Petualangan aksi tipu-tipu Nur Dosniriana Saragih–warga Jalan Jaya Tani, Gang Anggrek III, Lingkungan II, Kelurahan Kwala Bekala, Medan Johor–berakhir.

Ibu 3 anak ini ditangkap personel Sat Reskrim Polres Batubara di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Bukit Sofa, Kecamatan Siantar Sitalasari, Pematangsiantar, tepatnya di depan Kampus USI, Rabu (30/7/2019) kemarin.

Perempuan berusia 40 tahun itu ditangkap polisi setelah menipu pasangan suami istri Erika br Peranginangin dan Fredi Tamsal, warga Desa Tanjung Gading, Kecamatan Sei Suka, Batubara dengan modus bisa meluluskan keduanya menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Kasat Reskrim Polres Batubara AKP Pandu Winata SIK SH MH dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (2/08/2019) membenarkan pihaknya telah mengamankan tersangka penipuan CPNS tersebut.

“Tersangka ditangkap Rabu (31/7/2019) sekira pukul 21.00 Wib, disaksikan keluarga dan pelapor,” sebut Pandu.

Dari tangan Nur, polisi menyita 1 stel pakaian PNS warna coklat dan 3 buku tabungan Bank Sumut atas nama Nur Dosniriana Saragih.

Peristiwa penipuan tersbeut berawal pada April 2018 lalu. Saat itu Nur bertemu yang selalu mengenakan seragam PNS mengatakan bahwa dia bisa meluluskan Erika menjadi CPNS di Pemkab Simalungun.

Tak hanya kepada Erika, Nur juga mengaku bisa meluluskan Fredi Tamsal (suami Erika) menjadi CPNS di Pemkab Simalungun.

“Saat itu, tersangka menjanjikan kepada korban dapat diluluskan menjadi PNS di Pemkab Simalungun. Untuk itu tersangka meminta biaya pengurusan sebesar Rp270 juta,” sebut Pandu.

Erika dan suaminya yang ingin menjadi PNS, kemudian menyanggupi permintaan Nur. Setelah kesepakatan tercapai, Nur kemudian meminta uang ditransfer melalui rekeningnya di Bank Sumut Unit Kebun Kopi, kecamatan Sei Suka, Batubara.

“Namun setelah pengumuman Oktober 2018, nama korban tidak muncul,” lanjut Pandu.

Alhasil, Erika mempertanyakan hal itu kepada Nur. Namun, berkat bujuk rayunya, Nur kembali berhasil mengelabui Erika dengan mengatakan masih bisa mengusahakan kelulusan tersebut.

Dengan alasan itu pula, Nur meminta uang tambahan yang disebut akan disetor ke BKD Simalungun.

“Guna meyakinkan korban, tersangka mengajak korban ke BKD Simalungun. Namun saat itu, yang masuk ke dalam kantor hanya tersangka, sedangkan korban disuruh menunggu di luar,” jelas Pandu.

Namun hingga April 2019, kelulusan menjadi CPNS yang dijanjikan belum juga terealisasi. Erika dan suaminya pun kembali menagih janji Nur.

“Untuk meyakinkan korban, tersangka kemudian memberikan kuitansi penyerahan uang dari korban sebesar Rp270 juta, yang ditandatangani tersangka,” jelas Pandu.

Bulan demi bulan berlalu, janji tetap tinggal janji. Erika yang kemudian menyadari bahwa dia dan suaminya telah ditipu akhirnya membuat pengaduan ke Polres Batubara sesuai Laporan Polisi nomor: LP/166/VII/2019/Reskrim, tanggal 2 Juli 2019.

Berdasarkan laporan tersebut Sat Reskrim Polres Batubara melakukan penyelidikan dan akhirnya mengetahui keberadaan Nur Dosniriana br Saragih di Pematangsiantar.

Selanjutnya, setelah berkoordinasi dengan Polres Pematangsiantar, polisi menangkap Nur di Jalan Sisingamangaraja Pematangsiantar, Rabu (31/7/2019) sekira pukul 21.00 Wib.

“Saat ini tersangka dan barang bukti sudah diamankan di Polres Batubara guna penyidikan lebih lanjut,” pungkasnya. (fik)

https://news.metro24jam.com/read/201...ara-rp270-juta

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Menilai dari bentuk kepala,wajah dan tubuh, yang mana semua nya menunjukkan ciri legendaris khas mukapetak sumut, maka kemampuan nya untuk menerobos jalur CPNS diragukan

Namun perihal kemampuan menerobos tembok beton, tidak diragukan sedikitpun

Boru-----Ang