- Beranda
- Komunitas
- News
- Sejarah & Xenology
Kerajaan Sedang, ketika penjelajah Perancis mendirikan negara di pedalaman Vietnam
TS
dragonroar
Kerajaan Sedang, ketika penjelajah Perancis mendirikan negara di pedalaman Vietnam
Spoiler for map:
Kerajaan Sedang (bahasa Prancis: Royaume des Sedangs; Vietnam: vương quốc sedang) adalah sebuah entitas politik yang didirikan pada paruh akhir abad ke-19 oleh seorang petualang Prancis, Charles-Marie David de Mayréna, di sebuah kawasan yang sekarang masuk wilayah Vietnam.
Spoiler for Marie-Charles David de Mayréna:
Marie-Charles David de Mayréna (juga dikenal sebagai Charles-Marie David de Mayréna dan Marie I, Raja Sedang; lahir di Toulon, Prancis, 31 Januari 1842 – meninggal di Pulau Tioman, Malaya Britania, 11 November 1890 pada umur 48 tahun) adalah seorang petualang eksentrik asal Prancis yang mendeklarasikan diri menjadi raja Sedang di utara Dataran Tinggi Tengah di wilayah yang sekarang menjadi bagian dari selatan Vietnam.
De Mayréna lahir Toulon. Ia pergi dari Paris ke Jawa pada Juni 1883. Pada tahun berikutnya, ia diusir dari Hindia Belanda. Ia kembali ke Paris dan ikut kapal persenjataan menuju Aceh. Saat kembali ke Hindia Belanda, ia berhenti di Vietnam dan memulai sebuah penanaman. Pada 1888, Raja Siam mulai mengklaim barat teritori Prancis. Gubernur-Jenderal Indochina Prancis menyepakati proporsal dari Mayréna untuk memimpin ekspedisi menuju wilayah pedalaman dalam rangka menegosiasikan perjanjian dengan suku lokal.
Namun saat sampai, ia membujuk beberapa kepala suku untuk membentuk Kerajaan Sedang dengan dirinya sendiri sebagai raja. Mayréna, para pendukungnya dan beberapa anggota suku mengklaim bahwa suku-suku tersebut bukanlah vassal dari kaisar Annam (Vietnam) dan sehingga dapat membentuk kerajaan mereka sendiri. Kerajaan Sedang didirikan saat Mayréna dipilih menjadi Raja oleh para kepala suku Bahnar, Rengao, dan Sedang di desa Kon Gung pada 3 Juni 1888. Ia kemudian memegang sebutan dan gelar Marie Pertama, Raja Sedang.
Kerajaan Sedang berakhir saat Raja Marie Pertama (yang sebelumnya menjadi mualaf dan menikahi beberapa wanita lokal) meninggal dalam keadaan misterius (beberapa laporan mengklaim bahwa ia diracun, digigit ular atau bertikai) pada 11 November 1890 di Tioman, Malaya.
sumber 1
sumber 2
yoseful memberi reputasi
1
687
4
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan