Mari Kita Mundur ke 15 Hingga 20 Tahun ke Belakang

Masa kecil adalah masa yang paling indah. Masa dimana kita bisa menikmati berbagai macam permainan yang penuh dengan kreatifitas dan sarat akan makna tersembunyi di balik permainan itu. Bukan bicara permainan sekarang ya, tapi ini konteksnya permainan zaman dahulu sekitar 15-20 tahun yang lalu.

Bicara soal nostalgia dan permainan memang lebih nikmat jika kita membicarakan ketika berada di masa sekolah dasar (SD). Masa dimana tanah lapang masih banyak ditemui serta momen pulang sekolah adalah waktu yang sangat ditunggu-tunggu karena setelahnya anak-anak akan berkumpul untuk bermain.

Berikut ini permainan zaman dahulu yang pernah saya mainkan, ini hanya beberapa dari sekian banyak permainan yang saya mainkan, jadi sebagai sample kenangan saja.


1. Panggal


Sumber Gambar

Posisi pertama adalah Panggal. Mungkin banyak dari kalian yang menyebut ini adalah Gasing, tapi kalau di daerah saya ini disebutnya panggal. Mainan yang tebuat dari kayu yang pada bagian tengahnya ditancapkan paku ini memang menjadi primadona para laki-laki kala itu. Cara bermainnya ini kita harus melilitkan tali dari ujung paku hingga batas tali yang tersisa (biasanya seperti tali kur atau ada juga yang membuat sendiri menggunakan lilitan tali plastik), setelah itu panggal diayunkan untuk melempar panggal dan mengarahkannya ke target yang ada di lingkaran. Nah biasanya jika ada yang kalah maka akan mendapat hukuman berupa panggalnya akan ditusuk-tusuk dengan paku panggal yang lain atau panggal tersebut dilempar sejauh mungkin dan si pemilik panggal harus mengambil dan kembali dengan jalan satu kaki.

Nilai moral permainan: Jangan sampai kalah, karena nanti kamu akan dilecehkan


2. Lompat Karet


Sumber Gambar

Kalau yang kedua ini, Lompat Karet. Ini sudah biasa sih pasti kalian juga sudah pasti tahu dengan permainan dan cara bermainnya. Namun kenapa saya masukkan ini dalam list, karena saya sebagai laki-laki sejati juga ikut merasakan permainan ini bahkan ikut membuat rangkaian tali dari karet. Memang permainan ini identik dengan anak perempuan, tapi dahulu itu seakan semuanya bisa ikut dalam permainan ini. terlebih jika laki-laki yang bermain, pasti dia bisa sampai kepada tahap akhir yaitu kepala dengan gaya saltonya.

Pesan moral permainan: Jangan sampai menyerah, karena puncak akan terus mendekat


3. Sepak Bola Kertas


Sumber Gambar

Yang ketiga ini favorit saya, Sepak Bola Kertas. Bahkan saking sukanya, saya pernah buat kertas untuk beberapa tim dan dimainkan sendirian di rumah. Permainan ini mengikuti aturan sepak bola, hanya saja kita tidak menggerakkan kertas pemainnya tetapi pemain yang paling dekat dengan bola muntahan. Permainan yang terbuat dari kertas yang dilipat menjadi bentuk V terbalik ini juga sering dimainkan pada jam istirahat sekolah, dan yang lebih niatnya masing-masing anak biasanya memiiki amunisi pemain sendiri.

Pesan moral permainan: Selalu konsentrasi dan rapi maka kamu akan berhasil


4. Pletokan


Sumber Gambar

Yang ke empat ini adalah Pletokan. Kata siapa anak Jakarta tidak bermain yang kaya gini, justru ini juga menjadi permainan favorit saya dan teman-teman khususnya ketika memasuki bulan puasa. Mainan yang terbuat dari bambu kering dengan ukuran diameter 2cm ini biasanya dimainkan untuk perang-perangan seperti main pinball. Dan peluru yang digunakan biasanya menggunakan kertas basah yang dipadatkan atau menggunakan pentil jambu air (kebetulan dekat rumah saya banyak pohon jambu air) ini dipilih karena pentil jambu jauh lebih kencang dan cukup sakit jika terkena badan.


Pesan moral permainan: Ini bukan senjata tajam yang digunakan untuk melukai seseorang



Itu dia gan beberapa contoh permainan yang bisa buat kita nostalgia pada masa 15-20 tahun ke belakang. Permainan yang selalu melibatkan interaksi secara langsung dengan lawan main akan jauh mengasyikan dari pada permainan melalui layar pintar. Semoga saya dan kita semua bisa terus mengenalkan permainan ini kepada anak cucu nantinya.

Terima kasih.




Baca thread ane yang lain

di marigan.