Kebanyakan anak muda jaman sekarang menyukai sesuatu yang vulgar. Terlebih sering, selain cabul jga yang panas-panas bikin keringat. Keringat pembangkit tenaga nafsu. Bergejolak terus menerus sampai pada akhirnya anak muda melakukan tindakan dari apa yang telah mereka bayangkan atau apa yang telah mereka lihat.



Sumber: viki.com

Terkadang, apabila tak melakukan sesuatu setelah menonton film misalnya. Mereka akan menirukan apa yang pernah mereka lihat. Tak hanya nakal, tapi bahkan liar dari sekadar cabul. Serius ini.

Yang ditiru atau yang bisa membangkitkan rasa justru salah satunya bagaimana mereka menikmati drama atau film. Tidak hanya di bioskop maupun layar kaca. Tetapi, zaman sudah canggih mereka lebih memanfaatkan ponsel jenis smartphone android untuk menyaksikan sebuah video.

Video apapun dijadikan tontonan online, bahkan jika tertarik akan di download. Lalu video-video akan dijadikan koleksi untuk menonton setiap saat. Entah dari youtube, atau situs-situs lain yang menyediakan halaman berisi video.



Sumber: jayneStar.com

Saya di sini, sudah menyaksikan drama. Bukan cuma saya, tapi berbarengan dengan teman-teman kerja. Untuk menonton sebuah draman berjudul The Untamed.

Ini sebuah drama asia timur. Para pemainnya berkulit kuning dan mata sipit. Setting dan latarnya seperti istana-istana peradaban China kuno. Ada latar pohon hijau rindang, hutan bambu, air terjun, bahkan bukit dan waduk.

Kisahnya mnggambarkan laga, perkelahian. Tapi seperti biasa orang China melakukan aksi kungfu maupun wushu, untuk diperlihatkan dalam drama ini. Dengan menggunakan pedang. Ada pula yang mengenakan alat musik,yang bercerita bahwa alat musiknya dijadikan untuk sihir para tokoh pemeran utama.



Sumber: 38jiejie.com

Uniknya, drama ini tidak hanya tentang laga, sihir. Tetapi tentang bromance. Apa itu bromance? Cinta sesama pria, satu atau lebih, yang bersifat tanpa seksual. Maka ada yang bilang, bahwa drama ini tidak ada unsur cabul.

Lain halnya jika ada orang yang berkomentar, bahwa drama ini tentang pisang demen pisang. Oke, deh oke. Tapi, setiap orang cara pengendaliannya beda-beda. Ada yang menikmati sampai episode berikutnya, tetapi tidak berpengaruh perubahan jiwa. Ada yang merasa jijik dengan adegan yang setengah bercanda tetapi bila dipikir ada unsur menjurus ke jeruk minum jeruk.

Nah, sepertinya drama ini di negeri kita kontroversial. Tetapi saya lihat setelah melakukan sebuah jajak pendapat di sosmed. Tak ada yang bersikap menentang keras. Menolah, ada, benci ada, menghindar ada tetapi mngecam masih belum ada. Terlalu lembut ya? Atu belum waktunya saja. Karena biasanya, di negara kita ini, apabila ada sesuatu yang ternyata ada unsur jeruk minum jeruk akan dikecam keras.



Sumber: mydramalist.com

Menurut saya, drama ini, ya lumayan. Tak ada pengaruh apa-apa, hanya dinikmati sebagai penghibur saja. Tidak melarutkan dalam dunia nyata, dan hanya menambah jumlah imajinasi seseorang sebagai pehobi menulis sastra atau cerita untuk menggali wawasan dalam berimajinasi. Yang semata untuk menyalurkan atau mengembangkan dunia tulis menulis.

Saya sendiri tidak tahu. Apakah The Untamed ini sebelumnya ada novel atau tidak. Karena saya mengamati, secara dramatiknya The Untamed ini sangat kental cerita ala-ala novel. Saya pikir drama yang satu ini pengangkatan dari sebuah novel. Bagus lah.



Sumber: aminoapps.com

Yang tidak kuat nonton hati-hati ya. Jangan ngamuk bila tidak suka, dan jangan mudah terpengaruh menghanyutkan jiwa masuk ke dalam kubangan lumpur dosa. Oke!

Drama ini diperankan Wang Yibo dan Xiao Zhan

Kabari saya ya. Kalau kamu sudah nonton, silakan komentar. Kamu sebagai orang Indonesia, apa menurut kamu tentang The Untamed.

Referensi: youtube.com