Giri Hartomo , Okezone Selasa 16 Juli 2019 19:43 WIB
Quote:
Sri Mulyani (Okezone)
Quote:
JAKARTA - Kementerian Keuangan mencatat hingga akhir Juni 2019, belanja pemerintah untuk subsidi sebesar Rp 71,88 triliun. Angka tersebut baru sekitar 32% dari target yang telah ditetapkan dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2019 sebesar Rp 224 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penyerapan subsidi pada semester tahun ini juga lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Menurutnya, rendahnya penyerapan subsidi di semester pertama ini dikarenakan adanya pergerakan harga terhadap minya mentah dunia.
“Subsidi semester I lebih rendah dibandingkan tahun lalu karena pergerakan ICP yang lebih rendah. Minyak solar yang harga keekonomiannya adalah Rp8.630 dengan subsidi Rp2.000 per liter, lalu untuk LPG Rp11.404 subsidinya Rp6.500 per kilogram (kg),” ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (16/7/2019).
Adapun Realisasi subsidi nonenergi dalam semester I-2019 terutama dipengaruhi oleh realisasi subsidi pupuk, subsidi bunga KUR dan subsidi pajak. Belanja subsidi sebagian besar diarahkan untuk menjaga stabilitas harga dalam rangka menjaga daya beli masyarakat.
Selain menjaga daya beli, pemberian subsidi juga untuk membantu masyarakat miskin mendapatkan komoditas barang subsidi dengan harga terjangkau, antara lain elpiji tabung 3 Kg, BBM jenis minyak solar dan minyak tanah, tarif listrik, dan pupuk.
“Realisasi belanja Subsidi listrik dipengaruhi oleh perkembangan ICP, yaitu tarif keekonomian listrik Rp 1.556 per kWH dan jumlah pelanggan di masing - masing kategori 450 VA dan 900 VA yg merupakan rumah tangga miskin,” jelas Sri Mulyani.
(rzy)
Sumber