- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sumut Ekspor Taring Babi ke Vietnam Senilai Rp82 Miliar


TS
winarwi
Sumut Ekspor Taring Babi ke Vietnam Senilai Rp82 Miliar
Quote:

medaninside.com, Medan- Berdasarkan sistem data informasi IQFAST (Indonesian Quarantine Full Automation System) neraca perdagangan pertanian Indonesia dengan Vietnam sendiri tumbuh baik. Tercatat sejak Januari sampai Juli 2019 ekspor komoditas tumbuhan sebanyak 252 ribu ton antara lain berupa air kelapa, bambu dan lainnya. Sementara untuk komoditas hewan tercatat ekspor sebanyak 866,3 ton antara lain sarang burung walet, kelabang, daging babi, guano dan lainnya.
Sumatera Utara (Sumut) sendiri hari ini melepas ekspor komoditas asal hewan sarang walet dan gigi taring babi, dengan volume 6 ton senilai Rp82,39 miliar. Sementara komoditas hortikultura dan perkebunan yang juga turut diekspor adalah berupa biji jambu, biji kopi, biji pinang, bunga potong dan bungkil kelapa senilai Rp 91,6 juta.
Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil mengatakan komoditas ini dikirim ke Vietnam, China, Hongkong, Macau, Malaysia, Singapura, Taiwan, Kamboja. “Hari ini kita melepas ekspor beberapa komoditas pertanian di Kualanamu,
dimana tempat pemrosesan walet yang sudah teregistrasi oleh otoritas karantina China yaitu lewat General Administration of Customs China (GACC),” Minggu (4/8).
Jamil menjelaskan, pada tahun 2018 Indonesia telah berhasil mengekspor walet ke berbagai negara sebanyak Rp1,59 juta ton atau setara dengan Rp 40,7 triliun. Beberapa negara tersebut diantaranya Vietnam, Hongkong, Singapura, Amerika dan China. Sedangkan sampai dengan Juni 2019 ekspor walet Indonesia sudah mencapai 449 ton atau senilai Rp 11,78 triliun.
“Kalau dari data tahun lalu dari 1.600 ton ekspor walet dari Sumut atau hanya 4 persen. Jadi peluangnya masih banyak dan masih bisa kita perbaiki ekspor sarang burung walet ini dari Indonesia khususnya Sumut,” terangnya.
Sementara itu, ekspor ke Tiongkok memang perlu upaya yang lebih saat ini nilainya sekitar Rp 40 juta per kilo, sedangkan diluar China sekitar Rp 25 juta per kilo.
“Semoga ke depan bisa lebih mudah ya, kita berjuang bersama. Apalagi saat ini Kementerian Pertanian tengah gencar melaksanakan Program bertajuk Agro Gemilang, dengan pendampingan generasi muda guna pemenuhan persyaratan ekspor negara mitra dagang ini diharapkan mendongkrak jumlah eksportir. Jadi, jika kesulitan mau ekspor datangi kantor karantina pertanian,” tukasnya. (Far)
https://medaninside.com/sumut-ekspor...i-rp82-miliar/
0
1.5K
Kutip
13
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan