Filler merupakan cairan pengisi untuk membentuk hidung seperti diinginkan. Filler bermacam macam jenisnya. Tapi bila bertujuan untuk kecantikan, filler berarti mengisi area-area yang sudah cowong atau berkerut. Sebagaimana tujuan itu, filler berfungsi untuk mengembalikan ke kemudaan.

Kini, filler sudah marak dilakukan oleh siapa pun, belum tentu tenaga medis serta belum tentu tempatnya di klinik ataupun di rumah sakit. Bisa saja dikerjakan di tempat spa, salon, atau hotel. Intinya, perhatikan keamanan, siapa yang melakukan, produk cairan pengisinya apa, dan semacamnya. Soalnya, cairan pengisi itu seharusnya terstandarisasi. Sudah melewati pemeriksaan oleh BPOM atau FDA di dunia internasional.



Memang, filler bisa dilakukan oleh ahli kecantikan, misalnya. Tapi idealnya dilakukan oleh dokter spesialis kulit-kelamin atau dokter spesialis dokter bedah plastik. Filler yang tujuannya untuk mempercantik hidung, rasanya kurang tepat. Filler bukanlah untuk anti aging. Berbeda dengan penerapan di pipi atau menghilangkan kerutan di wajah. Kalau untuk hidung bisa menggunakan prosedur lain yang jauh lebih padat proyeksinya. Misal, menggunakan silicon padat, atau malah lebih bagus dilakukan penambahan tulang sendiri untuk meninggikan tulang hidung agar tampil mancung.

Namun harus sangat diperhatikan karena area hidung bagian atas itu ada banyak sekali pembuluh darah. Kalau dilakukan suntikan yang jumlahnya banyak dan tekanan yang besar, bisa menyebabkan kebutaan, walau jarang terjadi. Karena bisa menyumbat arteri yang berdekatan dengan mata. Kalau memang dilakukan di area yang sensitif seperti itu, harus sangat teliti dan tetap mengedukasi bahwa tetap ada kemungkinan-kemungkinan, karena itu tergolong evidence based.

Bila menggunakan cairan yang sudah terstandarisasi, seperti; asam hialuronat, sintetis, collagen, dan semacamnya, rata rata filler hidung akan mampu bertahan antara 4 bulan sampai setahun. Ada pula natural filler, yang sekarang sedang trending topic. Bahannya tidak perlu impor karena ada pada pasien sendiri.

Salah satunya filler yang terbuat dari ganggang (agarose gel) atau yang kita kenal dengan agar-agar. Produk filler ini dipasarkan dengan nama Alganess dan sudah dipakai di 33 negara. Produk ini sudah diteliti cukup lama dan termasuk dalam terobosan baru di dunia estetika. Alganess bersifat natural dan bebas dari zat kimia sintetis seperti produk filler lain. Kalau disuntikkan ke satu titik wajah, alganess juga bisa tetap ditempatnya.



Di Indonesia, filler dengan Alganess sudah bisa didapatkan di klinik kecantikan Dermaster. Filler ini memiliki sejumlah kelebihan. Beberapa pasien yang sudah mencoba filler ini mengatakan hasilnya sangat menyatu dengan kulit dan penampakannya sangat alami. Keunikan filler Alganess adalah tidak menyebabkan reaksi bengkak seperti halnya suntikan filler lainnya.

Filler ini semuanya natural, tidak mengandung zat sintetis BBDE yang bisa bersifat karsinogenik. Seperti halnya suntikan filler pada umumnya, Alganess bisa dipakai di hampir semua bagian wajah. Bisa untuk bagian hidung, dagu, pipi, atau bawah mata. Prosesnya pun mudah, pasien akan diberi krim anestesi dulu lalu disuntikkan bagian wajah yang perlu dikoreksi. Setelahnya tidak ada down-time atau masa pemulihan. Hasil suntikan Alganess bisa bertahan sampai 12 bulan.