Quote:
Periode kedua Jokowi akan ditandai dengan langkah keras Presiden untuk mengubah kebijakan demi mencapai reformasi ekonomi. Presiden yang baru terpilih kembali ini mengatakan ia tidak akan gentar untuk mengahadapi pertentangan dari para oposisi politik sehubungan dengan perubahan besar-besaran yang akan diambilnya demi bisa melepaskan potensi Indonesia sesungguhnya. Berbicara dalam wawancara eksklusif dengan Bloomberg, Jokowi juga menegaskan bentuk Islam di Indonesia yang moderat dan toleran.
Melirik ke sebuah iPad yang dihubungkan dengan kibor di atas meja kayu panjang di kantor kepresidenannya di Jakarta, Presiden RI Joko Widodo tidak terlihat seperti politikus kebanyakan.
Dikenal sebagai Jokowi, pemimpin berusia 58 tahun dari negara terpadat keempat di dunia ini secara rutin menyunggingkan senyum lugu sambil menjabarkan visi ekonomi jangka panjangnya. Ia berbicara dengan campuran bahasa Inggris dan Indonesia, bahasa yang menyatukan kepulauan yang terdiri dari 17.000 pulau ini.
Namun di balik kesopanan tradisional Jawa-nya tersimpan determinasi baja yang membawanya ke kemenangan pada Pilpres 2019 bulan April lalu. Memancarkan aura percaya diri, Jokowi mengatakan ia telah belajar dari periode lima tahun pertamanya sebagai presiden dan siap untuk menantang lawan-lawan politik yang menolak upayanya untuk mendorong perekonomian.
“Saya akan melakukan yang terbaik untuk negra ini,” ujar Jokowi dalam wawancara dengan Bloomberg Jumat (12/7) lalu. “Saya tidak memiliki kekhawatiran apapun.”
MOSI PERCAYA
Jokowi menjabat sebagai presiden pada tahun 2014, diantarkan oleh gelombang dukungan setelah masa jabatannya sebagai gubernur Jakarta mengguncang panggung politik nasional yang diisi oleh tokoh yang itu-itu saja. Kebanyakan dari mereka berasal dari militer, pengusaha kaya atau dinasti-dinasti kuat.
Jokowi kemudian segera merapikan keuangan negara, memenangkan peningkatan credit-rating, walaupun mendapat masalah karena mengambil kebijakan proteksionisme ekonomi dan wabah korupsi yang terus merajalela.
Kini, dengan mandat yang bahkan lebih besar dan pengalaman yang lebih banyak di ibu kota, Jokowi sedang mendorong upaya untuk menjadikan Indonesia lebih terbuka untuk investasi asing. Ia bertujuan untuk melepaskan potensi negara dan mencapai pertumbuhan ekonomi 7 persen yang ia janjikan—namun gagal dicapai—pada periode pertamanya.
Secara politik, Jokowi tidak punya banyak waktu sebelum ia dianggap sebagai “lame duck”, seseorang yang hanya sedang menunggu jabatannya usai. Jokowi elum dilantik lagi saja, beberapa orang sudah memberi sinyal mereka akan maju sebagai presiden di tahun 2024.
Sejauh ini, para investor telah menunjukkan mosi percaya.
Pasar saham Indonesia mengalami peningkatakan sekitar 8 persen sejak ia diumumkan sebagai pemenang pada tanggal 21 Mei. Rupiah mengalami peningkatan 3 persen terhadap dolar.
Dalam wawancara, Jokowi mengibaskan kekhawatiran bahwa reformasi akan menghadapi pertentangan dari oposisi politik. Ia menunjuk bahwa hampir dua pertiga kursi di parlemen dimenangkan oleh koalisinya.
“Partai-partai di luar koalisi kami juga ingin bergabung,” ujarnya, menambahkan bahwa ia akan berada pada posisi yang “lebih kuat” di periode keduanya ini. Ia menggemborkan langkah yang diambilnya pada periode pertama untuk membangun serangkaian proyek infrastruktur, termasuk jalur MRT di Jakarta yang sudah direncanakan setidaknya selama tiga dekade.
MENYEIMBANGKAN KEPENTINGAN
Tetap saja, koalisi besar tidak selalu memberi tanda baik untuk perubahan besar-besaran. Kebanyakan partai di aliansi yang sedang berkuasa meningkatkan kerumitan untuk menyeimbangkan berbagai kepentingan sempit, beberapa di antaranya akan tersakiti dari kompetisi asing yang lebih besar dan harga berdasarkan pasar.
“Saya skeptis presiden benar-benar memiliki kekuatan yang ia siratkan,” ujar Aaron Connelly, seorang peneliti rekanan di International Institute for Strategic Studies di Singapura. Connelly menambahkan para pembuat kebijakan banyak yang lebih setia kepada jaringan pendukung dibanding pada partai-partai politik.
Mendekati jaringan-jaringan tersebut bisa membatalkan reformasi, ujarnya, sementar untuk menentang mereka akan “berisiko menciptakan ketidakstabilan politik yang besar.”
Jokowi memiliki rencana yang ambisius: Ia ingin membangun infrastruktur dalam tempo yang lebih cepat sambil juga berinvestasi di bidang kesehatan dan pendidikan, semuanya harus dilakukan sambil mempertahankan kedisiplinan finansial dan menjaga inflasi terus terkontrol. Untuk melakukan hal ini, ia harus meningkatkan keuntungan pajak yang terus berada pada kisaran 10-20 persen dari produk domestik bruto, salah satu pencapaian terendah di wilayah.
Mungkin yang paling sulit adalah menyusun ulang undang-undang tenaga kerja saat ini yang menyulitkan perusahaan untuk memperkerjakan atau memecat pegawai.
Pesangon untuk seorang pekerja di Indonesia dengan masa kerja 10 tahun adalah sekitar 95 minggu
, menurut Bank Dunia, berada di antara angka yang paling murah hati dan dua kali lipat lebih besar dibanding Vietnam.
“Semua orang tahun inilah kenapa komunitas bisnis tidak lagi berinvestasi di industri-industri dengan tenaga kerja intensif,” ujar Sofjan Wanandi, kepala penasihat dari Wakil Presiden Jusuf Kalla yang masa jabatannya akan segera berakhir. “Bahkan perusahaan-perusahaan Indonesia lari ke Vietnam.”
Walau tingkat pengangguran Indonesia berada pada tingkat terendah dalam 22 tahun, sekitar sepertiga dari angkatan kerja dianggap tidak memiliki pekerjaan yang lain, bekerja hanya selama satu sampai 34 jam per minggu. Sekitar 74 juta orang bekerja di sektor informal.
Jokowi mengatakan ia berharap undang-undang tenaga kerja akan diubah pada akhir tahun ini, terutama seiring Indonesia berusaha untuk mendongkrak daya tariknya kepada perusahaan manufaktur di saat perang dagang AS-China membentuk ulang rangkai pasokan global. Ia menyebutkan bahwa baik serikat pekerja dan komunitas bisnis tidak benar-benar senang dengan kebijakan pemerintah.
“Mereka semua mengeluh, jadi kami harus bertemu di tengah-tengah,” ujar Presiden.
“ISLAM MODERN”
Kemampuan Jokowi untuk bisa mendorong kompromi ekonomi yang keras juga akan memberi sinyal apakah ia bisa memuluskan perpecahan di masyarakat yang meruncing dalam beberapa tahun belakangan. Hal ini terutama sehubungan peran Islam di negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia ini.
Kelompok-kelompok garis keras telah mempertanyakan keimanannya, dan berhasil menggulingkan salah satu sekutunya sebagai gubernur Jakarta pada tahun 2017.
Presiden mengindahkan kekhawatiran para investor sehubungan meningkatkan Islamisme di Indonesia, mengatakan serangan religius adalah sesuatu “yang umum di politik.”
“Indonesia adalah Islam moderat, Islam moderan, Islam toleran,” ujarnya.
Dengan berakhirnya pemilihan, fokus Jokowi sekarang adalah untuk menciptakan warisan yang akan terus bertahan lama melampaui masa jabatan lima tahun terakhirnya—sebagian adalah dengan menarik masuk satu generasi penuh bakat yang baru.
“Mari tunggu sampai Oktober,” ujarnya ketika ditanya tentang kemungkinan reshuffle kabinet. “Banyak orang muda akan mengisi kabinet.”
https://www.bloomberg.com/news/artic...ia-s-potential
SUMBER
mau indonesia di anggap sebagai tempatnya islam moderat dan toleran
pertama tama yang harus di basmi itu radikal
bukan "diam" saja
akibat mendiamkan hal seperti itu
banyak preman yang tinggal pakai sorban dan bisa malak duit sana dan sini
klo di lawan tinggal sebut penistaan agama
lom lagi berat sebelah dalam melayani pembangunan tempat ibadah
walau gw ga percaya sama gituan tapi bukan berarti boleh di persulit
mau bangun kudu berpuluh tahun
giliran di hancurin, dibakar
hukumannya hanya satu dua bulan
ga mgkn gituan mau disebut indonesia berisi islam moderat kan?
memberikan keringanan pada KRIMINAL hanya karena agama mereka
apakah akan membuat agamanya menjadi lebih terhormat atau terhina?
nilai saja sendiri
berharap suatu saat (walau gw ga tau kapan dan sepertinya tidak akan pernah terjadi di indonesia)
saat radikal sedang menunjukkan tajinya dengan mengintimidasi pihak lain yang tidak seagama
dengannya
ada moderat yang berani maju dan ramai ramai membela pihak yang di intimidasi
bukan malah ikut jadi penonton dan diam doank
takut di gebuk?
loh kan katanya moderat lebih banyak dari radikal?
masa banyak takut sama dikit?
diam memiliki berbagai makna
diam karena beneran takut maupun diam diam menikmati/menyetujui
