- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
PA 212 : Setelah Pilpres Keok, Kita Akan Menggarap Pilkada Serentak 2020


TS
winarwi
PA 212 : Setelah Pilpres Keok, Kita Akan Menggarap Pilkada Serentak 2020
Quote:

Jogjainside.com, Jakarta — Sekjen Forum Umat Islam (FUI), Ustaz Muhammad al-Khaththath (MAK), membantah asumsi sejumlah pihak yang menyebut Gerakan 212 sudah tidak ada dan sudah selesai.
Dia memastikan perjuangan umat dengan spirit 212 tidak pernah padam, berhenti, dan selesai, namun akan terus berlanjut.
“Karena itu, kami menyarankan kepada Ustaz Slamet Maarif (Ketua PA 212) menyiapkan rencana yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) untuk mengundang kembali alumni dan seluruh simpatisan 212 menyatukan gerak langkah perjuangan,” kata al-Khaththath dalam diskusi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, tadi malam.
“Silakan adakan rangkaian aksi dan paling lambat adalah 2 Desember ini atau 212. Berpendapat dan berkumpul kan dijamin undang-undang,” ujarnya melanjutkan.
Bentuk spirit 212 lainnya adalah mengawal jalannya Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 dan menentang segala kecurangan dalam proses demokrasi itu.
Menurut dia, menegakkan kebenaran dan mencegah kemunkaran tidak hanya saat pemilu, tapi juga setiap saat di mana pun dan kapan pun.
“212 adalah spirit untuk li’ilai kalimatillah, meninggikan kalimat Allah. Kalaupun ada kepala daerah yang kita dukung, ini bukan untuk meninggikan dia, tapi meninggikan kalimatillah,” tuturnya.
Ia juga mendorong presiden dan wakil terpilih dapat konsisten bekerja untuk rakyat dan pembangunan Indonesia, bukan untuk kepentingan politik tertentu.
“Kita akan terus menggemakan gerakan untuk mewujudkan Indonesia dan masyarakat adil makmur kepada siapapun yang berkuasa,” katanya.
Sebelumnya, secara terang-terangan, Slamet Maarif menegaskan bila partai politik, Badan Pemenangan Nasional (BPN) dan Prabowo – Sandi, semula menjadi alat kendaraan bagi PA 212 untuk kepentingan PA 212.
“Karena kemarin kita ikut dalam perpolitikan sebagai alat dan perjuangan kita,” kata Slamet Maarif, Senin (15/7/2019).
“Sekali lagi, kemarin itu partai-partai, BPN, Prabowo-Sandi itu adalah alat kendaraan perjuangan kita untuk menegakkan spirit 212,” imbuh Slamet Maarif.
Namun kini, alat kendaraan bagi PA 212 tersebut dinilai sudah macet lantaran Prabowo – Sandiaga gagal terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024.
Slamet Maarif meminta agar para alumni PA 212 berhenti memberikan dukungan terhadap Prabowo – Sandi dan mencari kendaraan lainnya yang baru untuk ditunggangi.
“Kalau alatnya sudah macet, kalau kendaraannya sudah rusak ya jangan dipaksain. Kalau kendaraannya sudah mogok ya jangan dipaksain kita naik, turun bareng-bareng cari kendaraan lain,” ungkap Slamet Maarif.
Slamet Maarif mengajak para alumni 212 untuk fokus dengan agenda politik berikutnya yakni Pilkada 2020. Momen tersebut diyakini dapat menjadi ajang untuk menegakkan perjuangan.
“Ayo jangan lupa 2020 ada Pilkada, dari sekarang kita fokus untuk menegakkan perjuangan kita, juga gak boleh lupa,” tegasnya.
Sebelumnya, Slamet Maarif juga meminta para menanggapi berlebihan kekalahan Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.
Slamet mengingatkan bahwa imam besar mereka adalah Rizieq Shihab yang kekinian berada di Arab Saudi. Bukan Prabowo yang berdomisili di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
“Jadi kalau anda masih ingin Prabowo jadi presiden, maaf, sudah selesai. Peluang itu sudah tidak ada. Dan saya ingin mengingatkan kepada alumni 212, bahwa imam kita bukan yang ada di Kertanegara, tapi yang ada di Makkah. Ini perlu dicatat oleh gerakan kita,” katanya. (sug/AIJ)
https://jogjainside.com/pa-212-setel...serentak-2020/
masih ada yg mau bayarin emang???






tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
3.9K
Kutip
58
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan