- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
LEBARAN BETAWI 2019, Wujud Pelestarian Budaya Warga Jakarta


TS
az.freak
LEBARAN BETAWI 2019, Wujud Pelestarian Budaya Warga Jakarta
LEBARAN BETAWI 2019

Betawi, suku asli orang Jakarta saat ini sedang merayakan hari lebaran di Monumen Nasional. Acara yang berlangsung sejak 19 hingga 21 Juli ini tengah berada di acara puncak. Bertepatan pada hari minggu, pengunjung ramai berdatangan baik yang sengaja datang untuk milihat langsung acara Lebaran Betawi 2019 atau pun yang tak sengaja lewat dari aktivitas HBKB (Hari Bebas Kendaraan Bermotor). Acara ini diselenggarakan di Monas sebagai icon dan identitas warga Jakarta. Saya sempat bertanya pada salah satu pengunjung, Anto (26) ia sengaja datang ke monas untuk melihat-lihat pameran rumah-rumah adat betawi. Sementara Rina (29) ia pun tak sengaja sedang car free day kemudian mampir ke Monas karena dari kejauhan ada keramaian dan ternyata ada Lebaran Betawi.
Pada acara Lebaran Betawi 2019 ini, mempertunjukkan rumah khas masyarakat Betawi mulai dari pintu masuk ada rumah dari Jakarta Timur, lalu di sebelahnya ada Rumah Jakarta Barat, sementara di seberangnya terdapat rumah dari Kepulauan Seribu dan Jakarta Selatan.

Saya yang tak sengaja datang karena sedang CFD-an, agak kesulitan untuk masuk karena di hari puncak sangat ramai terlebih saya membawa sepeda. Maklum saya sebelumnya tidak tahu kalau ada acara ini. Karena penasaran, langsung saja masuk.
Dari rumah yang ada di tiap kota administrasi, di dalamnya juga terdapat booth foto berupa replika rumah-rumah adat betawi yang menggambarkan setiap kecamatan dari wilayah administrasi tersebut. Jelas hal tersebut dimanfaatkan oleh warga yang berkunjung untuk berpose di depan replika rumah betawi. Selain itu juga pengunjung disuguhkan dengan musik-musik khas betawi seperti gambang kromong.
Mengusung konsep lebaran, pengunjung seolah diajak untuk benar-benar berlebaran dengan berkunjung ke setiap rumah-rumah warga antar kecamatan yang ada di wilayah administrasi, mereka bersalaman dengan penghuni rumah seperti walikota dan pak camat disana. Bukan cuma itu, di tiap-tiap rumah juga terdapat berbagai cemilan khas betawi, seperti rengginang, kembang goyang, kue cincin dan masih banyak lagi. Karena saya sedikit kerepotan membawa sepeda alhasil tidak bisa masuk ke dalam tiap rumah administrasi. Bisa saja sih tapi sepertinya akan merepotkan pengunjung yang lain.

Selain 4 kota administrasi yang saya sebutkan di atas ternyata juga ada panggung utama yang lumayan besar untuk menghadirkan hiburan untuk para pengunjung, sementara di sisi kiri panggung terdapat rumah administrasi dari Jakarta Utara dan di sebelah kanan panggung terdapat rumah administrasi dari Jakarta Pusat. Nah di rumah Jakarta Pusat ini ada yang unik yakni adanya replika JPO yang sempat viral karena designnya yang artistik, selain itu juga terdapat halte MRT. Dua icon itu dipilih untuk menggambarkan perubahan Kota Jakarta khususnya di Jakarta Pusat yang semakin baik dari segi fasilitas.

Karena perut sudah semakin lapar, saya memutuskan untuk keluar dan mencari makan di sekitar CFD, tapi sebelum keluar ternyata ada yang memikat saya yakni di rumah kepulauan seribu. Penataan rumah-rumah dan taman jauh lebih rapi dibandingkan dengan yang lain. Berasa di pulau jadinya.

Saya sebagai salah satu pengunjung yang juga masyarakat Jakarta yang lahir di Jakarta cukup senang dengan adanya acara ini sebab dengan adanya acara tersebut kita bisa lebih mengenal kebudayaan asli warga Jakarta yang nyata dewasa ini sudah semakin tergerus oleh budaya luar. Ini adalah suatu bentuk pelestarian yang harus dilakukan secara rutin guna mempertahankan budaya untuk anak cucu nanti.
Selamat Lebaran Gan Sist..
0
518
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan