Walikota Malang Drs. H. Sutiaji dan Wakil Walikota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko telah mencanangkan visi The Future of Malang sebagai pembangunan Kota Malang yang Bermartabat. Visi yang dibangun dari ikhtiar pemahaman terhadap karakter dan potensi kota ini diharapkan dapat menjadi “wajah baru” Kota Malang di masa mendatang. Ada 6 konsep yang akan dibangun, yakni Malang City Heritage, Malang Creative, Malang Halal, Malang 4.0, Malang Service, dan Malang Nyaman.

Malang City Heritage berangkat dari upaya penegakan regulasi cagar budaya. Pemerintah Kota telah menerbitkan Perda1/2018 tentang Cagar Budaya untuk meningkatkan perlindungan keberadaan cagar budaya serta menjadi payung hukum terhadap upaya pelestariannya. Melalui Malang City Heritage ini akan dikembangkan tujuan wisata dan paket wisata heritage. Di Kota Malang memang banyak tujuan wisata warisan masa lalu yang menawan, seperti Kayutangan, Sentra Batik, Pecinan, Kauman, museum, Ijen Boulevard, alun-alun, dan sebagainya.



Masyarakat dan berbagai komunitas juga telah terlibat sejak perencanaan hingga pengawasan sehingga menimbulkan rasa memiliki. Sama halnya dengan keterlibatan perguruan tinggi, media, dan pelaku bisnis. Kehadiran mereka dapat mendorong lahirnya terobosan-terobosan inovasi dalam setiap aspek pelestarian sejarah dan budaya Kota Malang. Konsep kedua, Malang Creative, tergambar pada penetapan Roadmap Ekonomi Kreatif 2018-2022 yang menjadi peraturan Walikota. Ini merupakan modal membangun ekonomi kreatif sebagai salah satu katalis pertumbuhan ekonomi bersama sektor pariwisata. Sejak 2015, komitmen dan fasilitasi pengembangan ekonomi kreatif di Kota Malang mengalami akselerasi yang signifikan. Kota Malang bahkan pernah menjadi tuan rumah Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) pada 2016.

Lantas konsep berikutnya, Malang Services, diwujudkan dalam penegakan Perda dan Tertib Hukum, Membangun Sistem Kelembagaan yang efektif, Mendorong Meritokrasi Manajemen Aparat Sipil Negara, dan Percepatan Integrasi Teknologi informasi. Sebagai informasi, Kota Malang mungkin menjadi kota pertama di Indonesia yang telah mengembangkan lebih dari 60 aplikasi untuk fungsi administrasi pemerintahan maupun layanan publik.



Malang 4.0 menjadi bentuk kesadaran datangnya era Revolusi Industri 4.0. Oleh karena itu, Kota Malang berkomitmen mengoptimalkan karakteristik uniknya sebagai Kota Pendidikan untuk menjawab tantangan penguasaan teknologi informasi, efisiensi bisnis, Internet of Things, dan rekayasa robotika yang menjadi karakteristik era Revolusi Industri 4.0. Selain mengembangkan tujuan wisata dan paket wisata heritage, Kota Malang juga akan mengembangkan pariwisata halal yang masuk dalam konsep Malang Halal. Melalui konsep ini, Kota Malang akan mengembangkan destinasi wisata dan kuliner halal, menyelenggarakan event wisata halal, melakukan kerjasama pencapaian standar hotel halal, penguatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata halal, sampai promosi wisata halal.

Kelima konsep tadi semakin lengkap dan sempurna dengan adanya Malang Nyaman. Melalui konsep ini, Kota Malang akan melakukan pengendalian pemanfaatan ruang, pengelolaan transportasi modern, revitalisasi sistem drainase, pengelolaan kawasan permukiman Daerah Aliran Sungai (DAS) dan kawasan kumuh, penyediaan sarana dan prasarana kota yang nyaman, pengelolaan air minum, sampah, dan limbah, hingga pemenuhan target 20 persen kebutuhan Ruang Terbuka Hijau publik. Tak mengherankan jika Kota Malang meraih penghargaan Adipura setiap tahunnya. Pada tahun 2018 lalu, Kota Malang dinobatkan sebagai kota yang mempunyai kualitas udara bersih dari Clear Air Asia. Dengan segala kelebihan itu, Kota Malang menjadi sangat kondusif dan memberikan rasa nyaman bagi siapa pun untuk berinvestasi.