- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sekat Generasi di Djakarta Teater Platform 2019


TS
az.freak
Sekat Generasi di Djakarta Teater Platform 2019

Djakarta Teater Platform 2019, hari ini (9 Februari) tengah memasuki hari kedua yang mana pada tahun ini acara diselenggarakan sejak tanggal 8 hingga 20 Juli 2019. “Kekuasaan dan Ketakutan” dijadikan sebuah keyword untuk tema pada tahun ini, kata tersebut dianggap sebagai kata kunci dalam memproduksi gagasan pada sebuah pertunjukan. Singkat kata, dalam praktiknya sebuah kekuatan yang terus bergerak akan menimbulkan sebuah ketakutan baik pada diri orang tersebut atau orang lain. Keduanya saling berkaitan dan dijadikan sebagai alat untuk sebuah gagasan dalam kehidupan yang selanjutnya teraplikasi pada sebuah produksi teater.

Gagasan tersebut seakan berjalan terus-menerus hingga tanpa disadari bahwa telah terjadi sebuah sekat pada generasi yang merasakannya. Lab Teater Ciputat, sebuah laboratorium seni yang didirikan sejak 1 Desember 2005 ini mencoba menyampaikan kepada kita bahwa telah terjadi sekat yang membelenggu bagi para generasi terdahulu. Mereka mencoba menyampaikan melalui gambaran Museum Taman Ismail Marzuki dengan lakon “Sinopsis TIM 2019+”.
Berbeda dengan konsep-konsep pemanggungan pada umumnya, Lab Teater Ciputat mencoba memberi kebebasan kepada penonton dan aktornya untuk samasama menyajikan dan menikmati sebuah karya dengan mendobrak dinding 4 dalam sebuah pertunjukan. Mungkin pertama kalinya, panggung GBB disulap menjadi rangkaian museum. Sejak pertama masuk GBB penonton sudah berada dalam sebuah pementasan tanpa disadari. Penonton diajak untuk melihat-lihat pangung yang menggambarkan Museum Taman Ismail Marzuki dengan tanpilan foto, patung, lukisan dan audio visual yang menandai perjalanan TIM sebagai pusat kesenian.
Penonton meninggalkan museum, sejumlah pemain yang terlihat sebagai generasi milenial mengkondisikan penonton yang datang dan menempatkannya di kursi sesuai dengan profesinya. Susana yang tak berjarak ini yang disebut sebagai mendobrak dinding 4 dalam pertunjukan. Penonton duduk dengan rapi namun masih sedikit tidak menyangka bahwa pertunjukan sudah dimulai. Mereka pemain generasi milenial menari-nari di lorong auditorium hingga panggung, berinteraksi satu sama lain memperlihatkan kesibukan generasinya dengan social media, dari mulai postingan instagram, belanja online hingga youtube sebagai kiblat tontonan.
Setelahnya datang seorang tokoh yang diketahui bernama Arjuna, ia datang dari generasi terdahulu namun seperti tersesat dalam generasi digital yang mana ia harus beradaptasi. Arjuna datang dengan masih membawa cerita-cerita di masa lampau, sementara generasi milenial hanya terpaku padanya sambil mengangkat handphone untuk merekam Arjuna. Lelah dengan ocehan Arjuna, datang tokoh Tingkar yang tak lain adalah rekannya dari generasi lalu. Tingkar tidak bisa menunggu lama, ia merasa harus segera masuk ke generasi sekarang dengan beradaptasi semaksimal mungkin walau ia tahu bahwa tetap akan ada sekat antar generasi.
Tak lama, tayangan video tampil di atas panggung, memperlihatkan aktivitas penonton asli dari awal masuk Graha Bhakti Budaya hingga duduk di kursi. Penonton dipersilakan meninggalkan auditorium dengan satu Gimick. Banyak yang menyangka bahwa pertunjukan sudah selesai dan dari mereka yang heran dengan itu, bahkan gadis di samping saya berkata “udah selesai?”.
Penonton dipersilakan menyaksikan peristiwa yang terjadi di lobby GBB. Terdengar musik riuh, ada sebuah pertunjukan modern dance yang kemudian dilanjutkan dengan penampilan seperti peragaan busana di red carpet. Pentonton berkerumun bahkan ada pula yang sampai berdiri di atas badan jalan. Selang 30 menit, suara sirine terdengar, penonton dibuat bingung “ada apa lagi ini?”. Mini bus hitam dengan sirine kencang datang, penonton diminta minggir dan ternyata ada aksi penangkapan 12 pemain. Pemain lain heboh, sementara penonton masih bertanya-tanya hingga 12 pemain tersebut dibawa pergi dengan mini bus.
—————
Djakarta Teater Platform masih akan berlangsung hungga 20 Juli 2019, dan setiap harinya pengunjung bisa menyaksikan “Ruang Riuh” di lobby GBB yang merupakan pameran naskah drama.

Selain adanya pameran dan pertunjukan, Djakarta Platform Teater juga menghadirkan workshop dan diskusi yang diselanggarakan tiap harinya pada sore hari. Jika kalian punya waktu luang, atau anak sekolah yang bingung mau kemana di akhir-akhir masa liburan ini, yuk datang ke acara Djakarta Teater Platform karena acara ini Gratis.




Bangabdoel dan towamasjid memberi reputasi
2
586
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan