Giri Hartomo , Okezone Kamis 11 Juli 2019 18:37 WIB
Quote:
Tol Solo-Ngawi (Foto: Jasa Marga)
Quote:
JAKARTA - PT Waskita Toll Road (WTR) akan menjual dua ruas tolnya pada tahun ini. Kedua ruas tol yakni, Tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono.
Direktur Utama Waskita Toll Road Herwidiakto mengatakan, untuk sementara baru perusahaan Hong Kong yang menyatakan minatnya untuk membeli kedua jalan tol tersebut. Akan tetapi, dirinya tidak menyebutkan nilai investasi dari jalan tol tersebut.
“Divestasi (perusahaan luar) dua ruas tol saja (yang di divestasi). Asal negaranya Hong Kong kalau tidak salah,” ujarnya saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (11/7/2019).
Herwi menjelaskan, perusahaan Hong Kong yang berminat pada dua rua Tol Trans Jawa merupakan perusahaan patungan yang ada di negara kelahiran Jackie Chan. Namun dirinya tidak menyebutkan nama perusahaan Hong Kong yang berminat untuk membeli dua ruas tol tersebut.
“Pasti di sana (perusahaan) konsorsium. Enggak ada perusahaan dalam negeri yang ikut konsorsium),” jelasnya.
Saat ditanya mengenai tidak adanya investor China yang berminat, dia menerangkan, dikarenakan aturan yang ada di negeri tirai bambu tersebut sangat memberatkan. Padahal jika aturan mudah, akan banyak investor China yang siap mengambil alih jalan tol di Indonesia.
“Karena regulasinya kali ya sulit di sana,” ucapnya.
Selain itu, soal tidak adanya satu kesepakatan dengan investor dalam negeri. Menurutnya, harga yang ditawarkan lebih rendah dibandingkan investor tersebut.
"Jadi bukan soal kurang serius, tapi harganya. Pas-pasan," ujarnya.
Sebagai informasi, Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk I Gusti Ngurah Putra mengungkapkan rencana divestasi dua ruas tol tersebut. Bila tak ada aral rintangan, kesepakatan akan terjalin paling lambat Agustus 2019.
Untuk diketahui, WTR mengempit kepemilikan saham sebesar 40% di PT Jasamarga Solo Ngawi, operator ruas Tol Solo-Ngawi. Jumlah saham yang sama juga dimiliki WTR untuk PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri, yang menjadi pemegang konsesi Tol Ngawi-Kertosono.
(fbn)
Sumber
Komen TS
Kurang minta kah yang didalam negeri?
