TS
babygani86
Mengingat Kembali Kanker Pankreas, Penyebab Meninggalnya Bos Apple
Amit-amit, jangan sampai kita terserang penyakit kanker pankreas. Meski jarang diderita oleh warga dunia, tapi kanker ini kerap disebut silent killer karena karena gejalanya tak terlihat pada tahap awal hingga kanker itu telah menyebar. Diam-diam penyakit ganas ini seolah tanpa ampun merusak tubuh penderitanya. Tak menunggu waktu lama, para penderita kanker menjadi korban keganasannya.
Masih ingat, bagaimana Steve Jobs, bos Apple Inc, yang hanya bertahan selama kurang lebih dua tahun sejak melakukan transplantasi hati sebagai langkah pengobatan terakhir. Demikian pula yang diderita aktor Patrick Swayze yang pernah memerankan film lama seperti Dirty Dancing dan Ghost.

Sementara ahli forensik terkemuka Indonesia, dr Mun’im Idris SpKF, hanya bertahan tiga hari setelah dilakukan operasi, dan akhirnya meninggal. Begitupula yang dialami Sandriana Abubakar, istri dari mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar. Setelah beberapa waktu dirawat, akhirnya juga meninggal.
Harapan hidup bagi penderita kanker pankreas hingga lima tahun, kurang dari 20 persen, walau baru di stadium 1. Hal itu dikarenakan ganasnya sel kanker yang tumbuh di area tersebut. Apalagi letak pankreas yang sulit dijangkau. Pankreas berada pada sistem perncernaan bagian bawah di belakang lambung. Posisi tersembunyi ini menyebabkan tidak mudah mengangkat sel kanker pada pankreas. Berbeda dengan kanker payudara atau usus besar.
Karena lokasinya tersembunyi itu, menyebabkan kanker pankreas relatif lebih mudah kambuh. Gejala yang timbul juga relatif lebih lambat. Biasanya, penderita mulai merasa tidak nyaman bila perut terasa sakit yang menyebar sampai punggung, atau kulit tampak kekuningan (jaundice). Padahal dua gejala terakhir itu, tanda bila kanker sudah masuk stadium lanjut.

Terjadi kekuningan menandakan sel kanker berhasil menghalangi saluran pada organ hati. Akibatnya bilirubin, yakni hasil pemecahan sel darah merah yang sudah tua, tidak bisa masuk ke dalam hati. Karena itulah kulit penderita tampak kekuningan di beberapa bagian tubuh.
Pankreas memiliki fungsi yang penting bagi tubuh karena memproduksi enzim pencernaan yang berfungsi menguraikan makanan agar dapat diserap oleh tubuh. Selain itu, pankreas juga memproduksi hormon, termasuk insulin, yang berfungsi menjaga kestabilan kadar gula darah dalam tubuh.
Pankreas memiliki ukuran panjang 12–15 cm dan tebal 2,5 cm, berada di belakang lambung. Strukturnya lunak dan berlobulus. Pankreas terdiri atas caput (kepala), corpus (badan), dan cauda (ekor). Pankreas memiliki fungsi yang penting bagi tubuh karena memproduksi enzim pencernaan yang berfungsi menguraikan makanan agar dapat diserap oleh tubuh. Selain itu, pankreas juga memproduksi hormon, termasuk insulin, yang berfungsi menjaga kestabilan kadar gula darah dalam tubuh.
Pankreas memiliki dua jenis jaringan kelenjar. Pertama, kelenjar yang memproduksi enzim pencernaan atau disebut dengan kelenjar eksokrin. Kedua, kelenjar yang memproduksi hormon atau disebut juga dengan kelenjar endokrin. Kelenjar eksokrin merupakan kelenjar yang paling sering terjangkit kanker pankreas dengan gejala yang umumnya terjadi, seperti penyakit kuning, kehilangan berat badan, nyeri punggung atau nyeri perut, obstruksi usus, depresi, dan bekuan darah.
Tak ada lain kecuali kita harus menjaga pola hidup yang sehat, agar sebab-sebab kanker pankreas tak datang menyerang. Hingga kini penyebab seseorang terkena kanker pankreas memang masih misteri. Namun ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang terkena kanker pankreas, antara lain: Pertama, diabetes dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker pankreas. Sebaliknya, tumor ganas yang tumbuh di pankreas juga bisa menjadi penyebab terjadinya diabetes.
Kedua, bakteri helicobacter pylori yang menyebabkan infeksi lambung diperkirakan dapat sedikit meningkatkan risiko seseorang terkena kanker pankreas. Ketiga, merokok dapat meningkatkan risiko terjangkit kanker pankreas karena racun dan zat kimia berbahayanya bisa menyebabkan jaringan dan organ dalam tubuh mengalami iritasi dan peradangan.
Keempat, berusia di atas 75 tahun. Kelima, orangorang yang tidak banyak melakukan aktivitas fisik, memiliki kelebihan berat badan atau obesitas, dan tidak membiasakan pola makan yang sehat. Keenam, pernah menderita peradangan pada pankreas atau pankreatitis. Dan ketujuh, memiliki anggota keluarga dekat yang menderita kanker pankreas.
Selain faktor risiko seperti itu, ada juga faktor lainnya yang bisa meningkatkan risiko terjangkit kanker pankreas, yakni orang yang mengonsumsi minuman beralkohol berlebihan dan penderita hepatitis kronis.

Jenis perawatan kanker pankreas yang paling banyak dilakukan adalah dengan operasi karena bisa mengobati kanker pankreas hingga sembuh sepenuhnya. Namun tidak semua penderita kanker pankreas bisa melakukan operasi, hanya 1 dari 5 pasien yang cocok untuk melakukan operasi pengangkatan tumor.
Keberhasilan operasi pengangkatan tumor, ditentukan oleh beberapa hal, antara lain; tumor belum menyebar ke bagian tubuh lain; tumor tidak tumbuh di sekitar pembuluh darah yang penting; dan pasien memiliki kesehatan yang baik secara menyeluruh. Operasi yang biasanya dilakukan adalah; operasi whipple (ini yang paling sering dilakukan), operasi pancreatectomy total untuk mengangkat seluruh pankreas, dan operasi pancreatectomy distal untuk mengangkat bagian tubuh dan ekor pankreas tapi membiarkan kepala pankreas.
Jika tidak bisa disembuhkan, operasi untuk meredakan gejala dan membuat pasien lebih nyaman bisa dilakukan. Operasi ini menggunakan ERCP untuk meletakkan stent atau tabung pembuka di dalam saluran empedu untuk mencegah penumpukan unsur bilirubin yang menyebabkan penyakit kuning. Operasi bypass yang menghambat saluran empedu dapat dilakukan jika penggunaan stent tidak cocok untuk pasien. Saluran empedu yang tersumbat akan dipotong bagian atasnya dan disambungkan kembali ke usus agar bisa menyalurkan cairan empedu.
Sedangkan untuk membinasakan sel kanker ganas di dalam tubuh atau mencegah pertumbuhannya, pasien dapat melakukan kemoterapi dengan obat-obatan antikanker. Kemoterapi dapat dilakukan sebelum atau setelah operasi, atau jika operasi tidak bisa dilakukan. Obat kemoterapi memiliki dua bentuk, yaitu yang dikonsumsi secara langsung dan yang diberikan melalui infus. Kemoterapi dipilih sebagai pengobatan yang paling umum untuk kanker pankreas. Sementara pembedahan baru dilakukan dalam beberapa kasus, tetapi biasanya hanya sebuah pilihan jika kanker belum menyebar.
Masih ingat, bagaimana Steve Jobs, bos Apple Inc, yang hanya bertahan selama kurang lebih dua tahun sejak melakukan transplantasi hati sebagai langkah pengobatan terakhir. Demikian pula yang diderita aktor Patrick Swayze yang pernah memerankan film lama seperti Dirty Dancing dan Ghost.

Sementara ahli forensik terkemuka Indonesia, dr Mun’im Idris SpKF, hanya bertahan tiga hari setelah dilakukan operasi, dan akhirnya meninggal. Begitupula yang dialami Sandriana Abubakar, istri dari mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar. Setelah beberapa waktu dirawat, akhirnya juga meninggal.
Harapan hidup bagi penderita kanker pankreas hingga lima tahun, kurang dari 20 persen, walau baru di stadium 1. Hal itu dikarenakan ganasnya sel kanker yang tumbuh di area tersebut. Apalagi letak pankreas yang sulit dijangkau. Pankreas berada pada sistem perncernaan bagian bawah di belakang lambung. Posisi tersembunyi ini menyebabkan tidak mudah mengangkat sel kanker pada pankreas. Berbeda dengan kanker payudara atau usus besar.
Karena lokasinya tersembunyi itu, menyebabkan kanker pankreas relatif lebih mudah kambuh. Gejala yang timbul juga relatif lebih lambat. Biasanya, penderita mulai merasa tidak nyaman bila perut terasa sakit yang menyebar sampai punggung, atau kulit tampak kekuningan (jaundice). Padahal dua gejala terakhir itu, tanda bila kanker sudah masuk stadium lanjut.

Terjadi kekuningan menandakan sel kanker berhasil menghalangi saluran pada organ hati. Akibatnya bilirubin, yakni hasil pemecahan sel darah merah yang sudah tua, tidak bisa masuk ke dalam hati. Karena itulah kulit penderita tampak kekuningan di beberapa bagian tubuh.
Pankreas memiliki fungsi yang penting bagi tubuh karena memproduksi enzim pencernaan yang berfungsi menguraikan makanan agar dapat diserap oleh tubuh. Selain itu, pankreas juga memproduksi hormon, termasuk insulin, yang berfungsi menjaga kestabilan kadar gula darah dalam tubuh.
Pankreas memiliki ukuran panjang 12–15 cm dan tebal 2,5 cm, berada di belakang lambung. Strukturnya lunak dan berlobulus. Pankreas terdiri atas caput (kepala), corpus (badan), dan cauda (ekor). Pankreas memiliki fungsi yang penting bagi tubuh karena memproduksi enzim pencernaan yang berfungsi menguraikan makanan agar dapat diserap oleh tubuh. Selain itu, pankreas juga memproduksi hormon, termasuk insulin, yang berfungsi menjaga kestabilan kadar gula darah dalam tubuh.
Pankreas memiliki dua jenis jaringan kelenjar. Pertama, kelenjar yang memproduksi enzim pencernaan atau disebut dengan kelenjar eksokrin. Kedua, kelenjar yang memproduksi hormon atau disebut juga dengan kelenjar endokrin. Kelenjar eksokrin merupakan kelenjar yang paling sering terjangkit kanker pankreas dengan gejala yang umumnya terjadi, seperti penyakit kuning, kehilangan berat badan, nyeri punggung atau nyeri perut, obstruksi usus, depresi, dan bekuan darah.
Tak ada lain kecuali kita harus menjaga pola hidup yang sehat, agar sebab-sebab kanker pankreas tak datang menyerang. Hingga kini penyebab seseorang terkena kanker pankreas memang masih misteri. Namun ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang terkena kanker pankreas, antara lain: Pertama, diabetes dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker pankreas. Sebaliknya, tumor ganas yang tumbuh di pankreas juga bisa menjadi penyebab terjadinya diabetes.
Kedua, bakteri helicobacter pylori yang menyebabkan infeksi lambung diperkirakan dapat sedikit meningkatkan risiko seseorang terkena kanker pankreas. Ketiga, merokok dapat meningkatkan risiko terjangkit kanker pankreas karena racun dan zat kimia berbahayanya bisa menyebabkan jaringan dan organ dalam tubuh mengalami iritasi dan peradangan.
Keempat, berusia di atas 75 tahun. Kelima, orangorang yang tidak banyak melakukan aktivitas fisik, memiliki kelebihan berat badan atau obesitas, dan tidak membiasakan pola makan yang sehat. Keenam, pernah menderita peradangan pada pankreas atau pankreatitis. Dan ketujuh, memiliki anggota keluarga dekat yang menderita kanker pankreas.
Selain faktor risiko seperti itu, ada juga faktor lainnya yang bisa meningkatkan risiko terjangkit kanker pankreas, yakni orang yang mengonsumsi minuman beralkohol berlebihan dan penderita hepatitis kronis.

Jenis perawatan kanker pankreas yang paling banyak dilakukan adalah dengan operasi karena bisa mengobati kanker pankreas hingga sembuh sepenuhnya. Namun tidak semua penderita kanker pankreas bisa melakukan operasi, hanya 1 dari 5 pasien yang cocok untuk melakukan operasi pengangkatan tumor.
Keberhasilan operasi pengangkatan tumor, ditentukan oleh beberapa hal, antara lain; tumor belum menyebar ke bagian tubuh lain; tumor tidak tumbuh di sekitar pembuluh darah yang penting; dan pasien memiliki kesehatan yang baik secara menyeluruh. Operasi yang biasanya dilakukan adalah; operasi whipple (ini yang paling sering dilakukan), operasi pancreatectomy total untuk mengangkat seluruh pankreas, dan operasi pancreatectomy distal untuk mengangkat bagian tubuh dan ekor pankreas tapi membiarkan kepala pankreas.
Jika tidak bisa disembuhkan, operasi untuk meredakan gejala dan membuat pasien lebih nyaman bisa dilakukan. Operasi ini menggunakan ERCP untuk meletakkan stent atau tabung pembuka di dalam saluran empedu untuk mencegah penumpukan unsur bilirubin yang menyebabkan penyakit kuning. Operasi bypass yang menghambat saluran empedu dapat dilakukan jika penggunaan stent tidak cocok untuk pasien. Saluran empedu yang tersumbat akan dipotong bagian atasnya dan disambungkan kembali ke usus agar bisa menyalurkan cairan empedu.
Sedangkan untuk membinasakan sel kanker ganas di dalam tubuh atau mencegah pertumbuhannya, pasien dapat melakukan kemoterapi dengan obat-obatan antikanker. Kemoterapi dapat dilakukan sebelum atau setelah operasi, atau jika operasi tidak bisa dilakukan. Obat kemoterapi memiliki dua bentuk, yaitu yang dikonsumsi secara langsung dan yang diberikan melalui infus. Kemoterapi dipilih sebagai pengobatan yang paling umum untuk kanker pankreas. Sementara pembedahan baru dilakukan dalam beberapa kasus, tetapi biasanya hanya sebuah pilihan jika kanker belum menyebar.
Spoiler for Referensi:
ahsilahk memberi reputasi
1
1.1K
3
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan