Di dunia politik kita sedang heboh dengan pertemuan Jokowi dan Juga Prabowo yang melakukan rekonsiliasi setelah pemilu berlalu. Babak panjang dari pilpres usai setelah permohonan dari capres dan cawapres no urut 2 yaitu Prabowo-Sandi terkait kecurangan pilpres ditolak MK karena tidak cukup bukti dan hasilnya sudah dapat diketahui bahwa capres dan cawapres nomor urut 1 yaitu Jokowi-KH. Ma'ruf Amin menjadi pemenang Pemilu Presiden 2019. Dalam pertemuan tersebut Prabowo memberi ucapan selamat pada Jokowi dan menyerukan kembali persatuan indonesia.


Namun tanggapan dari pendukung ternyata beragam, ada yang mendukung dan ada juga yang tidak terima dengan tindakan yang dilakukan oleh Prabowo karena dianggap mengkhianati Perjuangan mereka selama ini sehingga ada yang menyerang akun partai gerindra yang merupakan partainya Prabowo dan juga akun media sosial Prabowo itu sendiri. Dari Mendukung menjadi Pembenci, itulah kondisi yang dapat digambarkan. Dulu mereka mendukung mati-matian dan sekarang bertindak sebaliknya, Seperti hal itu memang sudah biasa terjadi di dalam kehidupan kita sehari-hari.

Tak ada pendukung abadi, yang ada hanyalah pendukung sementara. Hal ini karena adanya persamaanlah yang menyebabkan seseorang bisa di dukung, saat dianggap bersebrangan tak jarang di caci maki dan diperlakukan hal buruk lainnya. Segala sesuatu tak ada yang abadi, hari ini bisa saja ada yang mendukung kita namun di lain hari mungkin saja pendukung kita itu berbalik memusuhi kita ibaratnya cinta dan benci yang berbeda tipis. Hati setiap manusia itu berbolak-balik dan juga kondisi hati yang tak selalu sama.

Saat kita punya banyak pendukung jangan senang dulu apalagi menyombongkan diri, karena bila kita kecewakan mereka malah balik menjadi haters kita, hal ini dialami oleh siapa saja yang pernah populer atau sedang populer tak peduli profesinya artis atau apapun pasti ada yang mengalami hal ini. Ada kesalahan hingga perilaku blunder membuat perasaan Senang atau suka yang ada berubah menjadi benci. Segala tingkah lakunya menjadi sorotan di setiap waktunya dan satu kesalahan kecil saja bisa menjadi sebuah masalah yang gak bisa dianggap enteng.


Tak ada pendukung yang abadi, jenis pendukung pun beragam ada pendukung fanatik ada juga pendukung karena kesamaan tujuan atau pendukung sementara. Tak ada sosok yang sempurna, hal ini harus menjadi pembelajaran bagi siapa saja yang ingin mendukung sesuatu, janganlah sampai mendukung mati-matian atau terlalu fanatik apalagi sampai membuat banyak korban. Jadilah pendung sewajarnya yang mampu memahami arti sebuah dukungan, karena apa yang kita dukung tak akan selalu memuaskan diri kita karena mereka banyak sekali kekurangan dan salahnya. Suka dan benci itu beda tipis, untuk itulah belajarlah dari setiap sudut lika-liku kehidupan agar tak mengulang kesalahan yang sama kecewa pada sesuatu yang di dukung. Lalu bagaimana pandangan agan dan sista tentang pendukung yang berubah jadi pembenci? silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya.

Sumber : Opini pribadi dan diolah dari berbagai sumber (via google)
Sumber gambar via google images