Kaskus

Story

dalledalmintoAvatar border
TS
dalledalminto
(CERNAK) BERSATUNYA AIR DAN API
BERSATUNYA AIR DAN API

(CERNAK) BERSATUNYA AIR DAN API
gambar; pixabay.com

Tersebutlah dua sahabat yang tidak bisa akur. Bernama Api dan Air. Keduanya selalu saling mengejek. Tidak pernah berdamai. Walau sering cek-cok tetapi keduanya tidak bermusuhan.

Tiba di suatu pagi yang dingin. Mentari masih enggan membiaskan sinar cemerlangnya.

"Hai, Air ! Kenapa kamu itu selalu berbuat jahat, sih?" kata Api.

"Yang jahat itu kamu, Api. Lihat tuh, banyak kebakaran hutan. Itu kan kamu penyebabnya," timpal Air.

"Enak saja kamu, Air, menuduh aku sembarangan. Hai, kebakaran hutan terjadi karena kecerobohan manusia, bukan aku!" Api membela diri dan tak mau disalahkan.
"Yang jahat itu kamu, Air," teriak Api.

"Kok malah gantian aku yang kau tuduh jahat. Bagaimana bisa?" tanya Air penasaran.

"Buktinya tuh, banjir, tanah longsor, kan semua karena kamu," terang Api.

"Jangan menuduh sembarang lah kawan. Banjir terjadi karena ulah manusia yang buang sampah sembarangan, di sungai. Sungai kan tempat jalanku menuju laut," terang Air.

Untuk sesaat, suasana hening. Api dan Air asyik dengan pikirannya sendiri.

"Tapi ..., kamu itu lebih jahat dari aku," kata Air memecah kesunyian.

"Kok, aku lagi yang salah, sih!" Api meminta penjelasan dari Air.

"Tuh, lihat ...!" Air menunjuk seorang laki-laki yang tengah kenikmati selinting sigaret. "Kalau tidak ada kamu, Api, bapak itu pasti tidak merokok. Dia akan sehat tidak menderita asma."

"Oh, kalau itu, salahkan saja manusia, kenapa harus merokok, kenapa menanam pohon tembakau, dan kenapa juga ada pabrik rokok. Jangan aku yang kau salahkan," kata Api dengan bersungut-sungut.

Api dan Air berhenti berdebat karena terdengar suara sayup-sayup.

["Nok, tolong Simbok buatkan teh, ya! Uhuk ... uhuk ...!"] Suara perempuan paruh baya yang sedang sakit.

["Iyaaa, Mbok. Sebentar ...!"] Anak kecil itu menuruti perintah simboknya. ["Maaf, Mbok, air panasnya habis. Tadi dipakai Bapak untuk bikin kopi. Sabar, Mbok. Saya masakin dulu, ya!"]

Anak kecil itu pergi ke dapur lalu menuju tungku untuk memasak air.

"Ini saatnya aku berbuat baik, ayo Api, kita baikkan dulu, yuk. Tolong panasi aku supaya mendidih. Kasihan ibu itu," pinta Air.

Membantu? Tak sudi lah yaw...!" kata Api.

Anak kecil itu terlihat kesusahan untuk menyalakan api di tungku. Peluh beberapa kali menetes di keningnya.

"Api ... Api ..., jangan menghilang. Ayolah segera menyala," teriak Air.

"Baiklah, demi anak kecil itu, akan kuturuti maumu," kata Api.

"Terima kasih, sahabat. Sebagai sahabat tidak baik selalu bermusuhan. Alangkah indahnya kompak dalam kebaikan.

Akhirnya, berkat kerjasama Air dan Api, anak kecil itu berhasil membuatkan teh hangat untuk ibunya. Dan menjadi anak yang berbakti kepada orang tua.

SEKIAN
Diubah oleh dalledalminto 23-07-2020 17:35
erina79purbaAvatar border
iissuwandiAvatar border
ummuzaAvatar border
ummuza dan 12 lainnya memberi reputasi
13
2.4K
36
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan