TPQ ini berdiri sejak tahun 2008, alasan berdirinya TPQ Darus Salam yakni dihadapkannya saya pada kenyataan bahwa banyak anak-anak sangat membutuhkan bimbingan dalam belajar ilmu agama.

Kenyataan diatas cukup mengetuk hati nurani saya. Hingga saya berinisiatif mengajari anak saya sendiri untuk mengaji di rumah. Beberapa waktu kemudian, beberapa tetangga mulai menitipkan anak-anak mereka untuk belajar mengaji di rumah saya.

Waktu itu jumlah anak yang saya ajari mengaji hanya berjumlah tujuh anak. Lama kelamaan jumlah anak yang saya ajar terus bertambah hingga menjadi 22 anak. Saat itu terbesit dalam benak saya sebuah pemikiran untuk mencari tambahan guru. Bertambahnya jumlah anak yang harus saya ajar membuat saya kewalahan.

Tujuh tahun lamanya, saya mengajar anak-anak itu sendirian. Saat itu, saya pun segera mewujudkan angan-angan dengan meminta bantuan salah seorang kawan saya dari Pondok Pesantren Kalangan. Alhamdulillah, yang bersangkutan bersedia. Bertambahnya seorang pengajar kala itu membuat proses belajar mengajar menjadi lancar.

Tantangan yang saya hadapi kala itu berasal dari salah seorang tetangga yang mungkin kurang suka dengan kegiatan mengaji kami. Aneh, setiap kali ada anak yang hendak mengaji saya mendengar dari dalam rumah seorang tetangga berkata:

"Ganok gurumu. Ganok."(gak ada guru kamu. Gak ada.)

Padahal waktu itu saya ada di dalam rumah dan sedang istirahat. Pikir saya kala itu mungkin yang bersangkutan merasa terganggu dengan keramaian anak-anak saat mengaji. Saya berusaha memaklumi dan tidak terlalu memikirkan ketidaksukaan tetangga saya tersebut.

Alhamdulillah, kejadian diatas tidak mengendorkan semangat anak-anak untuk terus mengaji. Mereka terus datang mengaji di rumah saya. Guru saya pun menyarankan untuk mencari tenaga pengajar tambahan lagi demi melihat jumlah anak didik yang semakin bertambah.

Jika diawal mengajar tak sampai sepuluh anak yang saya ajar. Di tahun 2019 ini jumlah anak didik kami mencapai angka 120 anak. Jumlah pengajar yakni 6 orang.



Siang hari, tepatnya mulai jam dua siang hingga waktu ashar tiba saya sudah mengajar beberapa anak mengaji. Setelah waktu asar, kegiatan mengaji dituruskan oleh pengajar yang lain.

Harapan saya sebagai ustadzah, saya ingin anak-anak tak hanya mampu membaca Al-Quran dengan baik dan benar namun juga mampu menjadi anak-anak yang sholeh-sholihah dan berakhlakhul karimah.



Sekian yang dapat saya tuliskan. Semoga mampu membawa manfaat untuk orang lain.


Siti Asmaul Husna