Setiap tanggal 23 Juli setiap tahunnya merupakan hari yang spesial untuk seluruh anak Indonesia. Agan Sista tau apa penyebabnya? Yap Benar, GanSis! Tanggal 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional. Peringatan Hari Anak Nasional merupakan momentum tepat banget deh bagi Agan dan Sista nostalgia masa-masa kecil, selain itu Hari Anak Nasional juga momen yang tepat untuk mengingat tentang pentingnya melindungi hak-hak anak.
Nah, ngomong-ngomong soal Hari Anak Nasional, kita intip dulu yuk sedikit fakta-fakta yang ada mengenai Hari Anak Nasional!
Dicetuskan oleh Presiden ke-2 Republik Indonesia pada Tahun 1984
Munculnya perayaan Hari Anak Nasional bukanlah suatu hal yang tiba-tiba, GanSis. Peringatan ini pertama kali hadir pada saat Soeharto memikirkan nasib anak-anak Indonesia pada masa itu. Beliau menganggap bahwa anak-anak Indonesia adalah aset yang sangat berharga bagi Indonesia dan tentunya layak untuk dilindungi hak-haknya. Nah, maka melalui Keputusan Presiden No.44 Tahun 1984 Soeharto pun menetapkan tanggal 23 Juli sebagai Hari Anak Nasional.
Tema yang Berbeda Setiap Tahun
Setiap tahunnya, perayaan Hari Anak Nasional ini mengangkat tema yang berbeda-beda, GanSis. Tapi walaupun berbeda-beda, semuanya memiliki akar yang sama, yaitu mengenai kepedulian pada nasib anak Indonesia agar terus lebih baik. Pada tahun 2018 HAN mengangkat tema GENIUS (Gesit, Empati, beraNI, Unggul, Sehat), sedangkan pada perayaan HAN di tahun 2019 ini tema yang diangkan adalah Peran Keluarga dalam Perlindungan Anak.
Capai 90% | Anak Indonesia Termasuk yang Paling Bahagia di Dunia
Terdapat sebuah survei yang dirilis oleh Varkey Foundation pada 2017, isinya mengatakan bahwa anak Indonesia masuk ke dalam jajaran paling bahagia di dunia dari 140 negara. Bahkan rata-rata kebahagiaan anak Indonesia hingga mencapai 90% loh! Angka ini merupakan angka tertinggi dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Ternyata kebahagiaan anak ini dipengaruhi oleh banyak faktor, GanSis. Misalnya adalah kesehatan fisik serta mental, dapat bersosialisasi dengan kawan sebaya dan memiliki hubungan baik dengan keluarga. Pokoknya pas banget deh sama jargon HAN 2019, "Kita Anak Indonesia, Kita Gembira".
Sayangnya Masih Banyak Anak yang Putus Sekolah dan Buta Huruf
Walaupun anak indonesia termasuk yang paling bahagia, tapi ternyata masih banyak anak yang mengalami putus sekolah dan buta huruf, GanSis. Berdasarkan Profil Anak Indonesia 2018 yang dikeluarkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mencatat sebanyak 30,5 persen atau 79,6 juta jiwa penduduk Indonesia adalah anak-anak dari rentang usia 0-17 tahun. Dari sekian banyak anak calon penerus bangsa, sebanyak 1,17 persen anak usia 7-17 tahun berstatus putus sekolah. Bahkan terdapat 10,53% anak yang mengalami buta huruf pada umur 5-17 tahun. Jumlah ini tak bisa dibilang sedikit, GanSis.
Maka Kita Harus Dukung Program Unggulan Pemerintah dalam Entas Masalah Anak
Selain peduli pada pendidikan anak-anak Indonesia, pemerintah juga berupaya untuk menekan angka kekerasan yang terjadi pada anak-anak Indonesia, GanSis. Salah satu upayanya adalah dengan adanya program unggulan bernama Three Ends. Yaitu program yang berupaya dalam mengakhiri mata rantai kekerasan pada anak serta perempuan, perdagangan bebas serta kesenjangan ekonomi. Pokoknya program yang sudah berjalan dari tahun 2015 ini bertujuan untuk mewujudkan Indonesia Layak Anak (IDOLA) demi kemajuan bangsa.
Itu dia, GanSis, beberapa fakta-fakta yang ada di balik perayaan Hari Anak Nasional 2019. Oleh karena itu Hari Anak Nasional hendaknya dimaknai sebagai hari yang membahagiakan untuk anak-anak
Selamat Hari Anak Nasional!
SUMBER
