- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Movie Review: Léon The Professional


TS
Eldnict
Movie Review: Léon The Professional

Film yang disutradarai Luc Besson ini merupakan salah satu film yang tidak akan anda lupakan begitu saja setelah menontonnya.
Film ini mengisahkan seorang pria pembunuh bayaran yang profesional dan tak pernah mengecewakan kliennya. Dia adalah Leon (Jean Reno), pria yang selalu memakai kacamata hitam saat melakukan aksinya ini dikenal sangat gesit dalam membunuh dan sulit untuk dihentikan.
Dengan kata lain Leon adalah seorang yang bisa dibilang kejam. Tapi ada satu aturan yang tak boleh dilanggar olehnya, dia tidak akan menerima orderan jika targetnya wanita atau anak-anak dan upah yang akan diterimanya harus di atas lima ribu dollar.

Film diawali dengan Leon yang bercakap-cakap dengan kliennya yang menginginkan targetnya yang seorang mafia dihabisi. Scene langsung beralih ke Leon yang melakukan pembersihan di markas targetnya. Dengan cekatan dan profesional Leon berhasil menunaikan tugasnya itu. Dalam scene ini Luc Besson sudah membangun ketegangan sedari awal sekaligus memperkenalkan karakter Leon bahwa dia adalah bukan pembunuh bayaran biasa. Leon hidup sendirian di apartemen sewaan, dia menjadi kurang tertarik dengan wanita akibat kejadian di masa lalunya.
Konflik yang sebenarnya terjadi ketika sepulang dari “pekerjaannya” Leon bertemu dengan gadis berusia dua belas tahun bernama Mathilda Lando (Natalie Portman). Mathilda adalah gadis kecil yang tumbuh di keluarga yang suram. Mathilda sendiri membenci ayah, ibu dan juga kakak perempuannya yang selalu memperlakukan dirinya dengan buruk.

Mathilda adalah tetangga apartemennya Leon, Mathilda bercerita tentang kehidupannya yang suram tapi Leon mengacuhkannya. Hingga konflik utama pun terjadi, keluarga Mathilda dibantai oleh polisi korup bernama Stansfield (Gary Oldman). Stansfield yang bermasalah dengan ayahnya Mathilda, bersama anak buahnya membantai keluarga Mathilda termasuk adik laki-laki Mathilda. Sedangkan Mathilda yang pergi berbelanja ketika peristiwa itu terjadi harus menelan peristiwa pahit itu sendirian saat kepulangannya. Mathilda mengetuk pintu apartemen Leon dengan harapan pria itu akan menyelamatkan dirinya. Pada awalnya Leon enggan ikut campur dalam masalah ini, tapi akhirnya Leon mau membukakan pintu.
Untuk selanjutnya adalah bagaimana Mathilda yang kini hidup sendirian berusaha untuk hidup bersama Leon. Leon tentu saja awalnya tidak mau, tapi lama-lama jiwa simpatiknya tidak didapat dibendung. Kedeketan Leon dan Mathilda perlahan merubah kehidupan keduanya.
Saya sendiri begitu menikmati cerita dan dialog ini dari awal sampai akhir. Naskah yang ditulis dengan sangat baik, dieksekusi dengan akting para pemain yang menawan. Gary Oldman yang tampil sebagai antagonis dalam film ini menjadi daya tarik tersendiri, ini membuktikan bahwa dirinya memang bukan aktor sembarangan, dia berhasil memerankan seorang polisi bengis, korup, psikopat. gila dan sangat jahat. Jean Reno sebagai Leon saya sangat suka sekali dengan gayanya yang berperan sebagai pria yang sendirian, bersahaja, tapi tak segan meratakan target saat dia bekerja sebagai profesional, dan bagaimana pengembangan karakter dirinya sesudah dia bertemu dengan Mathilda. Sedangkan bagi Natalie Portman, lewat film inilah dia bisa terkenal, aktingnya sebagai gadis yang suram dan dewasa sebelum waktunya, mampu menampilkan nuansa tersendiri dalam film.

Mendekati akhir film, adegan semakin menegangkan dengan tanpa adegan-adegan nan lebay seperti film action masa kini. Semua ditampilkan dengan sewajarnya, namun tetap membuat ketegangan yang maksimal bagi para penonton.
Hal menarik dari film ini juga berasal dari hubungan asmara diantara Leon dan Mathilda. Bagaimana seorang gadis berusia 12 tahun jatuh cinta pada pria penyendiri seperti Leon. Banyak yang menentang pemutaran film ini karena dikaitkan pada unsur pedophilia. Mungkin dari hal tersebut juga, gambaran karakter Leon didalam film ini terkesan seperti seorang lelaki yang memiliki keterbelakangan mental bersumber dari masa lalunya. Berbanding terbalik pada Mathilda menganggap dirinya telah dewasa dan berusaha membuat Leon mencintainya.
Overall, saya memberi rating 8.5/10 untuk film ini.

0
6.7K
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan