Salam yang di sana..
seseorang yang terdiam di antara hati yang tak pasti tapi setiap saat seperti kembali memluk..

Kehangatan hatiku dalam menatapmu
kehangatan tatapanmu yang tanpa memakai hatimu..
Sampai kapan lirikan itu akan hilang..
terhapus hujan
terhapus embun
terhapus musim yang kita sebenarnya tidak rasakan..

Apakah hal itu membekas di hatimu
Apakah pandangan itu telah sampai memeluk perasaanmu..
Apakah kau mengingat aku di saat malam membimbing langkahmu dalam melupakanku..

Akulah getaran itu tapi kau menolaknya..
kau yang memandangku kau yang berbohong atas ketidakberdayaanmu yang berpura pura mengabaikanku..

Lalu...
kau lanjutkan lagi tatapan itu di saat manusia saling terjaga oleh waktu..

kau memandangku diam diam di antara udara yang mengalir
Kau memandangku diam diam di antara bunga yang bermekar

kau menatap mataku diam diam di antara perasaanmu yang bimbang..

Apakah itu sebuah hal dimana aku harus mendekatimu atau melupakanmu dari permainan perasaan ini..

Sampai kapan ini akan berbuah atau bisa jadi mati karena lama tak terucap di antara bibir kita berdua..

Kau bahagia melihatku,,
Akupun juga..
Kau diam saat bersamaku,,
Akupun apalagi..

Lalu kisah macam ini..
Kenapa sang maha cinta membuat hal ini diantara kita yang awalnya orang asing lalu saling jatuh hati hanya karena sekilas pandangan mata..

Ini bodoh tapi kenapa aura dari kisah gila ini begitu dalam...

Kau tidak ingin aku pergi
Aku tidak ingin kau pergi

tapi disaat takdir memberi kita kesempatan untuk duduk berdua..
kenapa kalimat indah itu malah hanya jadi diam yang tak bersuara di antara kita..


semoga kau bisa mengerti jika aku rindu dan kau juga..
Maka lebih baik kirim salamlah kepada tuhan,agar nantinya kita bisa di beri anugerah dari doa kita sendiri
bahwa aku rindu kaupun rindu...

Ya...
tatapan asing itu menjadikan hati kita berantakan