- Beranda
- Komunitas
- Female
- Wedding & Family
Rumahku Surgaku, Impian Semua Pasangan, Bagaimana mewujudkannya .... ?


TS
kelayan00
Rumahku Surgaku, Impian Semua Pasangan, Bagaimana mewujudkannya .... ?
Pernikahan Sesuatu Yang Sakral
Banyak yang menganggap pernikahan adalah sesuatu yang sakral. Itu sebabnya banyak pasangan yang melaksanakan ijab qabul ditempat-tempat yang dianggap suci. Ada yang di surau, di Mesjid, bahkan ada juga yang melaksanakannya di Tanah Suci Mekah.
Itu pula sebabnya, setiap pernikahan selalu diiringi dengan adanya pesta, hiburan dan terumata jamuan makan-makan yang kadang luar biasa mewah.
Biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit. Ada yang puluhan juta, ada yang ratusan juta, bahkan ada yang miliyaran.
Lantas, apakah semua yang sudah dilakukan menjadi jaminan bahwa pernikahannya akan langgeng hingga akhir hayat? Jawabnya bisa ya, bisa juga tidak.
Kita pasti sudah sering memelihat dan mendengar. Banyak pernikahan yang gagal di tengah jalan. Belum sempat rambut memutih, hayat masih di kandung badan, Namun pernikahan yang dibangga-banggakan berakhir di meja persidangan. Masalah kecil, yang seharusnya bisa termaafkan, bisa menjadi besar. Dan puncaknya, perceraianpun tidak bisa dihindari.
Kenyataan seperti ini memang pahit. Janji setia yang berkali-kali terucap semasa pacaran, berbagai impian yang sudah direncanakan untuk nantinya bersama mewujudkkan, tapi ternyata setelah menikah, setelah hidup bersama, bahtera yang ditumpangi tak mampu menahan gelombak dan angin, hingga kandas ke tepian. Lupa janji, lupa mimpi.
Rumahku bukan lagi menjadi surgaku, tapi berubah menjadi, rumahku nerakaku.
Kita bisa bandingkan orang tua zaman dulu. Kebanyakan dari mereka bisa mempertahankan pernikahan hingga hari tua. Padahal sebelumnya mereka tidak pernah pacaran. Tidak saling kenal pribadi masing-masing. Acara yang dilaksanakan pun serba sederhana. Tapi mereka bisa mempertahankan pernikahan dari awal hingga akhir.
Kenapa perbedaan ini bisa terjadi? Memang banyak hal yang menjadi sebab. Ada penyebabnya yang bisa dihindari, ada pula yang tidak bisa dihindari.
Populasi Manusia yang Semakin Banyak
Sebagaimana kita ketahui, manusia yang meninggal tidak sebanding dengan manusia yang lahir. Manusia yang meninggal lebih sedikit dari pada manusia yang lahir. Hal ini membuat manusia terus bertambah. Dan semakin banyak manusia yang ada di sekitar, semakin banyak pula manusia yang dipandang. Semakin banyak yang dipandang, semakin banyak pula yang menjadi bahan perbandingan dengan pasangan yang ada di rumah.
Lalu muculah satu istilah,rumput tetangga lebih indah ketimbang bunga di halaman sendiri.
Tuntuntan Persamaan Hak Antara Laki-Laki dan Perempuan
Di zaman sekarang wanita hampir ada di semua tempat dan jenis pekerjaan. Antara laki-laki dan perempuan tidak ada lagi perbedaan. Bekerja di tempat yang sama. Berkumpul di ruangan yang sama. Bicara, bercanda, tertawa, kadang makan-makan bersama.
Pergaulan laki-laki dan perempuan seolah menjadi hal biasa. Malah, banyak yang berpendapat bergaul dengan teman lawan jenis lebih menarik ketimbang bergaul dengan sesama jnis. Semula mereka hanya bicara masalah pekerjaan, lalu, lama-lama mereka mulai menyinggung ke masalah pribadi, masalah rumah tangga.
Kekurangan pasangan masing-masing pun diceritakan, seolah ingin berbagi. Dan tanpa mereka sadari, sebenarnya inilah awal kehancuran rumah tangga mereka.
Tuntunan Nabi Untuk Mencari Pasangan
Nabi pernah mengajarkan, dalam sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Perempuan dinikahi karena empat faktor. Karena hartanya, nasabnya, kecantikannya dan karena agamanya. Maka menangkanlah wanita yang mempunyai agama, engkau akan beruntung.” (HR. Bukhari, Muslim, Al-Nasa’i, Abu Dawud Ibn Majah, Ahmad Ibn Hanbal, dan Al Darimi dalam kitabnya dari sahabat Abu Hurairah ra).
Hadist ini mengisyaratkan bagaimana memilih jodoh yang baik. Meski Nabi mendahulukan harta, nasab, dan kecantikannya, namun dalam akhir hadist mengatakan bahwa sebaiknya memenangkan mereka yang baik agamanya. Hal ini menandakan bahwa sebenarnya agama merupakan kriteria paling utama.
Perempuan yang memiliki agama yang baik, dia bisa menjaga dirinya. Dia bisa membagi waktu untuk bekerja, untuk suami, untuk di rumah. Dia juga bisa membatasi pergaulannya, terutama pergaulan dengan laki-laki yang bukan mukhrimnya.
Begitu pula dengan laki-laki yang memiliki agama yang baik. Dia bisa memimpin istri dan keluarganya untuk mewujudkan rumah tangga yang Sakinah Mawaddah Warahmah. Dunia dan akhirat.
Tapi ada sebuah peristiwa, baru saja terjadi.
Seorang teman tetangga dekat rumah. Dia bertengkar dengan istrinya. Sang istri lari dari rumah, lalu bersembunyi di rumah tetangga yang masih merupakan keluarga sang suami. Sang suami mencari, ketemu. Lalu sang suami pun memukulnya, menghajarnya.
Beberapa hari kemudian sang suami menceraikan istrinya. Padahal, semua warga sekitar tau, sang suami tersebut lulusan pondok. Mempunyai pengetahuan tentang agama. Rajin sholat. Kadang menjadi imam di mushala dekat rumah. Bulan Ramdhan juga menjadi imam sholat tarawih.
Soal agama, sepertinya tidak diragukan lagi. Tapi kenapa dia masih bisa melakukan hal kejam seperti itu? Sebelumnya, teman tetangga dekat rumah tersebut, dia sering cerita tentang teman sekolahnya yang dulu, yang rutin chat dia. Mungkin orang ke tiga inilah yang membuat pertengkaran kecil dengan istrinya berubah menjadi besar.
Orang ketiga memang berbahaya dalam keutuhan sebuah rumah tangga.
“Rumahku Surgaku, Impian Semua Pasangan, Bagaimana Mewujudkannya ....?”
Gansit, yang kebetulan mampir,
yuk berbagi, siapa tau ada solusi untuk mewujudkan,
“Rumahku surgaku, bukan sebaliknya Rumaku Nerakaku .... “
yuk berbagi, siapa tau ada solusi untuk mewujudkan,
“Rumahku surgaku, bukan sebaliknya Rumaku Nerakaku .... “
Makasih sebelumnya.
Diubah oleh kelayan00 29-07-2019 06:49






YenieSue0101 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
3.1K
107


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan