina79purbaAvatar border
athfahdwAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan 18 lainnya memberi reputasi
19
1.7K
24
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan