- Beranda
- Komunitas
- News
- SINDOnews.com
KBIH Dilarang Tonjolkan Identitas Diri saat di Tanah Suci


TS
sindonews.com
KBIH Dilarang Tonjolkan Identitas Diri saat di Tanah Suci

MADINAH - Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) diingatkan untuk tidak menonjolkan identitasnya dalam bentuk spanduk, jaket, stiker dan lainnya ketika berada di Arab Saudi. Seluruh jamaah yang telah berada di Tanah Suci merupakan jamaah haji Indonesia.Peringatan ini disampaikan Kasie Bimbingan Ibadah (Bimbad) Daerah Kerja (Daker) Bandara, Aruji Maswatu setelah menemukan jamaah haji dari Embarkasi Batam (BTH) mengenakan jaket bertuliskan identitas KBIH saat turun di Bandara Prince Mohammed Bin Abdulaziz Madinah.
"Memang kami temukan salah satu kloter yang menggunakan jaket bertuliskan promo bimbingan (KBIH). Itu tidak boleh, itu sudah dilarakan oleh pemerintah," katanya, Rabu (10/7/2019).
Aruji menegaskan, KBIH adalah mitra pemerintah dalam hal bimbingan ibadah haji saat berada di Tanah Air. Namun setelah masuk ke Tanah Suci KBIH tidak boleh menonjolkan identitasnya dalam bentuk apapun.
Baca Juga:
- Langgar Kode Etik, DKPP Copot Dua Komisioner KPU dari Jabatannya
- Jokowi Tata Labuan Bajo Jadi Kawasan Industri Pariwisata
- PPP Dukung Revisi Pasal Karet UU ITE
"Kalau sudah berada di Tanah Suci bukan lagi kelompok bimbingan tapi jamaah haji Indonesia," katanya.
Temuan itu, kata Aruji, telah dibuatkan laporan kepada pimpinan. Kementerian Agama (Kemenag) nantinya akan memberikan teguran, baik lisan maupun tertulis, kepada kelompok bimbingan ibadah tersebut usai pelaksanaan ibadah haji.
Sementara itu, hingga Rabu (10/7/2019) pukul 17.00 Waktu Arab Saudi (WAS), total jamaah haji yang telah tiba di Bandara Prince Mohammed Bin Abdulaziz Madinah sebanyak 23.227 orang. Mereka berasal dari 56 kloter.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah, Arsyad Hidayat mengklaim proses kedatangan jamaah haji Indonesia hingga hari ke-5 lancar. Sebab, tahun ini bagasi jamaah telah ditangani oleh perusahaan ekspedisi. Bagasi jamaah akan langsung diantar ke masing-masing hotel. "Jadi jamaah ketika turun hanya membawa tas tentengan atau tas troli," katanya.
Arsyad mengakui bahwa tidak semua kloter jamaah haji ditempatkan dalam satu hotel. Ada beberapa kloter yang dipecah ke dalam dua penginapan. Namun hal itu tidak menjadi kendala dalam distribusi bagasi jamaah. Petugas sejak di bandara telah memilah-milah bagasi masing-masing jemaah sesuai dengan hotel yang ditempati."Termasuk kursi roda dan tongkat juga menjadi perhatian kami saat ketibaan barang bagasi. Agar segera diantarkan ke hotel jamaah karena pasti dibutuhkan," katanya.Jamaah kembali diingatkan untuk tidak membawa uang terlalu banyak. Untuk Arab Saudi, uang paling banyak yang boleh dibawa jamaah sebesar 60.000 riyal atau sekitar Rp200 juta-an lebih."Dari pemerintah kan sudah disiapkan juga setiap jamaah haji itu living cost sebesar 1.500 riyal dan itu segera cukup untuk dibelanjakan khususnya makanan pada fase-fase menjelang wukuf di Arafah," katanya.
Sumber : https://nasional.sindonews.com/read/...uci-1562788026
---
Kumpulan Berita Terkait :
-

-

-

0
220
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan