Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

UrangPaDAngAvatar border
TS
UrangPaDAng
Kenangan di Hari Terakhir
Kenangan di Hari Terakhir

Bu Puti,umurnya sudah mencapai 80 tahun.Meskipun suaminya sudah meninggal,Anaknya hebat-hebat,Pegawai BUMN,Guru,bahkan kontraktor sukses Ibukota.

Hari tua,dia menunggu ajal menjemput,sepi dirumah sendirian.Memang anaknya banyak yang sukses di Kota ini,tetapi mungkin mereka sibuk sampai-sampai disaat sakit tidak ada yang menjenguk satupun.
“Ki , Diki,” gumamnya sendirian.
Diki adalah anak kesayangannya,sibungsu. Terakhir dia ingat melihat wajah anaknya itu 10 Tahun lalu.sebuah kesalahpahaman membuat dia tidak mau menjenguk ibunya.

25 tahun lalu rumah tua ini sebuah rumah yang ramai,4 orang anaknya selalu bercengkrama ditemani almarhumah suaminya dulu.
Si Topan anak lelaki tertua,segera akan tamat kuliah fakultas teknik ternama,mungkin juga dia akan segera menikah,karena sudah sering dibawanya kekasih hatinya kerumah ini.
Anak itu cantik,baik,dan beragama.
Si fitam anak perempuannya,begitu cantik, sudah bertunangan dengan pria bekerja sebagai kontraktor di Ibukota dengan proyek bermilyar-milyar.
Fitri,anak ketiganya akan melangsungkan pernikahan bulan depan dengan Putra,pegawai tambang batubara.Meski gajinya pas-pasan,tetapi fitri bisa mandiri dengan penghasilannya sebagai guru di negeri Payakumbuh.
Terakhir Diki,sibungsu kesayangannya,akan segera tamat sekolah.

Tapi....
Kebahagian itu hanya bisa terkenang di pikirannya.
Sepi sendirian dirumah ini,hanya si Fitri yang selalu perhatian pada dirinya.Sekali seminggu dia akan datang ke Padang,melihat dirinya.
Dulu pernah fitri mengajak Ibunya untuk tinggal dirumah dinasnya di Payakumbuh,tetapi ibu Puti tidak betah karena teringat kenangan hangatnya rumah di Padang.Malam hari dia kabur sendirian dari rumah Fitri menuju rumahnya di Padang.
Fitri akhirnya berserah atas keputusan Ibunya,sambil berharap abang-adik dia yang berada di Padang selalu perhatian pada Ibunya.
Tetapi apadaya, Topan selalu takut pada istrinya.Calon istrinya yang dulu disangka Ibu Puti Baik dan ramah berubah menjadi Bawang Merah yang kejam.Dulu topan pernah membawa ibunya kerumah,tetapi istrinya selalu naik pitam karena biaya harian jadi naik serta kamar untuk anaknya semakin sempit,bahkan pernah menyuruh Ibu untuk tidur diruangan tamu.Topan yang lemah dan takut pada istri tidak berdaya meskipun dialah imamnya dirumah itu.
Sifitam?terlalu larut pada kehidupan ibukota,dia hanya memikirkan kesenangan duniawi,ibunya hanya dianggap penganggu saat ditelepon.Balik ke Padang dia tidak pernah lagi,bahkan saat Ibu Puti sakit parah karena stroke dia acuh dan tak acuh.
Diki?anak kesayangannya, karena sebuah kesalahpahaman dalam menasehati mencari calon istri,sudah 10 tahun ini dia tidak mau menemui meski berada dikota yang sama .
wajahnya seperti apa sekarang?siibu tidak tahu.Ada yang bilang jenggotnya sudah panjang dan dia berkupiah haji sekarang.

Pikirannya melayang,siibu hanya berlinangan airmata memikirkan betapa bahagianya dia dan suami beserta anak-anaknya dahulu dirumah ini.
Perih saat nyawa dicabut,tetapi semoga saja Anak-anakku akan hadir semua besok di Hari Pemakamanku.

Cerita pendek oleh Urangpadang
Sayangi selalu orangtuamu
Diubah oleh UrangPaDAng 27-07-2019 11:44
kedjajaanbangsaAvatar border
ih.sulAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan 3 lainnya memberi reputasi
4
704
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan