

TS
Surobledhek746
Apa Kabarmu Guru, Kau Akan Digantikan Guru Asing
Quote:
Presiden Jokowi, setelah sukses dengang Investor asing masuk ke Indonesai, kemudian tenaga kerja asing, lalu Rektor dan dosen. Selanjutnya guru dan staf sekolah asing akan datang ke Indonesia. Bagaimana nasibmu para guru honor dan kontrak serta apalagi sebutanmu?
Barangkalk kita harus mawas diri. Adakah yang salah dengan orang pandai di negeri kita ini hingga mereka harus digantikan oleh orang asing? Saya rasa sepertinya tidak ada. Bisa dibayangkan, jika setiap tahun ada berapa lulusan dari program doktor yang lulus, prgram master, dan sarjana yang tidak sedikit. Mereka akan dikemanakan?
Persaingan, berebut makan? Bukan takut kalah bersaing dengan mereka, nyatanya generasi terbaik bangsa mampu berkompetisi dengan asing. Sekian ratus juta penduduk Indonesia apakah masih kurang, hingga harus di datangkan orang asing mengisi pekerjaan dalam negeri. Haruskah mereka jadi TKI?
Ketika beberapa waktu yang lalu, belum lelah para guru demo meminta kenaikan gaji dan pengakuan untuk segera diangkat menjadi PNS, kini terdengar wacana tahun 2020 didatangkan rektor dan dosen asing. Betapa teririsnya perasaan mereka. Setelah sukses, mungkin saja guru-guru asing.
Pemain bola sudah banyak diisi oleh orang asing, nyatanya kalah juga. Artis asing, iklan ganteng asing. Apalagi yang tidak asing?
Masih segar dalam ingatan kita, keluhan guru tentang dua puluh tahun mengabdi menjadi guru honor, kemudian karena kebijakan sertifikasi mengharuskan guru negeri mengajar 24 jam. Guru honor dibayar Rp 15.000 per tatap muka satu jam pelajaran berbagi jam pelajaran. Akan makin tercekik. Dan akan kehabisan air mata. Menangis di tengah malamnya.
Perhatikan penghasilan guru honor mengajar 24 jam pelajaran dikalikan empat pekan kali Rp 15.000 maka sebulan Rp 1.440.000. Apakah yang seperti ini sudah sesuai dengan UMR? Seorang sarjana. Kadang hingga tengah malam mempersiapkan perlengkapan pembelajarannya. Tugasnya mencerdaskan anak bangsa. Yang katanya di tangan gurulah generasi selanjutnya dicetak.
Lalu, dengan embel-embel alasan mengajar dan mendidik adalah ibadah, mereka tidak kenyang dengan ucapan guru mulia adalah dengan berkarya. Nasib mereka akan seperti apa?
Pada kenyataanya, setelah jam pelajaran tempat guru honor mengajar diisi oleh guru negeri yang baru atau pindahan. PHK sepihak, tanpa salah tanpa cacat. Tak sepeser rupiah pun mereka menerima santunan. "Maaf, Bu. Jam pelajaran sudah penuh. Kami mohon maaf tidak bisa berbagi jam pelajaran dengan Ibu."
Betapa hati guru honor mana yang tak teriiris. Sarjana pendidikan setelah berjuang bekerja, yang katanya mencerdaskan anak banga. Di lempar seperti kotak sampah. Setelah sekian lama jadi pahlawan tanpa tanda jasa.
Oleh karena itu, semoga masalah guru honor yang menuntut untuk segera diangkat menjadi PNS diperhatikan. Pun, honor mereka dari dana BOS ditambah. Tidak seperti sekarang dibatasi. Jadi kepala sekolah juga memgalami kesulitan untuk melakukan kenaikan. Takut diperkarakan.
Sementara, nasib guru honor gajinya masih lebih tinggi dari buruh pabrik dan kebon. Padahal mereka adalah sarjana.
sumber1,sumber2,sumber3






alizazet dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.3K
46


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan