- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Cooking & Resto Guide
Yang Syeger - Syeger Musti Berkuah Banyak? Nggak Harus..


TS
powerpunk
Yang Syeger - Syeger Musti Berkuah Banyak? Nggak Harus..


Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.


Ngomongin yang syeger - syegerpasti kita langsung terpikir minuman dengan es yang banyak atau makanan berkuah yang menggoda selera. Tapi bagi saya, makanan yang menggoda selera dan syeger nggak harus selalu es dan berkuah. Masih banyak makanan lain yang bikin air liur mengucur meski nggak berkuah banyak, saking menggodanya untuk dinikmati.
Lahir dikota yang terkenal dengan bakso dan mie ayamnya, membuat saya sangat tergila - gila dengan kedua menu makanan berkuah tersebut. Beneran tergila - gila? Iya, ini sebagai bentuk "dendam" saya karena dulu waktu saya masih kecil, meski disekitar saya banyak orang berjualan bakso dan mie ayam, saya jarang makan keduanya karena kemampuan ekonomi keluarga saya yang pas - pasan.
Spoiler for Bakso kampung, sedikit kuah, banyak mie kuning:
Sekarang, saat saya sudah bekerja dan berkeluarga, ibarat mau makan bakso dan mie ayam setiap hari pun rasanya bisa keturutan. Toh, saya juga nggak ada bosan - bosannya sama kedua makanan tersebut. Cuman masalahnya, seperti kebanyakan orang Indonesia lainnya, rasanya belum makan kalau belum makan nasi, sehingga oleh alasan itulah saya tidak makan bakso dan mie ayam setiap hari. Paling, seminggu bisa 2 sampai 3 kali, biasanya saya mampir selepas pulang kerja. Itupun, setelahnya saya masih makan nasi lagi.

Seperti kebanyakan daerah lain, pedagang bakso dan mie ayam disekitar tempat tinggal saya juga banyak. Mulai dari yang gerobak dorong, sampai dengan yang ada di mallpun ada. Tinggal pilih yang sesuai selera dan harga tentunya. Kalau saya sendiri sih lebih suka bakso dan mie ayam yang rasa dan presentasi penyajiannya mirip atau mendekati dengan rasa dan penyajian bakso dan mie ayam yang ada dikampung. Bakso dan mie ayam dari kampung halaman saya itu cirinya porsinya penuh tapi kuahnya tidak seberapa banyak.
Spoiler for Bakso Wonogiri:
Menurut saya, hal itu bisa mengingatkan saya tentang memori masa kecil saya, yang hanya bisa makan keduanya setahun sekali pada saat lebaran, atau saat - saat tertentu saat orang tua saya mendapat rezeki lebih. Untungnya, disekitar saya ada beberapa penjual bakso dan mie ayam yang sesuai dengan keinginan saya. Yang satu, namanya "Bakso dan Mie Ayam Wonogiri". Setelah saya tanya - tanya yang jualan memang orang satu kampung dengan saya. Maka tak heran kalau rasa, porsi, penyajian, bahkan kecap dan mangkok yang digunakan sama persis dengan bakso dan mie ayam yang dijual dikampung.
Spoiler for Mie ayam Rindu Malam:
Yang kedua, namanya "Bakso dan Mie Ayam Solo, Rindu Malam". Dikota saya, bakso ini memiliki 2 cabang. Untuk cabang pertama tempatnya sangat strategis sehingga tak pernah sepi pembeli, baik itu siang, sore, bahkan malam sekalipun. Di cabang kedua, karena buka belum lama ini dan tempatnya kurang strategis sehingga masih belum seramai cabang satunya. Setelah saya tanya - tanya, penjualnya masih satu wilayah juga dengan kampung saya, meski beda kabupaten. Ditempat ini, rasa dan porsinya mirip dengan bakso dan mie dikampung meski untuk penyajiannya ditambah dengan krupuk pangsit, yang tidak ada pada bakso dan mie ayam kampung.


Disclaimer : Asli tulisan TS
Sumur Gambar : Dok. Pribadi
Spoiler for Jangan di scan:

0
450
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan