Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

arikomotoAvatar border
TS
arikomoto
Menganut Agama Jain, Ratusan Anak Muda di India Tolak Kenikmatan Dunia
Menganut Agama Jain, Ratusan Anak Muda di India Tolak Kenikmatan Dunia

Ratusan anak muda pemeluk agama Jain di India mulai menolak kenikmatan dunia untuk menjadi biarawan yang selalu berjalan tanpa alas, hanya makan makanan sedekah dan tidak akan pernah mandi atau menggunakan teknologi modern. Wartawan BBC Priyanka Pathak menelusuri alasan mereka.

"Saya tidak akan pernah bisa memeluk anak perempuan saya lagi," ujar Indravadan Singhi, sambil menahan suaranya yang bergetar.

Ia memalingkah wajah, memilih untuk tidak menampakkan perasaan yang sesungguhnya sambil berkata, "Saya tidak akan pernah bisa memandang langsung ke matanya lagi."

Dengan pasrah, ia menyaksikan teman-teman dan keluarganya berlalu lalang, mendekorasi ruang tamunya dengan jumbai emas dan merah muda untuk merayakan penolakan duniawi sang putri dan masuknya ia ke dalam kehidupannya sebagai seorang biarawati.

Pada hari-hari menjelang upacara perayaan, keluarga dan sanak saudara berdatangan dari berbagai kota untuk menghabiskan "hari-hari terakhirnya" melakukan hal-hal yang disukainya - bermain kriket di taman sekitar, mendengarkan musik dan makan di restoran favorit. Ia tak akan pernah bisa melakukan hal-hal itu lagi.

Sebagai seorang biarawati, Dhruvi yang masih berusia 20 tahun tidak akan pernah lagi memanggil dirinya dan sang istri dengan sebutan Ayah dan Ibu.

Ia akan mencabut rambutnya sendiri, selalu jalan bertelanjang kaki dan makan makanan sedekah.

Ia tidak akan pernah bisa menggunakan kendaraan apa pun, tidak akan pernah mandi, tidak akan tidur di bawah sejuknya kipas angin dan tidak akan pernah mengobrol menggunakan telepon genggam lagi.



Menganut Agama Jain, Ratusan Anak Muda di India Tolak Kenikmatan Dunia

Dengan menjalani deeksha, ritual agama Jain untuk penolakan unsur-unsur duniawi, Dhruvi (kiri) benar-benar menarik diri dari kefanaan dunia (BBC)

Keluarga Singhi memang merupakan bagian dari komunitas kuno Jain, kelompok agama minoritas yang memiliki 4,5 juta pemeluk.

Jain yang taat mengikuti ajaran agama mereka di bawah bimbingan spiritual para biarawan. Ini termasuk resep terperinci untuk kehidupan sehari-hari, terutama apa yang boleh dimakan, apa yang tidak boleh dan kapan boleh memakannya.

Selama lima tahun terakhir, Indravadan Singhi dan istrinya telah memerhatikan satu-satunya anak mereka - yang suka mengenakan celana jeans sobek dan bercita-cita memenangkan acara pencarian bakat Indian Idol - berubah menjadi sangat religius dan menarik diri.

Dengan menjalani deeksha, ritual penarikan diri dari keduniawian agama Jain, Dhruvi menarik dirinya dari kehidupan yang ia kenal.

Ia tidak sendiri. Ratusan anak muda Jain lainnya menjalani hal yang sama. Jumlahnya meningkat setiap tahunnya, di mana lebih banyak anak perempuan yang melakukannya ketimbang anak laki-laki.


"Dulu jarang sekali bisa ada 10-15 deeksha dalam setahun, sampai akhirnya mulai terjadi beberapa tahun lalu," ungkap Dr Bipin Doshi, yang mengajar filosofi Jain di Universitas Mumbai.

Namun tahun lalu, angka itu meningkat menjadi 250, dan ia yakin tahun ini akan mendekati 400 deeksha.


Pemimpin komunitas Jain mengaitkan kenaikan itu dengan tiga hal: kekecewaan yang tumbuh di kalangan anak muda dengan tekanan dunia modern, guru agama yang mengadopsi teknologi modern untuk mempermudah masyarakat mengutarakan gagasan religius yang mereka miliki, dan terakhir, sebuah superstruktur retret keagamaan yang memungkinkan anak muda bereksperimen dengan kehidupan biara, jauh sebelum mereka memilih untuk berkomitmen menjalankannya.


Sumber: Detik

Ada yang berminat? emoticon-Ultah
delia.adelAvatar border
sebelahblogAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan 4 lainnya memberi reputasi
5
2.3K
31
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan