padanglurus1
TS
padanglurus1
Saatnya Maksimalkan Cangkang Sawit untuk Energi Terbarukan

Potensi besar kelapa sawit tak hanya datang dari sumbangan besar kepada devisa negara lewat produk CPO yang diekspor jutaan ton ke mancanegara. Potensi lain  untuk pelestarian lingkungan juga bisa dieksplorasi dari tumbuhan penghasil  minyak nabati ini melalui cangkang buah pohon ini.

Semula, cangkang sawit ini tak dilirik sama sekali dan hanya berstatus limbah buangan yang potensial untuk merusak lingkungan. Namun seiring waktu lewat sejumlah penelitian, kulit keras penutup inti daging kelapa sawit tersebut ternbyata bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku alternative untuk energy terbarukan menggantikan  energy  dari fosil.

Maka wajar, jika pohon kelapa sawit dan produk turunannya menjadi sakah satu komoditas ekspor tertinggi karena ragam manfaat yang dimiliki.

Selain lebih ramah lingkungan dibanding energi dari fosil, cangkang kelapa sawit juga menjadi yang paling murah dibanding energi tersebut. Dari keunggulan yang dimiliki tersebut, setelah memenuhi kebutuhan dalam negeri, cangkang sawit dipastikan bakal terus merambah dunia.

Sejauh ini pemanfaatan cangkang sawit untuk pembangkit energy ramah lingkungan sudah dipraktekkan di tanah air melalui peralatan boiler.

Boiler adalah alat yang biasa digunakan di pabrik kelapa sawit yang berguna untuk mengubah air menjadi uap air. Tekanan yang dihasilkan oleh uap ini nantinya digunakan untuk memutar turbin dan mengoperasikan semua mesin yang berbasis uap.

Cangkang kelapa sawit paling sering dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler. Selain gratis tentunya, cangkang sawit mampu menghasilkan api yang memiliki tingkat kepanasan yang tinggi.

Sejumlah negara asing pun sudah mulai melirik manfaat cangkang sawit ini untuk kebutuhan energy dalam negeri mereka
Berdasar data dari sistem otomasi, IQFAST di Karantina Pertanian Pekanbaru pada tahun 2018, tercatat ekspor cangkang sawit Indonesia ke Jepang sebanyak 227 ton atau setara dengan Rp 770 miliar.

Sedangkan dalam periode Januari hingga Juli 2019, ekspor cangkang sawit ke negara yang sama mengalami peningkatan volume sebanyak 252 ton dengan nilai ekonomi Rp 855,8 miliar.
Jumlah yang tercatat diatas itu sejatinya adalah nilai tambah, karena berdasarkan catatan juga, total ekspor kelapa sawit Indonesia  dalam kurun waktu 1989-2017 mencatat kenaikan tidak kurang dari  2.782 persen per tahun, sementara jumlah , produksi CPO Indonesia sebesar 44 juta ton sampai dengan 46 juta ton per tahun dengan luas lahan sebesar 14 juta hektare.
Tinggal lagi pembuatan aturan serta perangkat lain oleh pemerintah guna memaksimalkan manfaat  yang dimiliki cangkang ini.  Karena tak hanya bernilai significant untuk devisa negara, namun pemanfaatan cangkang sawit ini  secara langsung ikut membantu program pembangkit energy bersih serta terbarukan bisa dijalankan secara maksimal.

 
0
705
1
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan