- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Listrik Padam. Fadli Zon: Ciri-Ciri Negara Salah Urus. Maksudnya Salahkan Jokowi?


TS
aduhaisayang
Listrik Padam. Fadli Zon: Ciri-Ciri Negara Salah Urus. Maksudnya Salahkan Jokowi?
Publik sedang diramaikan dengan padamnya listrik secara massal di sejumlah wilayah Jabodetabek. Banyak komentar yang bermunculan. Berbagai anggapan bermunculan. Opini-opini berseliweran. Termasuk dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia yang bernama Fadli Zon.
Fadli Zon menilai kematian listrik secara massal merupakan salah satu ciri dari negara yang salah urus. Sehingga ia meminta pemerintah (yang dipimpin Jokowi) bertanggung jawab.
Fadli Zon menilai kematian listrik secara massal merupakan salah satu ciri dari negara yang salah urus. Sehingga ia meminta pemerintah (yang dipimpin Jokowi) bertanggung jawab.
"Saya kira apa yang terjadi kemarin, mati listrik tanpa peringatan, tanpa pemberitahuan, dan tanpa penjelasan sebelumnya ini merupakan ciri-ciri dari sebuah negara yang salah urus. Menurut saya, harus ada orang yang bertanggung jawab apa yang menyebabkan itu karena telah menimbulkan kerugian yang besar di masyarakat," kata Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, dikutip darinews.detik.com (05 Agustus 2019).
Dia juga mempertanyakan apakah sebenarnya pemerintahan saat ini masih sanggup apa tidak mengurus negara. Fadli menganggap matinya listrik secara masal tak cocok bagi negara Indonesia yang masuk G20.
"Karena ini mempunyai dampak yang sangat besar dan sangat berbahaya. Ini juga sangat merusak kredibilitas pemerintah, apa masih sanggup? Masa urus listrik saja nggak becus. Ini kan bukan di zaman 20 atau 30 tahun lalu ketika kita masih bukan negara G20," Lanjutnya.
"Mana ada di negara G20 mati listrik yang kaya begini, kecuali ada satu yang luar biasa, misalnya gempa bumi atau ada apa ya yang kecelakaan di luar kontrol. Jadi menurut saya, harus ada yang dimintai pertanggungjawaban, khususnya BUMN yang menangani listrik ini," tegas Fadli.
Selanjutnya, Fadli meminta PLN memberikan kompensasi kepada masyarakat. Bahkan, kata Fadli, sebaiknya jajaran direksi PLN mundur dari jabatan atas peristiwa ini.
"Jangan cuma ngomong doang, apa? Seperti apa kepada masyarakat kerugian dan kompensasinya. Karena masyarakat telat sedikit saja membayar listrik kan langsung dicabut. Ini juga menurut saya kalau mau kompensasinya. Kalau di negara lain itu, direksi PLN itu mengundurkan diri," ujar Fadli.

=-=-=-=-=-=-=
Kalau kita lihat dari pernyataan Fadli di atas, emang dia tidak secara langsung menyalahkan presiden. Tetapi ketika dia bilang "..sangat merusak kredibilitas pemerintah, apa masih sanggup? Masa urus listrik saja nggak becus." Terdapat luapan emosi yang terlalu meledak-ledak dalam menyalahkan pemerintah yang secara tak langsung tertuju pada pemimpin pemerintahan saat ini yakni pak Jokowi.
Benar adanya pemerintah butuh kritik, tetapi selaku wakil rakyat yang terhormat yang digaji oleh rakyat hendaknya bisa memberikan teladan dalam berkomentar. Komentar dari wakil rakyat yang kami harapkan bukan sekadar yang pandai menyalahkan dan menuduh tanpa disertai solusi. Kalau cuma menyalahkan dan bernada sarkasme seperti itu kami pun bisa melakukannya.
Selaku masyarakat sama, kami juga merasakan dampak dari pemadaman listrik tanpa pemberitahuan itu. Beram-jam anak kami rewel dan nangis karena kepanasan. Air juga ikut mati. Sampai kami harus rela antri mandi di SPBU. Tetapi sejauh pengamatanku selaku warga negara, kami gak mau membuang-buang energi dengan berkata miring atau berprasangka buruk kepada pemerintah.
"Daripada mengutuk gelap, kami lebih memilih untuk menyalakan lilin."
PLN dan pemerintah sudah punya orang-orang ahli yang kami percaya bekerja siang malam untuk mengatasi permasalahan ini. Tak ada guna mencaci maki mereka. Sama sekali tidak akan memperbaiki keadaan jadi baik. Kami lebih memilih untuk membantu sebisa kami, ya setidaknya kami tak berhenti berharap dan memanjatkan do'a.
=-=-=-=-=-=-=
Tapi btw terima kasih kepada pak Fadli Zon dkk atas prestasinya dalam menyuarakan apresiasi rakyat. DPR sangat berprestasi. Sangat dicintai rakyat Indonesia. Kinerjanya amat memuaskan. Sampai-sampai kami kehilangan kata-kata untuk mengucapkan terima kasih yang tepat untuk kalian. Teruslah menjadi wakil rakyat yang bijaksana, santun, pekerja keras, serta mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi dan golongan. Terima kasih.
Eits, kayaknya ada yang salah dengan tulisan berwarna biru di atas?

=-=-=-=-=-=-=
Kalau kita lihat dari pernyataan Fadli di atas, emang dia tidak secara langsung menyalahkan presiden. Tetapi ketika dia bilang "..sangat merusak kredibilitas pemerintah, apa masih sanggup? Masa urus listrik saja nggak becus." Terdapat luapan emosi yang terlalu meledak-ledak dalam menyalahkan pemerintah yang secara tak langsung tertuju pada pemimpin pemerintahan saat ini yakni pak Jokowi.
Benar adanya pemerintah butuh kritik, tetapi selaku wakil rakyat yang terhormat yang digaji oleh rakyat hendaknya bisa memberikan teladan dalam berkomentar. Komentar dari wakil rakyat yang kami harapkan bukan sekadar yang pandai menyalahkan dan menuduh tanpa disertai solusi. Kalau cuma menyalahkan dan bernada sarkasme seperti itu kami pun bisa melakukannya.
Selaku masyarakat sama, kami juga merasakan dampak dari pemadaman listrik tanpa pemberitahuan itu. Beram-jam anak kami rewel dan nangis karena kepanasan. Air juga ikut mati. Sampai kami harus rela antri mandi di SPBU. Tetapi sejauh pengamatanku selaku warga negara, kami gak mau membuang-buang energi dengan berkata miring atau berprasangka buruk kepada pemerintah.
"Daripada mengutuk gelap, kami lebih memilih untuk menyalakan lilin."
PLN dan pemerintah sudah punya orang-orang ahli yang kami percaya bekerja siang malam untuk mengatasi permasalahan ini. Tak ada guna mencaci maki mereka. Sama sekali tidak akan memperbaiki keadaan jadi baik. Kami lebih memilih untuk membantu sebisa kami, ya setidaknya kami tak berhenti berharap dan memanjatkan do'a.
=-=-=-=-=-=-=
Tapi btw terima kasih kepada pak Fadli Zon dkk atas prestasinya dalam menyuarakan apresiasi rakyat. DPR sangat berprestasi. Sangat dicintai rakyat Indonesia. Kinerjanya amat memuaskan. Sampai-sampai kami kehilangan kata-kata untuk mengucapkan terima kasih yang tepat untuk kalian. Teruslah menjadi wakil rakyat yang bijaksana, santun, pekerja keras, serta mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi dan golongan. Terima kasih.
Eits, kayaknya ada yang salah dengan tulisan berwarna biru di atas?

Sumber Berita
0
1.7K
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan