Teknologi-teknologi pengamanan ganda untuk kendaraan tampaknya belum begitu banyak diterapkan oleh sebagian besar pengguna kendaraan di negeri ini, sebab beberapa pengamanan ganda rupanya masih saja dapat di tembus oleh cerdasnya begal-begal di Indonesia. Sebagian besar masyarakat sekarang masih mengandalkan cara lama yakni kunci stang kanan ataupun alarm sensor.

Hanya beberapa teknologi pengamanan ganda tertentu yang dipercaya masyarakat Indonesia karena tingkat keamanannya yang tinggi untuk menjaga kendaraan. Dua teknologi tersebut yakni Key-less motorcycle dan Alarm. Terlepas dari tingkat keamanannya ternyata kedua pengamanan ganda tersebut memiliki kelemahan. Untuk key-less motorcycle sendiri kelemahannya yakni cukup mahal dan tidak bisa dijangkau semua golongan sedangkan untuk alarm masih bisa dibypass oleh kepandaian begal-begal tertentu dan bisa dengan mudahnya motor agan diraib jika agan jauh dari lokasi agan menaruh motor sehingga suara alarm terdengar samar-samar.

Berawal dari kekecewaan dengan pengaman ganda termahal

Diluar negeri tepatnya di Eropa dan USA telah hadir solusi terbarukan yg membuat begal berpikir tiga kali untuk meraib kendaraan kesayangan agan yaitu Skunk Lock. Skunk lock tercipta dari dua orang entrepreneur Daniel Idzkowski dan Yves Perrenoud yg kecewa kendaraannya terkena Begal padahal dia sudah menggunakan pengamanan ganda berupa gembok seharga $100 yang merupakan gembok dengan tingkat keamanan terbaik.

Lalu bagaimana mekanismenya? Mengapa bisa membuat begal menyesal?


Lihat saja dari namanya. Skunk lock ini didesain untuk membuat siapapun yang mencoba memotongnya jera, karena gembok ini menghasilkan reaksi kimia ketika dicoba dipotong. Reaksi kimia tersebut berakibat fatal karena menimbulkan bau yang tidak bisa dijelaskan dan menurut beberapa orang yang sudah melakukan eksperimen di youtube katanya baunya sangat-sangat ttidak pantas dan tidak sedap. Reaksi kimia ini diklaim membuat pelaku menjadi mual dan muntah mulai dari gesekan pertama (menggesek untuk memotong gembok ini). Dalam konsentrasi yang kelewatan yaitu ketika pelaku benar-benar berusaha memotongnya dapat menyebabkan pelaku pingsan hingga terkapar begitu juga dengan pemilik gemboknya jika mencoba-coba memotong gembok ini.