Celetukan semacam itu kerap mimin dapat ketika emak tahu mimin lagi menjalin kasih dengan seorang perempuan dari daerah P (samaran agar gak melanggar SARA). Emak bersikeras melarang.

"Sudah banyak contohnya. Tu lihat istri bang Komar. Istri bang Juned. Itu baru beberapa nak. Banyak contoh yang lain." Tutur emak ketika berusaha memberikan argumentasi.

Mimin berpikir kenapa ya begitu mudah men-GENERALisir sesuatu. Mentang-mentang si A berkelakuan buruk lantas dengan entengnya membawa-bawa nama daerah. Nama daerah ikut-ikutan di-labeli buruk. Mimin yakin agan semua juga pernah mendengar orang-orang ngomong seperti:
"Orang daerah M itu kasar-kasar."
"Orang dari kota B itu halus tapi nusuk."
"Orang dari kabupaten J itu gak setia sama pasangan."

dan yang serupa lainnya...

DUh! Please pake banget. Tolong dong berhenti berpikiran sempit seperti itu. Beberapa yang berbuat salah tetapi janganlah nama daerah juga ikut diseret dan dibawa-bawa. Sehingga membuat larangan generalisir kayak emak mimin. Gak boleh nikah dengan orang dari daerah P karena berdasarkan cuplikan perbuatan buruk beberapa orang lain. Emang semua orang dari daerah P itu buruk? ya Pasti nggak lah kan.


Coba kita renungkan lagi gan. Melengketkan sifat buruk pada suatu nama derah karena perbuatan beberapa oknum itu pertanda kita belum dewasa. Berhentilah melakukan hal demkian.
Tak baik untuk kehidupan berkeluarga, bertetangga, berbangsa dan bernegara

Ada yang setuju dengan pikiran mimin. Minta cendol dan tanggapannya ya ^_^. Kalau ada kekurangan maaf ya. Mimin baru belajar nulis di kaskus. Semua bentuk kritik dan saran akan diterima dengan senang hati.