- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sehabis Makan Malam, Kepala Pria ini Ditebas Anaknya hingga Terputus


TS
dsturridge15
Sehabis Makan Malam, Kepala Pria ini Ditebas Anaknya hingga Terputus
TRIBUN-BALI.COM- pembunuhan sadis hingga menyebabkan kepala terputus, terjadi di Dusun I Desa Madula, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, Kabupaten Nias, Sumatera Utara.
Mengapa sadis, karena seorang anak bernama Hepriaman Harefa (29) tega menghabisi nyawa ayahnya, Arofana Harefa (65) hingga kepalanya berpisah dengan tubuhnya.
Tersangka melakukan aksi kejinya itu dengan menggunakan sebuah kampak.
Peristiwa sadis itu terjadi pada Jumat (5/7/2019) sekitar pukul 19.00 WIB di rumahnya yang berada di Desa Madula Kecamatan Gunungsitoli Nias, Sumut.
Hepriaman Harefa (29) tega menghabisi nyawa ayahnya, Arofana Harefa (65) (TRIBUBN-MEDAN/Polres Nias)
Kapolres Nias AKBP Deni Kurniawan mengatakan bahwa usai pembunuhan, pelaku langsung diringkus petugas dari Polres Nias yang kebetulan rumahnya berada di sekitar lokasi kejadian.
“Begitu mendengar teriakan dari istri korban, anggota Polres Nias langsung merapat dan meringkus tersangka di dalam rumah,” kata Deni, Sabtu (6/7/2019).
Deni menjelaskan bahwa korban dipenggal kepalanya dengan menggunakan kampak.
Dari hasil interogasi awal, korban sudah 15 tahun alami sakit lumpuh.
Sedangkan berdasarkan informasi warga sekitar lokasi kejadian, tersangka alami kejiwaan yang tidak stabil.
Masih kata Deni, aksi pembunuhan keji itu dilakukan tersangka setelah korban selesai makan malam korban beristirahat di dalam kamar.
"Kemudian tersangka mengambil kapak di dapur dan langsung menuju kamar korban. Lalu di kampaknya kepala korban sebanyak tiga kali hingga kepalanya putus,” ungkap Deni.
Korban yang alami sakit lumpuh selama 15 tahun, tak bisa melawan saat anaknya menghujamkan sabetan kampak sebanyak tiga kali kebagian leher korban.
Pascakejadian, tersangka Hepriaman langsung diamankan.
Mengenai motif pembunuhan polisi masih terus berupaya melakukan penyelidikan.
"Informasi awal, tersangka mengalami ganguan jiwa. Rencananya Minggu depan akan kita bawa ke rumah sakit jiwa untuk diperiksa terkait kejiwaannya," ujar Deni.
"Nantinya keterangan dari dokter jiwa sangat mempengaruhi proses hukum ke depan,” sambungnya.
Masih kata Deni, namun demikian proses penyelidikan tetap berlanjut terhadap pelaku. Para saksi juga sudah dimintai keterangannya.
"Tersangka juga sudah kita mintai keterangan. Dia nampak seperti tidak ada penyesalan. Karena dari raut wajahnya, dia biasa saja,” pungkas Deni.
(mak/tribun-medan.com)
https://bali.tribunnews.com/2019/07/...isteris-di-tkp
Mengapa sadis, karena seorang anak bernama Hepriaman Harefa (29) tega menghabisi nyawa ayahnya, Arofana Harefa (65) hingga kepalanya berpisah dengan tubuhnya.
Tersangka melakukan aksi kejinya itu dengan menggunakan sebuah kampak.
Peristiwa sadis itu terjadi pada Jumat (5/7/2019) sekitar pukul 19.00 WIB di rumahnya yang berada di Desa Madula Kecamatan Gunungsitoli Nias, Sumut.
Hepriaman Harefa (29) tega menghabisi nyawa ayahnya, Arofana Harefa (65) (TRIBUBN-MEDAN/Polres Nias)
Kapolres Nias AKBP Deni Kurniawan mengatakan bahwa usai pembunuhan, pelaku langsung diringkus petugas dari Polres Nias yang kebetulan rumahnya berada di sekitar lokasi kejadian.
“Begitu mendengar teriakan dari istri korban, anggota Polres Nias langsung merapat dan meringkus tersangka di dalam rumah,” kata Deni, Sabtu (6/7/2019).
Deni menjelaskan bahwa korban dipenggal kepalanya dengan menggunakan kampak.
Dari hasil interogasi awal, korban sudah 15 tahun alami sakit lumpuh.
Sedangkan berdasarkan informasi warga sekitar lokasi kejadian, tersangka alami kejiwaan yang tidak stabil.
Masih kata Deni, aksi pembunuhan keji itu dilakukan tersangka setelah korban selesai makan malam korban beristirahat di dalam kamar.
"Kemudian tersangka mengambil kapak di dapur dan langsung menuju kamar korban. Lalu di kampaknya kepala korban sebanyak tiga kali hingga kepalanya putus,” ungkap Deni.
Korban yang alami sakit lumpuh selama 15 tahun, tak bisa melawan saat anaknya menghujamkan sabetan kampak sebanyak tiga kali kebagian leher korban.
Pascakejadian, tersangka Hepriaman langsung diamankan.
Mengenai motif pembunuhan polisi masih terus berupaya melakukan penyelidikan.
"Informasi awal, tersangka mengalami ganguan jiwa. Rencananya Minggu depan akan kita bawa ke rumah sakit jiwa untuk diperiksa terkait kejiwaannya," ujar Deni.
"Nantinya keterangan dari dokter jiwa sangat mempengaruhi proses hukum ke depan,” sambungnya.
Masih kata Deni, namun demikian proses penyelidikan tetap berlanjut terhadap pelaku. Para saksi juga sudah dimintai keterangannya.
"Tersangka juga sudah kita mintai keterangan. Dia nampak seperti tidak ada penyesalan. Karena dari raut wajahnya, dia biasa saja,” pungkas Deni.
(mak/tribun-medan.com)
https://bali.tribunnews.com/2019/07/...isteris-di-tkp
Diubah oleh dsturridge15 08-07-2019 05:34




nona212 dan upasara.wulung memberi reputasi
2
3.3K
31


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan