Kaskus

News

sukhoivsf22Avatar border
TS
sukhoivsf22
Selain Susah, Sertifikasi Halal harus Membayar Mahal
Jumat, 05 Juli 2019 - 10:10

Selain Susah, Sertifikasi Halal harus Membayar Mahal
KERJA KERAS - Siti Djumiadini terus semangat untuk memajukan dunia usaha jasa katering di Jakarta. Foto: Nasuha/INDOPOS


Tidak sedikit perusahaan jasa boga di Jakarta belum mengantongi izin usaha. Meskipun proses untuk mendapatkan izin tersebut sudah dipermudah oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Berkat semangat Siti Djumiadini, kini para pengusaha jasa boga ini berangsur mendaftarkan usahanya.

Saat ini banyak berkembang perusahaan katering. Persaingan pun menjadi ketat. Siapa lemah akan tenggelam. Apalagi era revolusi industri ’four point o’ menuntut para pengusaha terus berinovasi dan cepat merespons kebutuhan pasar.

Demikian pula pada perusahaan jasa boga. Pengusaha dituntut cepat dan inovatif. Karena, tidak sedikit para pengusaha katering saat ini masih menggunakan cara-cara konvensional. Mereka masih awam melakukan pemasaran digital. Sehingga, banyak pengusaha katering pemula yang gulung tikar.

Di tangan dingin Siti Djumiadinilah para pengusaha katering di Jakarta berkembang pesat. Perempuan yang didapuk sebagai Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia (APJI) DKI Jakarta ini secara terus menerus melakukan pelatihan bagi para pengusaha katering di Jakarta. ”Kami bekerja sama dengan Pemprov)DKI Jakarta,” ungkap Siti, Kamis (4/7/2019).

Siti menyebutkan, bentuk pelatihan untuk para pengusaha katering merangkul Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Dinas Pariwisata DKI Jakarta. Pelatihan bersama Dinas Kesehatan, menurut Siti di antaranya untuk mendapatkan laik higienes sanitasi jasa boga. Sertifikat ini untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat, proses pengolahan dan perlengkapan pengolahan makanan.

Sementara, masih ujar Siti pelatihan dari Dinas Pariwisata untuk meningkatkan manajemen usaha, salah satunya melalui digital marketing. Sebab, hanya beberapa pengusaha muda yang menguasai Instagram (IG) dan Facebook (FB). Padahal, teknologi tidak mengenal batasan umur jika ingin terus berkembang.

”Pelatihan rutin kita lakukan, khususnya dari Dinas Kesehatan. Setiap bulan satu kali, karena itu kewajiban dari pengusaha,” ucapnya.

Dengan tingkat kesulitan proses izin usaha domisili, banyak pengusaha katering hanya mengantongi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan surat–surat dari pelatihan lainnya.

Masalah lain yang dihadapi perusahaan katering adalah sertifikat halal. Beberapa kali para pengusaha katering melalui asosiasi mendapat bantuan dari Dinas Pariwisata DKI Jakarta. ”Kita saling support. Kan untuk dapat sertifikasi halal itu mahal. Apalagi jumlah menu makanan dari perusahaan katering sangat banyak,” terangnya.

Untuk membuat sertifikat halal untuk restoran dan katering sangat berbeda. Menu di restoran jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah menu di katering. Dengan 25 item makanan yang akan disertifikasi halal biayanya Rp2,5 juta. Sementara jumlah menu di katering sendiri sedikitnya ada 100 menu.

”Kalau 100 item saja sudah Rp10 juta. Itu belum menu lainnya. Perpanjangan harus dilakukan 3 tahun sekali,” ujarnya.

Selain memberikan pelatihan, perempuan yang mengaku lulusan Diploma tiga tersebut juga membuka tempat promosi secara terbuka. Setiap anggota berhak mengikuti promosi dengan biaya yang ramah dengan keuangan para pengusaha katering muda. Karena, pameran yang diselenggarakan oleh APJI tidak berorientasi pada keuntungan. Tetapi murni untuk para anggota.

”Biasanya setiap pameran katering, biayanya sangat mahal. Tidak sedikit pengusaha katering enggan mengikuti promosi. Dan ini salah satu banyak pengusaha katering yang tidak berkembang,” ujarnya.

Fungsi asosiasi di bawah kepemimpinan puteri bungsu pasangan Tati Moerdono dan (alm) Amir Zainudin banyak digunakan untuk kepentingan anggota. Melalui media sosial (medsos) asosiasi dimanfaatkan untuk sharing dan saling dukung. Dengan saling membantu marketing setiap produk katering tiap-tiap anggota.

”Jadi dengan medsos kita bisa mengetahui siapa yang produksi ini dan itu, kita saling bertukar memasarkan. Tentu ini sangat menguntungkan khususnya bagi pebisnis pemula,” katanya.

Ke depan, dikatakan Siti asosiasi mengajak anggota untuk terus terlibat pada setiap event baik diselenggarakan oleh swasta atau diselenggarakan oleh pemerintah. Sehingga, secara perlahan bisa menumbuhkan semangat bersaing secara sehat di setiap anggota asosiasi. ”Kita ingin anggota percaya diri dengan ikut promosi. Dan menumbuhkan semangat para anggota untuk terus mengembangkan usahanya,” pungkasnya. (*)

https://indopos.co.id/read/2019/07/0...membayar-mahal
scorpiolamaAvatar border
scorpiolama memberi reputasi
1
2.2K
31
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan